Abadullah
Azzam
Kini
Abadullah Azzam memang telah pulang ke rahmatullah, tetapi fatwa-fatwanya tetap
hidup sepanjang masa. Cobalah renungi fatwanya berikut ini:
"Wahai
kamu, anak-anak Islam! Biasakan dirimu dengan kebisingan bom-bom, peluru mortir
dan pekikan senapan dan tank. Jauhilah kemewahan."
"Wahai
kaum Muslimin, berimanlah dengan apa yang diimani oleh generasi pertama umat
Islam, amalkan kebaikan, baca dan hafalkan al-Qur'an. Berhati-hatilah dengan
apa yang kau katakan".
"Shalatlah pada malam hari, amalkan puasa sunat, carilah
teman pergaulan yang baik dan ikutlah dalam pergerakan Islam."
"Ketahuilah
bahwa pemimpin pergerakan tiada punya kuasa atas kamu untuk menghalangi kamu
berjihad, atau mencegah kamu meninggalkan jihad demi menyebarkan dakwah, lantas
menjauhkan kamu dari medan perang... Jangan sekali-kali minta pembenaran (lagi)
kepada siapapun tentang jihad, sebab kebenarannya sudah pasti."
"Jihad
tidak boleh ditinggalkan, karena Allah sendiri mengatakan bahwa jihad itu
ibadah. Orang yang istiqomah berjihad diangkat tinggi derajatnya oleh Allah.
Jihad adalah membebaskan manusia dari penindasan. Jihad itu melindungi martabat
kita dan memperbaiki dunia. Jihad adalah jalan kemuliaan yang kekal."
Kita
berdo’a kepada Allah Swt agar semua amal ibadah beliau di terima di sisi Allah
Swt, dan semua bait-bait nasehat untuk kita yang masih hidup dimudahkan oleh
Allah Swt untuk menjalankannya ikhlas semata mengharap ridha Allah Swt. Amin
Ya Rabbal’alamin.
Selanjutnya
bait-bait syair berisi nasehat yang datang dari mujahid Islam, yang bernama
Hasan al-Bana, nasehat beliau tidak hanya berisi pesan-pesan, namun lebih dari
itu semua yakni yang menjadi janji beliau terhadap dirinya sendiri dan
sekaligus sebuah keyakinan yang dipegang teguh (menjadi prinsip) bagi diri
beliau bagi kehidupan di dunia dan akhirat kelak.
Hasan
al-Bana
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang senantiasa beliau pegang
teguh dalam dakwahnya:
Saya meyakini:
"Sesungguhnya segala urusan bagi Allah. Nabi Muhammad SAW junjungan kita,
penutup para Rasul yang diutus untuk seluruh umat manusia. Sesungguhnya hari
pembalasan itu haq (akan datang). Al-Qur’an itu Kitabullah. Islam itu
perundang-undangan yang lengkap untuk mengatur kehidupan dunia akhirat."
Saya berjanji:
"Akan mengarahkan diri saya sesuai dengan Al-Qur’an dan berpegang teguh
dengan sunnah suci. Saya akan mempelajari Sirah Nabi dan para sahabat yang
mulia."
Saya meyakini:
"Sesungguhnya istiqomah, kemuliaan dan ilmu bagian dari sendi Islam."
Saya berjanji:
"Akan menjadi orang yang istiqomah yang menunaikan ibadah serta menjauhi
segala kemunkaran. Menghiasi diri dengan akhlak-akhlak mulia dan meninggalkan
akhlak-akhlak yang buruk. Memilih dan membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan
islami semampu saya. Mengutamakan kekeluargaan dan kasih sayang dalam berhukum dan di pengadilan. Tidak akan pergi ke pengadilan kecuali jika
terpaksa, akan selalu mengumandangkan syiar-syiar islam dan bahasanya. Berusaha
menyebarkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk seluruh lapisan umat
ini."
Saya meyakini:
"Seorang muslim dituntut untuk bekerja dan mencari nafkah, di dalam
hartanya yang diusahakan itu ada haq dan wajib dikeluarkan untuk orang yang
membutuhkan dan orang yang tidak punya.
Saya berjanji:
"Akan berusaha untuk penghidupan saya dan berhemat untuk masa depan saya.
