Oleh : Farid Miftahul Ramdan
Staf Humas Ar Risalah
Staf Humas Ar Risalah
“Dan hendaklah
ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS.
Ali Imran:104)
Alhamdulillah, segenap pujian dan rasa syukur yang luar
biasa kita persembahkan kepada Allah SWT atas nikmat Iman yang telah diperkenankan
kepada kita. Nikmat yang telah mengantarkan kita untuk menelusuri jalan dakwah
ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang dengan
gagah berani bersama para sahabatnya berjuang dalam medan dakwah demi tegaknya
kalimah La illa haillallah.. Semoga
kita mampu meneladani setiap aktivitas dan perbuatan beliau yang begitu luar
biasa. Amin Ya Rabbal ‘Alamin..
Dakwah. Itulah satu kata yang acap kali terdengar dan
terngiang-ngiang oleh setiap insan yang menisbatkan dirinya sebagai seorang
aktivis dakwah. Berbicara mengenai dakwah tentunya tak cukup dengan selembar
atau dua lembar kertas ataupun dengan
satu hingga dua jam percakapan. Karena dakwah itu begitu luas dan ia
adalah sesuatu yang sangat urgen kehadirannya. Sesuatu yang dengannya sosok
biasa mampu berubah menjadi sosok yang luar biasa.
Dakwah merupakan
tuntutan bagi setiap insan, karena setiap kita adalah dai sebelum segala
sesuatu. Jalan dakwah begitu memukau bagi mereka yang mengetahui rahasia
dibaliknya. Begiitu mempesona bagi mereka yang mengerti seberapa besar
kenikmatan yang akan dihasilkan hingga saatnya tiba. Surga Allah yang
sungai-sungai mengalir dibawahnya. Namun dibalik pesona kenikmatannya itu ada
banyak jeruji yang harus dimasuki, ada banyak duri yang harus di tapaki, ada
banyak sembilu yang harus tergoreskan, ada banyak cemeti yang harus
tertahankan. Karena jalan dakwah bukan jalan yang mudah. Jalan dakwah butuh
pengorbanan, butuh kekuatan, butuh perjuangan.
Dakwah adalah amanah dan cita-cita dengan tujuan yang
amat mulia. Saatnya bagi kita semua untuk kembali kepada kemurnian dakwah
dengan betul-betul memahami hakihat perjuangan dalam dakwah. Dakwah bukan hanya
sekedar untuk mencari popularitas. Dakwah bukan untuk mendapatkan ikhwan atau
akhwat. Dakwah bukan untuk organisasi dan sekedar mengisi waktu, karena jika
nantinya sibuk dakwah bisa menjadi ambruk. Dakwah bukan untuk bisnis yang bila
waktunya kita bangkrut dakwahpun ikut mengkerut.
Jadikan dakwah kita murni karena Allah SWT. Karena
seperti apapun kondisi dan keadaan yang nantinya akan menimpa dan menghampiri
kita dakwah itu akan selalu tetap hidup hingga lahir para pejuang baru yang
akan menggantikan.
Dakwah yang sebenar dakwah membutuhkan kesabaran
dan kekuatan ikhlas. Saat ini dunia
semakin bergejolak. Sudah saatnyalah bagi kita untuk melakukan sebuah
perubahan, untuk menegakkan tauhid dan menumbangkan syirik. Inilah saatnya untuk
berbagi sekaligus mengajak orang kepada kebaikan. Jadikan diri kita sebagai
pelopor dan motivator. Barangsiapa yang menunjukkan kebaikan pada seseorang,
baginya pahala seperti pahala pelakunya. Sekali lagi dunia menunggu kita
generasi yang diharapkan. Apa kita hanya akan diam seribu bahasa disaat melihat
generasi muda bangsa kita satu persatu digerogoti akidahnya, diracuni pola
pikirnya dengan doktrin-doktrin sesat yang lebih mengutamakan duniawi dan tak
lagi ingat dengan kampung akhirat.
Mengutip sebuah pepatah yang mengatakan bahwa, “Sebesar
apa pun yang kita sumbangkan untuk dakwah Islam maka itu kecil nilainya bagi
dakwah yang sangat luas ini, Akan tetapi, sekecil apa pun yang Anda sumbangkan
bagi dakwah maka sangat besar nilainya bagi kita sendiri.”[1]
Jadi pada dasarnya bukan dakwah yang membutuhkan kita tapi kitalah yang
membutuhkan dakwah. Semakin besar kontribusi kita dalam medan dakwah tentunya
akan semakin besar pula pahala yang akan Allah berikan kepada kita.
Sekali lagi, dawah memang membutuhkan perjuangan dan
pengorbanan. Jika kita memahami akan kemurnian dakwah maka apapun akan mudah
untuk dilewati. Tidak perlu takut dikucilkan untuk sebuah kebenaran. Tidak
perlu takut nilai kuliah anjlok karena dakwah. Tidak perlu takut miskin jika
banyak harta yang kita keluarkan untuk jalan mulia ini karena janji Allah itu
nyata. Sesuai dengan Firman Allah SWT, “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)
Semoga kita bisa menjadi seorang yang selalu bersemangat
dan istiqomah dijalan dakwah ini. Ingat, jalan kita masih panjang. Semakin
panjang perjalanan semakin manis hasil yang akan kita temukan. Wallahu’alam
bishawab.
No comments:
Post a Comment