Thursday, 28 April 2016

Kali Linux, Your Best Pet Ever: How to Fire It Up (Part 2)


Author: M. SayyidusShaleh


Di artikel sebelumnya kita telah membahas cara membuat media buat Kali. Nah, sekarang ada dua opsi yang bias dipilih Pembaca untuk meneruskan tutorial ini, tentu dengan asumsi kita sudah punya medianya, baik dalam bentuk flash disk maupun DVD.


Sebelum memilih, kita harus sampai dulu di bagian boot Kali. Tunggu, boot? Ya, boot alias boot file adalah file yang dibutuhkan sebuah PC untuk mengakses sebuah OS di awal hidupnya PC.Bayangkan saja sebuah PC yang baru hidup seperti kereta api yang mulai melaju menuju sebuah persimpangan. Nah, Pembaca tahukan, sebuah instrumen di persimpangan rel yang bercabang yang bisa mengubah jalannya kereta ke arah yang benar? Seperti itulah proses booting.

Sebelum kita lanjut, pastikan media kita (flashdiskatau DVD) sudah terhubung dengan komputer yang masih belum hidup.Nah, di jalur kereta kita, sekarang ada persimpangan antara pergi kestasiun Windows atau ke Kali. Tentu, secara default jalur boot kita sudah di set ke stasiun Windows. Sekarang, kita akan merubahnya sehingga tiba di Kali.
 
Untuk kali pertama, memang agak susah. Untuk merubah jalur boot, ada tombol yang harus kita tekan sebelum loading screen Windows muncul. Dan rata-rata di setiap komputer tombolnya berbeda, kecuali di laptop yang se-merek. Dan, petunjuk tombolnya hanya bertahan beberapa detik di layar ketika PC baru mulai hidup. 

Biasanya itu tombol Del, F2, F12, Esc, atau F10, tergantung mereknya. Ada baiknya Pembaca searching dulu di google. Tapi, saran cepat dari Penulis, tekan saja kelima tombol tadi bersamaan dan terus menerus tepat setelah menghidupkan PC. Tenang, gak bakal rusak kok :v. 

Nah, kalau Pembaca berhasil, akan muncul tampilan hitam putih yang menyuruh kita memilih jalur mana yang akan diambil. Disini, pilih yang ada tulisan “USB”-nya untuk yang pakai flash disk, dan “Optical Drive” atau “CD Drive” buat yang pakai DVD.

 Nah, setelah itu, tunggu sampai layar menunjukkan tampilan berikut.
 
Eits, jangan panikdulu! Semuanya akan berjalan lancar jika Pembaca mengikuti setiap detil tutorial ini. Tinggal sedikit lagi kok!

Disini, kita akan memilih lagi. Ada dua macam opsi utama disini, Live dan Install. Opsi yang kedua tentu Pembaca sudah tahu apa artinya. Opsi pertamalah yang kita pilih, opsi Live akan membuat kita mengakses Kali langsung dari media tanpa perlu mengusik harddisk, yang berarti data kesayangan Pembaca akan tetap aman walaupun terjadi error di Kali.

Tapi, masalahnya sekarangnya adalah, ada banyak opsi Live. Sebelum kita pilih, ada baiknya Penulis menjelaskan sedikit tentang pilihan ini.

·         Live (amd64): Pilihan yang biasa dipilih buat opsi Live. Cocok kalau Pembaca menggunakan media DVD.

·         Live (amd64 failsave): Pilihan yang sebaiknya dilakukan jika terjadi kesalahan booting yang fatal dari pilihan pertama.

·         Live (forensic mode): Pilihan yang biasa dipilih oleh ahli sekuriti IT untuk mendiagnosis masalah lebih dalam. Sudah tentu tak masuk hitungan kita.

·         Live USB Presistence :Pilihan lain yang biasa di opsi Live. Yang satu ini lebih cocok kalau media kita adalah flash disk.

·         Live USB Encrypted Presistence: Sama dengan pilihan Presistence, bedanya di pilihan ini Kali berjalan dalam mode terinkripsi, supaya lebih aman saja.

Ternyata pilihan Presistence ini punya kelebihan dari mode Live lainnya. Faktanya, jika menggunakan opsi Live non-Presistence, apapun yang kita ubah pada Kali akan hilang dan bersih jika kita membukanya lagi. Contohnya saja jika kita menyimpan file di sistem Kali, jika PC mati dan hidup lagi, file itu lenyap dari Kali. 

Tapi, dalam mode Presistence, perubahan apapun di Kali akan bertahan sampai reboot berikutnya, itulah sebabnya mode ini hanya bisa diimplementasikan pada flashdisk yang fleksibel dalam writing data. Berbeda dengan DVD yang sekali write data tak bisa diubah lagi size-nya.

Setelah Pembaca memilih jalan yang direkomendasikan, tunggu saja dengan tertib sampai tiba di tampilan ini.
 


Selamat! Langkah pertama Pembaca sebagai PenTester telah tuntas. Perjalanan masih panjang, tutorial berikutnya akan membahas hal-hal yang lebih mengasyikkan.

Regards!

#Proud to be PenTester


Image Source

Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online 

No comments:

Post a Comment