Oleh : Ali Usman
Guru hebat adalah impian setiap siswa
dan setiap sekolah. Sekolah yang memiliki guru hebat pasti memiliki siswa
hebat. Siswa hebat akan mengkristal menjadi pemimpin hebat insya Allah. Ha ini
yang kita cita-citakan bersama menuju Indonesia yang madani dengan pemimpin
yang hebat dan menghebatkan.
Menjadi guru hebat tentunya mesti punya
kemampuan lebih dan kecakapan khusus dalam memberikan pembelajaran yang
inspiratif kepada seluruh siswa. Kenapa ditekankan kepada guru? Karena
sejatinya tugas mendidik dan membelajarkan siswa adalah profesi penuh tantangan.
Tantangan ini harus dihadapi dengan sepenuh hati dan dedikasi. Hal inilah modal
utama dalam membentuk karakter dan akhlak mulia anak bangsa.
Tugas mulia ini berhadapan dengan
kemauan yang tinggi untuk menjadi guru hebat dan menghebatkan. Seiring upaya menghebatkan
diri dalam menginspirasi, perlu usaha dalam memahami banyak anak dengan berbagai
keunikan karakter dan latar belakang mereka untuk mewujudkan siswa hebat. Tugas
ini pun memiliki posisi tawar yang besar dalam kemajuan sebuah bangsa ke depan.
Menurut
Prof. Dr. M. Jufri, M.Psi., untuk menjadi guru hebat dan menghebatkan
itu adalah dengan memahami dan mempraktikkan hal-hal berikut.
Pertama, ubahlah frame berpikir kita
atau mind set kita, bukan tentang
bagaimana guru mengajar tapi bagaimana siswa belajar. Dengan begitu, kita
berupaya menghadirkan kelas yang inspiratif sehingga pembelajaran berpusat pada
kegiatan siswa bukan pada guru.
Kedua, jangan hanya pelajari materi
ajar tetapi pelajari pula anak didik kita, karena sangat penting untuk diperhatikannya psikologis siswa
dalam kesuksesan pembelajaran. Siswa yang punya semangat dan motivasi yang baik
untuk belajar akan berpengaruh signifikan terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran.
Ketiga, sampaikan materi ajar tidak
hanya dengan lisan tetapi gunakan seluruh anggota tubuh untuk berkomunikasi.
Hanya komunikasi yang efektif yang mampu menyampaikan pesan dengan baik.
Artinya guru harus mampu berkomunikasi dengan ekspresi yang tepat dan ceria
dalam menyampaikan konten dan pesan pembelajaran.
Keempat, tunjukkan betapa mereka butuh
belajar dan selalu ingatkan pentingnya belajar. Jika siswa kita paham bahwa
belajar itu penting untuk masa depannya dan merupakan sunnah Rasulullah saw
juga, maka mereka akan bersemangat untuk
belajar.
Kelima, pastikan kita sudah
mengaktifkan potensi VAK (visual, auditori, kinestetik) semua siswa dalam
pembelajaran. Hal ini penting kita pahami karena gaya belajar siswa mempengaruhi
daya serap pembelajaran yang diperoleh. Jika pelaksanaan pembelajaran kita memperhatikan
ketiga gaya belajar siswa ini, maka suasana
pembelajaran akan disenangi oleh siswa dan menantang bagi mereka.
Keenam, “Hukum durasi 20 menit” (sesuai
penelitian siswa hanya mampu bertahan konsentrasi 20 menit, maka variasikan
kegiatan setiap 20 menit). Untuk itu, perlu jadi perhatian kita untuk merencanakan
pembelajaran yang inovatif dan variatif.
Ketujuh, lakukan dialog bukan monolog
dalam proses pembelajaran. Sejatinya komunikasi dua arah dalam proses
pembelajaran harus terjadi interaksi yang efektif dan komunikatif sehingga
hadir pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
Kedelapan, ajukan pertanyaan yang tepat
kepada siswa agar interaksi pembelajaran melibatkan pikiran dan perasaan siswa. Stimulus
pertanyaan yang diajukan guru ini diupayakan mampu membuat pembelajaran aktif dan
interaktif.
Kesembilan, tularkan emosi positif dan
optimis di depan siswa. Bagaimana pun kondisi emosi guru sebelum masuk kelas,
kita harus tetap membawa emosi positif ke dalam kelas dengan semangat, optimis dan
keceriaan penuh.
Kesepuluh, bimbinglah anak dengan cara
mereka belajarnya sendiri. Bukan anak tidak mau belajar tapi anak belum
menemukan cara belajar yang sesuai untuknya. Oleh karena itu, bawalah dunia
kita ke dunia mereka dan secara bertahap bawalah mereka ke dunia ideal yang
kita harapkan.
Kesebelas, tampillah menarik di depan
siswa. Tidak hanya dalam pakaian tetapi terus menampilkan kepribadian yang
menarik. Hal ini, harus diperhatikan agar kehadiran kepribadian yang menarik dari
kita mampu mewujudkan kerinduan siswa dalam menunggu kehadiran kita.
Dengan mempraktikkan kesebelas hal di
atas, diharapkan guru hebat dan menghebatkan mampu hadir di ruang-ruang kelas
di sekolah kita. Selamat menjadi guru hebat dan menghebatkan. Semoga
Allah mudahkan dalam segala aktivitas amal shaleh. Amin.
No comments:
Post a Comment