Reza Pratomo
Apa yang terlintas dalam benak anda jika saya
menanyakan hal berikut:
Pasta gigi......
Teh botol....
Fried chicken....
Kopi....
Jawaban yang keluar mungkin akan beragam karena
masing-masingdari kita memiliki perbedaan dalam menggunakan produk-produk
diatas. Namun tulisan ini bukan untuk membahas brand produk namun personal
brand.
Apa itu personal brand?
Penjelasan yang sederhana adalah bagaimana cara
pandang orang lain terhadap diri kita. Kita dikenal oleh orang-orang disekitar
kita sebagai siapa?
Apakah kita dikenal dengan stempel negatif seperti:
si judes, jika bicara blak-blakan, penjlat, pemarah, sang pembual atau apapun
itu.
Ataukah kita dikenal sebaliknya? Si murah senyum,
sang pemimpin, pemberi contoh, penyayang dan masih banyak julukan yang mungkin
diberikan banyak orang kepada kita.
Itulah brand image, kita dikenal oleh orang lain
seperti itu. Terlepas dari brand image kita negatif atau positif, namun itulah
yang dikenal orang lain atas diri kita.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk
brand image? Jawabannya bisa sangat bervariasi. Bisa jadi sangat cepat atau
mungin juga bisa berlangsung berpuluh-puluh tahun, hingga brand image yang kuat
akan diri kita itu mulai terbentuk dan mengkristal di benak orang lain.
Saat brand image sudah terbentuk, apakah kita merasa
nyaman dengan brand image tersebut? Jika jawabannya adalah ya, maka sebaiknya
lanjutkan saja memperkuat apa yang dikenal orang atas diri kita. Namun jika
jawabannya adalah tidak, maka kita masih dapat merubah image tersebut.
Personal brand image bisa sangat menjual atau tidak
bisa dijual sama sekali. Hal ini berarti resume atas diri kita, apakah kita
diperhitungkan jika kita memutuskan pindah kerja atau dianggap biasa-biasa saja
disaat pekerjaan kita yang lama.
Membangun personal brand image tentu saja mebutuhkan
waktu yang tidak sebentar, ada proses panjang tentang bagaimana cara kita
berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita. Cara kita berkomunikasi, perilaku
dan berpakaian itulah yang menjadi brand image kita.
Apakah personal brand image bisa berubah? Tentu saja
bisa, tergantung sejauh mana kekuatan dan kemauan kita dalam merubah brand
image kita jika negatif, dan meningkatkan brand iamge tersebut jika positif.
Jika personal brand image negatif, maka yang
sebaiknya dilakukan adalah merubah apa yang selama ini menjadi image negatif
dari diri kita, jika kita dikenal sedikit tersenyum, dan ingin merubahnya, maka
yang harus dilakukan tentu saja mulai menambah frekuensi senyum kita.
Apakah mudah? Belum tentu, karena bagi sebagian
orang tersenyum kepada orang yang tidak dikenal cukup sulit untuk dilakukan.
Yang penting adalah seberapa kuat keinginan kita untuk merubah brand image
tersebut. Semakin kuat keinginan kita, maka akan semakin dimudahkan jalan oleh
Allah untuk merubah diri kita
Namun jika menurut lingkungan, brand image kita
sudah positif, maka yang sebaiknya dilakukan adalah meningkatkan brand image
tersebut. Caranya adalah menambah image positif tentang diri kita atas orang
lain.
Jika selama ini kita dikenal sebagai orang yang
ringan tangan dalam membantu orang lain, maka kita menambah nilai positif
lainnya, contohnya adalah kita dikenal sebagai orang yang suka mendengar keluh
kesah orang lain dan kemudian memotivasi mereka atas masalah yang mereka
miliki. Maka secara perlahan image positif kita sebagai seorang motivator akan
mulai tumbuh. Dan orang lain mulai mengenal kita sebagai tempat curhat yang
baik.
Sebaik-baik manusia adalah yang banyak manfaatnya
untuk orang, jika meningkatkan atau memperbaiki brand image kita menjadi lebih
positif akan bermanfaat dan menjadi ladang pahala dan diridhai Allah SWT,
kenapa tidak?
No comments:
Post a Comment