Wednesday, 25 July 2018

UPAYA PEMBINAAN KARAKTER DAN AKHLAK MULIA DI SMP PERGURUAN ISLAM AR RISALAH


 
Oleh :Ali Usman,S.S.M.Pd.**
Kepala SMP Perguruan Islam ArRisalah

SMP Perguruan Islam Ar Risalah sejak berdiri tahun 2004 sudah konsentrasi tentang perbaikan perilaku dan akhlak siswa. Bahkan para pendiri lembaga ini mengatakan karena itulah Perguruan Islam Ar Risalah ada. Alangkah tragisnya jika anak-anak didik kita cerdas kreatif tapi tidak untuk kejayaan Islam dan tidak dalam rangka meraih ridho Allah. 

Permasalahan mendasar pendidikan yang dihadapi bangsa kita adalah belum terwujudnya tujuan dari pendidikan nasional. Maraknya tawuran mulai dari anak SMP sampai orang dewasa, mulai dari kampung sampai ke kampus. Fenomena ketidakjujuran ada di mana-mana, korupsi hampir pada semua level masyarakat, sehingga masyarakat tidak yakin lagi membedakan siapa yang korupsi atau siapa yang menuduh korupsi. Hal ini menyebabkan rusaknya sistem yang ada pada bangsa ini, yang akan mempengaruhisemua lini kehidupan masyarakat termasuk pendidikan. 
Secara umum mutu pendidikan, baik input, maupun out put /out came, masih relatif rendah. Hal ini antara lain ditandai dengan batas nilai kelulusan yang relatif masih rendah dan kompetensi lulusan yang belum dapat bersaing secara nasional apalagi internasional. Di samping itu dunia pendidikan kita juga dihadapkan permasalahan lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan yang belum efisien, manajemen yang belum mantap, relevansi yang belum dapat memenuhi keinginan masyarakat (dunia kerja) dan perubahan yang cepat di masyarakat. 
Pada sisi lain pendidikan dituntut untuk mengikuti perubahan (dinamika) yang terjadi dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik, keamanan, budaya dan IPTEK dengan diimbangi kemampuan menggunakan bahasa Inggris dan kemampuan menggunakan, memanfaatkan ICT baik dalam pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari. Untuk itu insan pendidikan harus dapat menyelenggarakan proses pendidikan yang bertaraf internasional dengan menerapkan manajemen yang sepenuhnya berorientasi pada sekolah (MBS) dan berbasis pesantren yang mengedepankan nilai-nilai Islami dan akhlak yang mulia sehingga peningkatan mutu dapat tercapai sesuai harapan masyarakat. Oleh karena itu, SMP Perguruan Islam Ar Risalah perlu menyusun program pengembangan sekolah dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) dan berbasis pesantren (SBP) yang memiliki slogan “Membangun Generasi Penuh Berkah” yang memiliki 8 karakter yakni : 1) beraqidah lurus, 2) beribadah secara benar, 3) berakhlak mulia, 4) berbadan sehat, 5) berwawasan luas, 6) terampil, 7) mandiri, dan 8) bermanfaat.
Berdasarkan latar belakang diatas dan tuntutan dari pedidikan yang hakiki maka perlu adanya suatu usaha peningkatan kualitas pendidikan khususnya pembinaan karakter dan akhlak mulia secara kontinu dan berkelanjutan dengan hal yang praktis demi terjawabnya harapan reformasi pendidikan. Model reformasi pendidikan yang dilaksanakan saat ini adalah model manajemen berbasis sekolah. Melalui pendidikan berbasis sekolah/masyarakat inilah warga sekolah dapat memiliki kekuasaan penuh dalam mengelola sekolah lebih-lebih dalam bidang pendidikan berbasispesantren yang menjadi topik sentral dalam tulisan ini.
Dari kondisi-kondisi tersebut di atas, menginspirasi penulis sebagai pimpinan bersama warga sekolah melakukan suatu program pembinaan yang diharapkan dapat menjadikan nilai-nilai Islam itu menjadi karakter dan akhlak mulia.  Program pembinaan ini disusun dalam suatu mata pelajaran mentoring yang menjadi ciri khas sekolah berbasis pesantren ini. Dengan rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana Upaya Pembinaan Karakter dan Akhlak Mulia di SMP Perguruan Islam Ar Risalah?
SMP Perguruan Islam Ar Risalah sebagai lembaga pendidikan yang profesional dan akuntabel, penyelenggaraannya dapat dilihat dari program pengembangan satuan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah.Hal ini dapat diukur dari upaya perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan serta perangkat administrasi yang dimilikinya. Semua itu tercantum dalam perangkat kurikulum yang disusun secara sistematis dalam sebuah dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Berdasarkan PP. No. 32 Th. 2013, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.
Untuk melahirkan generasi penuh berkah yang memiliki delapan karaker siswa yakni berakidah lurus, beribadah secara benar, berakhlak mulia, berbadan sehat, berwawasan luas, terampil, mandiri, dan bermanfaat, SMP Perguruan Islam Ar Risalah berupaya dengan berbagai program pembinaan dan kegiatan. Keseluruhan program dan kegiatan pembinaan karakter dan akhlak mulia tersebut dirangkum dalam kurikulum pembinaan yang disebut dengan kurikulum mentoring (kelompok kecil).  

