Saturday 31 December 2016

Guru Hebat, Siswa Hebat


Oleh : Ali Usman

Guru hebat adalah impian setiap siswa dan setiap sekolah. Sekolah yang memiliki guru hebat pasti memiliki siswa hebat. Siswa hebat akan mengkristal menjadi pemimpin hebat insya Allah. Ha ini yang kita cita-citakan bersama menuju Indonesia yang madani dengan pemimpin yang hebat dan menghebatkan.
Menjadi guru hebat tentunya mesti punya kemampuan lebih dan kecakapan khusus dalam memberikan pembelajaran yang inspiratif kepada seluruh siswa. Kenapa ditekankan kepada guru? Karena sejatinya tugas mendidik dan membelajarkan siswa adalah profesi penuh tantangan. Tantangan ini harus dihadapi dengan sepenuh hati dan dedikasi. Hal inilah modal utama dalam membentuk karakter dan akhlak mulia anak bangsa.
Tugas mulia ini berhadapan dengan kemauan yang tinggi untuk menjadi guru hebat dan menghebatkan. Seiring upaya menghebatkan diri dalam menginspirasi, perlu usaha dalam memahami banyak anak dengan berbagai keunikan karakter dan latar belakang mereka untuk mewujudkan siswa hebat. Tugas ini pun memiliki posisi tawar yang besar dalam kemajuan sebuah bangsa ke depan.
Menurut  Prof. Dr. M. Jufri, M.Psi., untuk menjadi guru hebat dan menghebatkan itu adalah dengan memahami dan mempraktikkan hal-hal berikut.
Pertama, ubahlah frame berpikir kita atau mind set  kita, bukan tentang bagaimana guru mengajar tapi bagaimana siswa belajar. Dengan begitu, kita berupaya menghadirkan kelas yang inspiratif sehingga pembelajaran berpusat pada kegiatan siswa bukan pada guru.
Kedua, jangan hanya pelajari materi ajar tetapi pelajari pula anak didik kita, karena sangat  penting untuk diperhatikannya psikologis siswa dalam kesuksesan pembelajaran. Siswa yang punya semangat dan motivasi yang baik untuk belajar akan berpengaruh signifikan terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran.
Ketiga, sampaikan materi ajar tidak hanya dengan lisan tetapi gunakan seluruh anggota tubuh untuk berkomunikasi. Hanya komunikasi yang efektif yang mampu menyampaikan pesan dengan baik. Artinya guru harus mampu berkomunikasi dengan ekspresi yang tepat dan ceria dalam menyampaikan konten dan pesan pembelajaran.
Keempat, tunjukkan betapa mereka butuh belajar dan selalu ingatkan pentingnya belajar. Jika siswa kita paham bahwa belajar itu penting untuk masa depannya dan merupakan sunnah Rasulullah saw juga,  maka mereka akan bersemangat untuk belajar.
Kelima, pastikan kita sudah mengaktifkan potensi VAK (visual, auditori, kinestetik) semua siswa dalam pembelajaran. Hal ini penting kita pahami karena gaya belajar siswa mempengaruhi daya serap pembelajaran yang diperoleh. Jika pelaksanaan pembelajaran kita memperhatikan ketiga gaya belajar siswa  ini, maka suasana pembelajaran akan disenangi oleh siswa dan menantang bagi mereka.
Keenam, “Hukum durasi 20 menit” (sesuai penelitian siswa hanya mampu bertahan konsentrasi 20 menit, maka variasikan kegiatan setiap 20 menit). Untuk itu, perlu jadi perhatian kita untuk merencanakan pembelajaran yang inovatif dan variatif.
Ketujuh, lakukan dialog bukan monolog dalam proses pembelajaran. Sejatinya komunikasi dua arah dalam proses pembelajaran harus terjadi interaksi yang efektif dan komunikatif sehingga hadir pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
Kedelapan, ajukan pertanyaan yang tepat kepada siswa agar interaksi pembelajaran  melibatkan pikiran dan perasaan siswa. Stimulus pertanyaan yang diajukan guru ini diupayakan mampu membuat pembelajaran aktif dan interaktif.
Kesembilan, tularkan emosi positif dan optimis di depan siswa. Bagaimana pun kondisi emosi guru sebelum masuk kelas, kita harus tetap membawa emosi positif ke dalam kelas dengan semangat, optimis dan keceriaan penuh.
Kesepuluh, bimbinglah anak dengan cara mereka belajarnya sendiri. Bukan anak tidak mau belajar tapi anak belum menemukan cara belajar yang sesuai untuknya. Oleh karena itu, bawalah dunia kita ke dunia mereka dan secara bertahap bawalah mereka ke dunia ideal yang kita harapkan.
Kesebelas, tampillah menarik di depan siswa. Tidak hanya dalam pakaian tetapi terus menampilkan kepribadian yang menarik. Hal ini, harus diperhatikan agar kehadiran kepribadian yang menarik dari kita mampu mewujudkan kerinduan siswa dalam menunggu kehadiran kita.
Dengan mempraktikkan kesebelas hal di atas, diharapkan guru hebat dan menghebatkan mampu hadir di ruang-ruang kelas di sekolah kita.  Selamat  menjadi guru hebat dan menghebatkan. Semoga Allah mudahkan dalam segala aktivitas amal shaleh. Amin.                                                                                                                         

No comments:

Post a Comment