Author:
M. SayyidusShaleh
Di artikel sebelumnya kita telah membahas cara membuat media buat
Kali. Nah, sekarang ada dua opsi yang bias dipilih Pembaca untuk meneruskan tutorial ini,
tentu dengan asumsi kita sudah punya medianya, baik dalam bentuk flash disk maupun DVD.
Sebelum memilih, kita harus sampai dulu di bagian boot
Kali. Tunggu, boot? Ya,
boot alias boot file adalah file
yang dibutuhkan sebuah
PC untuk mengakses sebuah
OS di awal hidupnya PC.Bayangkan saja sebuah PC yang baru hidup seperti kereta api
yang mulai melaju menuju sebuah persimpangan. Nah, Pembaca tahukan, sebuah instrumen
di persimpangan rel yang bercabang yang bisa mengubah jalannya kereta ke arah yang
benar? Seperti itulah proses booting.
Sebelum kita lanjut, pastikan media kita
(flashdiskatau DVD) sudah terhubung dengan komputer yang masih belum hidup.Nah, di jalur kereta kita, sekarang ada persimpangan antara pergi kestasiun
Windows atau ke Kali. Tentu, secara default jalur boot kita sudah di set ke stasiun
Windows. Sekarang, kita akan merubahnya sehingga tiba di Kali.
Untuk kali pertama, memang agak susah.
Untuk merubah jalur boot, ada tombol yang harus kita tekan sebelum loading screen
Windows muncul. Dan rata-rata di setiap komputer tombolnya berbeda, kecuali di
laptop yang se-merek. Dan, petunjuk tombolnya hanya bertahan beberapa detik di
layar ketika PC baru mulai hidup.
Biasanya itu tombol Del, F2, F12, Esc, atau F10,
tergantung mereknya. Ada baiknya Pembaca searching dulu di google. Tapi, saran
cepat dari Penulis, tekan saja kelima tombol tadi bersamaan dan terus menerus tepat setelah menghidupkan
PC. Tenang, gak bakal rusak kok :v.
Nah, kalau Pembaca berhasil,
akan muncul tampilan hitam putih yang menyuruh kita memilih jalur mana yang
akan diambil. Disini, pilih yang ada tulisan “USB”-nya untuk yang pakai flash disk,
dan “Optical Drive” atau “CD Drive” buat yang pakai DVD.
Eits, jangan panikdulu!
Semuanya akan berjalan lancar jika Pembaca mengikuti setiap detil tutorial ini. Tinggal sedikit lagi kok!
Disini, kita akan memilih lagi. Ada
dua macam opsi utama disini, Live dan Install. Opsi yang
kedua tentu Pembaca sudah tahu apa artinya. Opsi pertamalah yang kita pilih, opsi Live
akan membuat kita mengakses Kali langsung dari media tanpa perlu mengusik harddisk,
yang berarti data kesayangan Pembaca akan tetap aman walaupun terjadi error di Kali.
Tapi, masalahnya sekarangnya adalah,
ada banyak opsi Live. Sebelum kita pilih,
ada baiknya Penulis menjelaskan sedikit tentang pilihan ini.
·
Live (amd64): Pilihan
yang biasa dipilih buat opsi Live. Cocok kalau Pembaca menggunakan media DVD.
·
Live (amd64 failsave):
Pilihan yang sebaiknya dilakukan jika terjadi kesalahan booting yang fatal
dari pilihan pertama.
·
Live (forensic mode):
Pilihan yang biasa dipilih oleh ahli sekuriti IT
untuk mendiagnosis masalah lebih dalam. Sudah tentu tak masuk hitungan kita.
·
Live USB Presistence
:Pilihan lain yang biasa di opsi Live. Yang satu ini lebih cocok kalau media
kita adalah flash disk.
·
Live USB Encrypted
Presistence: Sama dengan pilihan Presistence, bedanya di pilihan ini Kali
berjalan dalam mode terinkripsi, supaya lebih aman saja.
Ternyata pilihan Presistence ini punya kelebihan dari
mode Live lainnya. Faktanya, jika menggunakan opsi Live non-Presistence, apapun
yang kita ubah pada Kali akan hilang dan bersih jika kita membukanya lagi.
Contohnya saja jika kita menyimpan file di sistem Kali, jika PC mati dan hidup lagi,
file itu lenyap dari Kali.
Tapi, dalam mode Presistence,
perubahan apapun di Kali akan bertahan sampai reboot berikutnya, itulah sebabnya
mode ini hanya bisa diimplementasikan pada flashdisk yang fleksibel dalam writing data.
Berbeda dengan DVD yang sekali write data tak bisa diubah lagi size-nya.
Setelah Pembaca memilih jalan yang
direkomendasikan, tunggu saja dengan tertib sampai tiba di tampilan ini.
Selamat!
Langkah pertama Pembaca sebagai PenTester telah tuntas. Perjalanan masih panjang,
tutorial berikutnya akan membahas hal-hal yang lebih mengasyikkan.
#Proud to be PenTester
Image Source
Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online
No comments:
Post a Comment