Kegiatan kelompok kecil ini dilaksanakan di bawah pembinaan guru-guru SMP Perguruan Islam Ar Risalah yang tidak mengganggu aktivitas pembelajaran dan sudah tertata dalam kurikulum inti malahan menjadi suatu keutuhan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kelompok kecil adalah layanan pembinaan individual pada kelompok  yang diberikan oleh sekolah terhadap siswa, dalam rangka pembinaan karakter dan menumbuhkan potensi siswa secara tawazun atau seimbang potensi ruh (hati dan rasa), potensi akal,dan potensi fisik. Melalui program-program dan evaluasi rutin mingguan serta hubungan yang dilandasi kecintaan dan kasih sayang setulus hati.
Pembinaan karakter dan akhlak mulia dengan kelompok kecil ini menjadi inspirasi SMP Perguruan Islam Ar Risalah karena beberapa hal berikut. Pertama, teori pendidikan jumlah efektif belajar adalah maksimal 12 orang siswa. Kedua, Rasulullah Muhammad SAW mendidik dan membina para sahabat  terdiri dari kelompok-kelompok kecil. Ketiga, lebih fokus dalam bimbingan dan pendampingan siswa karena guru maksimal melayani siswa yang dibinanya. Kelima, semua anak merasa mendapatkan perhatian dan pelayanan (layanan individual), kontrol dan evaluasi lebih mendalam dari sekolah. Keenam, guru tumbuh karena harus menumbuhkan siswa. Guru akan mengevaluasi siswa maka guru harus memulai dari dirinya dulu, guru harus selalu menjadi pembelajar terus kalau ingin anaknya tumbuh baik dalam kognitif, afektif atau psikomotor.
Guru sebagai orang yang membina siswa tentunya menjadi sosok yang paling berpengaruh terhadap perkembangan karakter dan akhlaksiswa yang dibinanya. Dengan adanya kontrol, evaluasi dan ishlah atau perbaikan ibadah dan amalan harian setiap waktu. Oleh karena itu, guru yang akan memperhatikan siswa tentunya perlu dikembangkan dan diberikan pembinaan juga sehingga siswa-siswa yang mereka bina ikut tumbuh dan berkembang dengan keteladanan yang diberikan.
Pendidikan selalu berusaha menjawab kebutuhan dan tantangan yang muncul dikalangan masyarakat sebagai konsekuensi dari sebuahperubahan. Pendidikan pada hakekatnya merupakan sarana terbaik yang dirancang untuk menciptakan suatu generasi baru yang tidak akan kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sadar dan tidak akan menjadi wadah secara intelektual. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pembinaan karakter dan akhlak mulia secara terencana, sistematis dan mendasar  sesuai dengan tuntutan zaman.
Berbagai program dan kegiatan yang telah dan akan terus dikembangkan pada SMP Perguruan Islam Ar Risalah dalam memberikan pembinaan karakter dan akhlak mulia kepada siswa antara lain:
1.      mentoring 2 sejak awal berdiri di tahun 2004 jam yang merupakan muatan lokal Mengintegrasikan nilai iman dan taqwa (IMTAQ/IPTEK) ke dalam kurikulum sekolah KTSP. Kegiatan integrasi ini tidak saja dalam proses pembelajaran setiap mata pelajaran yang di ampu guru. Namun lebih dari itu, karena sekolah ini berbasis pesantren (boarding school) seluruh siswa wajib berasrama, maka dengan dasar telaah dan kajian kurikulum melakukan penambahan jumlah jam pelajaran agama dari tuntutan kurikulum sebanyak 2 jam pelajaran per minggu menjadi 8 jam pelajaran perminggu yang berstandar Timur Tengah dan Indonesia (Al Qur’an Hadits 2 jam, Aqidah 2 jam, SirahNabawiyah 2 jam, danFiqih 2 jam).
2.      Pelaksanaan pendidikan Muatan Lokal Baca dan tulis Al Quran dengan nama Tahfizh Qur’an. Kegiatan ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Propinsi Sumatera Barat tahun 2009. Kegiatan baca dan tulis Al Qur’an dipandu oleh guru-guru yang tidak saja guru bidang studi agama, namun juga melibatkan guru-guru umum yang memiliki kecakapan dan kompetensi yang memadai dalam membimbing peserta didik untuk membaca dan menghafal Al Qur’an minimal 5 juz pada semester keenam.
