Reza Pratomo
Pernahkah anda mendengar cerita tentang mantan staf
atau mantan karyawan yang menjelek-jelekkan perusahaan atau instansi atau
organisasi tempat anda berkerja saat ini. Saya percaya sebagian dari kita
pernah mendengar hal negatif tersebut. Malah yang sering terjadi yang
menjelekkan adalah orang atau rekan kerja yang justru masih bekerja atau
mengabdi di tempat tersebut.
Alangkah ruginya jika kita mendengar cerita tentang
hal tersebut dan kita menerima mentah-mentah berita tersebut tanpa disaring
terlebih dahulu, tidak ada upaya untuk klarifikasi terhadap berita yang kita
dengar tersebut. Dan perumpamaan akan keadaan tersebut bagaikan meludah ke
sumur.
Berita atau hal negatif cepat menular, bagaikan
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh kita, maka berita negatif juga
dapat dengan cepat menggerogoti sistem kepercayaan kita akan sebuah
permasalahan yang sebelumnya tidak kita pahami.
Hal selanjutnya yang terjadi adalah dimana berita
negatif tersebut mulai menggerogoti kepercayaan kita akan integritas institusi
tempat kita bekerja, sehinggan secra perlahan kualitas kerja kita akan mulai
menurun, maka, apa sebaiknya dilakukan jika berita negatif ini mulai menurunkan
daya knierja kita pada organisasi?
Cara yang baik adalah hindari berita negatif
tersebut, jangan biarkan penilaian kita ditentukan oleh berita yang kita
dapatkan dari orang lain, karena pengaruh atas penilaian tersebut boleh jadi akan
mempengaruhi kinerja kita pada institusi dan pada personal. Pada saat pertama
kali mendengar berita tersebut mungkin kita akan berkata “masak sih?” Namun
pada saat dihadapkan pada sebuah kondisi yang seolah membenarkan penyataan
tersebut, maka kita akan membenarkan pada pendapat tersebut, walau seringkali
kita tidak mengetahui akar masalahnya.
Contohnya sebagai berikut; “hati-hati dengan kepala unit
itu, beliau terkenal nyelekit saat berbicara”. Dan yang terjadi adalah disaat
yang bersangkutan berbicara sedikit kasar, maka kita serta merta membenarkan
pernyataan yang telah kita dengar sebelumnya. Walau jika kita berusaha untuk
mencari tahu kenyataan yang sebenarnya, yang bersangkutan seringkali berbicara
menyakitkan hanya karena memiliki masalah di rumah tangga yang tidak mampu
diselesaikannya, dan sebagai akibatnya mempengaruhi caranya dalam berkomunikasi
dengan orang lain.
Hanya pada satu orang mampu membuat kita berprilaku
tidak adil. Bayangkan apa yang sekiranya akan terjadi jika kita terus menerus
memilih berita negatif tentang institusi tempat kita bekerja? Apa yang akan terjadi
pada kinerja kita?
Maka sudah seharusnya kita belajar, untuk adil pada
diri kita sendiri dan pada orang lain. Manusia dan organisasi tidak ada yang
sempurna, namun kita boleh memilih tindakan terbaik yang akan mempengaruhi
kinerja kita.
Ingatlah, jika kita ingin menjadi besar, maka yang
pertama kali harus kita lakukan adalah memperbesar lingkungan kerja kita.
Disaat institusi tempat kita bekerja semakin besar, maka diri kita secara
otomatis akan ikut membesar. Sehingga berkah yang kta dapatkan Insya Allah juga akan semakin besar.
No comments:
Post a Comment