Akan menunaikan zakat harta dan menyisihkan sebagian dari usaha itu untuk
kegiatan-kegiatan kebajikan. Akan menyokong semua proyek ekonomi yang islami,
dan bermanfaat serta mengutamakan hasil-hasil produksi dalam negeri dan negara
Islam lainnya. Tidak akan melakukan transaksi riba dalam semua urusan dan tidak
melibatkan diri dalam kemewahan yang diatas kemampuan saya."
Saya meyakini:
"Seorang muslim bertanggung jawab terhadap keluarganya, diantara
kewajibannya menjaga kesehatan, aqidah dan akhlak mereka."
Saya berjanji:
"Akan bekerja untuk itu dengan segala upaya. Akan menyiarkan ajaran-ajaran
islam pada seluruh keluarga saya, dengan pelajaran-pelajaran Islami. Tidak akan
memasukkan anak-anak saya ke sekolah yang tidak dapat menjaga aqidah dan akhlak
mereka. Akan menolak seluruh media massa, buletin-buletin dan buku-buku serta tidak berhubungan dengan perkumpulan-perkumpulan yang tidak
berorientasi pada ajaran Islam."
Semoga apa yang menjadi janji beliau dan keyakinannya bagi
kehidupan ini juga menjadi janji dan keyakinan kita pada Allah Swt dan
dimudahkan dalam mengamalkannya, karena hanya orang-orang yang mendapat hidayah
dari Allah Swt sajalah yang bisa
menjalani kehidupan ini penuh dengan keberkahan dan kebenaran.
Selanjutnya mari kita simak penuturan dari tokoh Islam berikutnya
yang bernama Ibn Taimiyah;
Ibn
Taimiyah
Prinsip
dasar Ibn Taimiyah ialah:
- Wahyu merupakan sumber pengetahuan agama. Penalaran dan intuisi hanyalah sumber terbatas.
- Kesepakatan umum pada ilmuwan yang terpercaya selama tiga abad pertama Islam juga turut memberi pengertian tentang asas pokok Islam disamping Al-Qur'an dan As-Sunnah.
- Hanya Al-Qur'an dan As-Sunnah penuntun yang otentik dalam segala persoalan.
Setelah
menyimak tiga prinsip dasar yang menjadi pondasi keyakinan beliau maka
seyogyanya juga menjadi prinsip dasar bagi diri kita dalam menjalani agama yang
hak ini, tujuannya tidak lain adalah agar kita selamat baik di dunia maupun
akhirat kelak.
Tokoh
yang keempat datang dari muhaddisin terkenal yakni Imam Muslim;
Imam
Muslim
Imam
Muslim pernah berkata, sebagai ungkapan gembira atas karunia Tuhan yang
diterimanya: "Apabila penduduk bumi ini menulis hadits selama 200
tahun, maka usaha mereka hanya akan berputar-putar di sekitar kitab musnad (kitab
shahih Muslim) ini."
Ucapan
beliau di atas bukanlah atas landasan riya’ apalagi kesombongan, ini adalah
ungkapan rasa syukur atas karunia Allah Swt yang begitu besar pada diri beliau
sehingga mampu menghimpun hadis-hadis shahih dalam musnadnya yang diberi nama
kitab shahih Muslim.
Sifat
ini patut kita contoh, jika mendapat satu karunia yang begitu besar dan
menimbulkan kekaguman yang luar biasa baik oleh diri kita sendiri ataupun orang
lain, tidak ada salahnya kita ceritakan atau kabarkan pada orang lain,
semata-mata sebagai bentuk pengagungan kita pada Allah Swt.
Demikianlah
empat tokoh terpilih yang berhasil saya tulis sebagai bahan rujukan bagi kita
semua dalam membuat prinsip bagi diri sendiri, semoga bermanfaat dan dimudahkan
oleh Allah Swt dalam mengikuti jejak para salafusshaleh (orang-orang
shaleh terdahulu) ini, Amin.
Tulisan
yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis risalah-online, bukan merupakan
pernyataan dari risalah-online
oke, terus kembangkan karyamu, bisa jadi satu tulisan mampu manjadi benteng bagimu di akhirat kelak dari nar-Nya.
ReplyDelete