3.      Menjadikan kelompok kecil ini menjadi mata pelajaran kekhasan satuan pendidikan. Muatan materi kurikulumnya sudah ditetapkan yang mengacu kepada 8 karakter siswa SMP Perguruan Islam Ar Risalah, tapi tidak berorientasi materi, karena pembimbing yang sukses adalah yang mampu membuat siswa-siswa yang dibinanya curhat kepadanya, menjadi motivator dan teladan  bagi siswa dalam ber-Islam, beramal dan beribadah.
4.      Pelaksanaan kegiatan kelompok kecil ini dilaksanakan rutin setiap hari Jumat selama lebih kurang 80 menit pada jam pembelajaran ke-5 dan 6 (pukul 10.05-11.25). Kegiatan ini dilaksanakan serentak dari kelas VII sampai kelas IX SMP yang diampu oleh 45 orang guru. Dengan setiap guru memegang kelompok 10 sampai 12 orang siswa/i. Pembelajaran diskusi keIslamannya di tempat yang bervariasi bisa di teras sekolah, di dalam masjid, di bawah pohon di taman sekolah, atau di dalam kelas.
5.   Gambaran aktivitas pembelajarannya dibuka oleh salah seorang pembawa acara, kemudian dilanjutkan dengan membaca Al Qur’an bergiliran, dilanjutkan dengan berinfak untuk dunia Islam, materi keIslaman terkait aqidah, ibadah, kesehatan, dunia Islam, sejarah Islam dan sahabat dan pembinaan akhlak sesuai kondisi siswa yang bersifat kondisional. Selanjutnya diskusi materi tersebut, setelah itu agenda curhat berbagai masalah diri masing-masing dan saling memberikan solusi, ditutup dengan evaluasi target ibadah harian.
6.      Pola kelompok kecil ini menjadi kebijakan dalam pendidikan karakter di Sumatra Barat sebagai salah satu pendekatan tahun 2010 sampai 2013. DengandemikianSMP Perguruan Islam Ar Risalah menjadi rujukan dalam pelaksanaan pembinaan dengan kelompok kecil.
Dari berabagai konsep, teori maupun praktis yang telah dilaksanakan SMP Perguruan Islam Ar Risalah dalam hal pembinaan karakter dan akhlak mulia untuk siswa, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a.       Konsep dan system pendidikan dengan metode pembinaan karakter dan akhlak mulia ke depan harus dikaji dan dirancang sesuaiAl-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, perkembangan ilmu pengetahuan, social dan budaya bangsa serta menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan globalisasi.
b.      Implementasi pengembangan pembinaan karakter dan akhlak mulia tidak hanya ditekankan melalui kegiatan pencerahan tentang nilai-nilai keIslaman semata tetapi lebih menitikberatkan pada kegiatan pembiasaan amal ibadah harian yang rutin dan konsisten dievaluasi oleh guru pembina.
     Beberapa hal yang menjadi rekomendasi dari pengalaman penulis dalam mengimplementasikan pembinaan karakter dan akhlak mulia di sekolah-sekolah SMP, antara lain:
a.       Untuk implementasi pembinaan karakter dan akhlak mulia di sekolah, perlu dikaji ulang kesiapan guru dalam menempa diri dan mengembangkan wawasan keIslaman dan kemampuan presentasi nilai-nilai Islam dengan bahasa remaja. Kegiatan ini dilakukan harus dengan bertanggungjawab dan sekaligus untuk memperbaiki diri.
b.      Impelementasi pembinaan karakter dan akhlak mulia di sekolah, terutama pada jenjang SMP hendaknya dilakukan dengan menerapkan model dan metode yang lebih mengedepankan aktivitas bermain dan dialogis. Kondisi perkembangan siswa yang tengah mengalami pancaroba cenderung menolak dengan berbagai dogma dan ceramah yang monoton.

*Karya ilmiah ini telah dilombakan dalam tahapan lomba Kepala Berprestasi SMP Tingkat Propinsi Tahun 2015 (Mei 2015)
**Juara II Kepala Berprestasi SMP Tingkat Propinsi Sumatera Barat Tahun 2015


Opini yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment