Pernahkah kita melihat
diri kita sendiri yang gemar bekerja untuk mengumpulkan harta kekayaan demi
meraih kebahagiaan yang hakiki. Kita merasa dengan uang semuanya dapat dibeli,
mau mobil tinggal sebut saja, jika ada uang ya tinggal pergi aja ke dealer
mobil untuk transaksi dan memilih model apapun yang kita suka.
Kita
sebagai manusia ciptaan Allah, tentunya ada hawa nafsu, jika tidak, maka kita
bukan manusia alias malaikat, jika hanya terdiri dari hawa nafsu saja, maka
lebih tidak manusia lagi, itulah makhluk yang bernama “syetan”.
Pada kitab “hayat al-shahabah”
disebutkan sebuah riwayat dari al-Kandahlawi menceritakan tentang sahabat Nabi
yang bernama Abu Dujanah. Ketika Abu Dujanah sakit keras, sahabat lain
berkunjung kepadanya.
Pernahkah kita
mendengar atau membaca hadis Rasul Saw berikut;“perzinaan akan lazim
dilakukan secara terang-terangan” (HR. Bukhari).[1]
Jika jawabannya sudah, jadi di sini saya hanya akan mengulang untuk
mengingatkan saudara akan apa yang sudah disampaikan oleh Nabi Kita Rasulullah
Saw empat belas abad silam,
Setiap amal perbuatan tergantung
dengan keikhlasan hamba yang mengerjakannya. Ketika hati sudah ikhlas dalam
beribadah, maka tidak ada lagi penyakit hati yang timbul sesudah beribadah
seperti riya, sombong dan merasa amal sudah sempurna.
Seorang
ahli pengangkut air dari India bertugas melayani tuannya dengan mengambilkan
air dari sungai ke rumah sang majikan. Ia mengangkut air dalam dua buah bejana
yang digantungkan pada sebatang tongkat pemikul pada pundaknya.
Salah
satu benjana itu retak pada begian pinggirnya, sedangkan bejana yang satunya
lagi masih bagus dan sempurna. Bejana yang sempurna selalu masih penuh dengan
air
Seperti yang kita tahu, negeri
ini sedang (atau setidaknya, pernah) dilanda fenomena yang menimbulkan efek
cukup signifikan. Contohnya saja pada bidang pendidikan yang sempat terhenti
selama berhari-hari. Belum lagi di perekonomian. Apalagi dalam kesehatan.Memang,
masalah yang awalnya dianggap sepele ini – baik oleh pemerintah maupun rakyat
sendiri –sekarang memerlukan solusi secepatnya.
Namaku
Unang,umurku
12 tahun,dan
selamat datang dirumahku.Rumah yang sangat luas,yang tak berpagar dan tak tentu
ujungnya,yang dikelilingi oleh pepohonan hijau yang tinggi dan menjulang.Terserah kalian
mau panggil rumahku hutan
Ketika
Rasulullah Saw sedang duduk-duduk di tengah para sahabatnya, salah seorang
pendeta Yahudi bernama Zaid bin Sa’nah masuk menerobos barisan jama’ah yang
melingkarinya,
Sikap
menentukan sukses atau tidaknya kita. Menurut manajemen kualitas manusia
ditentukan oleh 90 persen sikapnya (attitude) dalam menghadapi masalah.
Sedangkan sisanya 10 persen ditentukan oleh kemampuan ilmunya (knowledge).
Saat
kita terlahir ke dunia dilengkapi dengan organ yang lengkap mulai dari organ
luar maupun dalam, apakah sempat terlintas dalam fikiran kita bahwa: siapa
pencipta raga dan jiwa ini?
Kehidupan berlangsung tanpa
disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang
anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga
yang berlaku bagi orang lain?
Suatu ketikaAbu Umamah Al Bahili melihat ada alat bertani
(alat tanam) di rumah sahabatnya,lalu diia
berujar : saya pernah mendengar Rasulullah saw bilang “ tidak masuk alat tanam
ini ke rumah seseorang, kecuali Allah hinakan penghuninya ”(HR.Bukhari)
Kenalkah kita
dengan tokoh yang satu ini: “Mahatma Gandhi”??, dialah dengan nama lengkap
Mohandas Karamchand Gandhi. Adapun Mahatma yang ada di depan namanya tersebut
adalah panggilan kehormatan
Game?
Mendengar kata itu saja penulis sudah bisa menebak apa yang pembaca pikirkan
tentang kata di awal paragraf tadi. Gambaran seperti orang yang berkutat
sepanjang waktu di depan komputer,
Oleh : Lita Oktaviani Lagi.masih sama dengan kondisi pada
hari-hari sebelumnya.mereka- manusia-manusia dengan cadar hijau ,tetap dengan
kesibukan masing-masing,berseliweran di bawahku .Seperti pagi ini,aku baru saja
menyapa sang mentari,belum ada yang berubah, benda berwarna hijau itu masih
menghiasi wajah mereka.
Oleh : Dewi Sartika Senin, pertengahan September 2015 di masjid putri Perguruan Islam Ar Risalah (PIAR)
yang bernama “Thalhah ibn Ubaidillah”, berlangsung sebuah kegiatan mingguan
yang bernama “Tatsqif”. Tatsqif adalah ceramah/pengajaran agama yang berlangsung
di masjid/aula, guna mentransfer ilmu
agama pada para siswa/i,
Masalah apa lagi dalamkehidupan adalah hal yang tidak
mengenakkan,
tidak nyaman sehingga bisa membuat hidup terasa sempit langkah seakan-akan
terbatas, pikiran seperti tersumbat, nafas seolah-olah sesak,
Pendidikan karakter merupakan hal yang paling hangat
dibicarakan akhir-akhir ini. Nampaknya sekarang sudah tidak sukar lagi kita
melihat prilaku-prilaku remaja khususnya yang menjurus pada hilangnya karakter
mereka.
Sebagai seorang perempuan yang masih sendiri dan umur sudah mendekati dua
puluh lima, hasrat untuk menikah selalu ada. Namun, mental, ilmu, serta
keyakinan masih belum siap
Kembali
aku melihatnya lagi,sama seperti hari-hari sebelumnya,dia masih saja mengalir
membasahi pipi wanita yang berusia 42 tahun, pipi yang mulai terlihat menua namun
masih terlihat garis-garis cantik di wajahnya.
Di
sebuah pesantren saat makan siang, saya melihat pemandangan mengejutkan,
selesai makan santri ramai-ramai mengangkat piring mereka lalu menjilatinya
sampai bersih...