Oleh: Syahidah Amatullah
Cinta. Pasti semua orang merasakannya.
Kata yang paling sering terucap, kita hadir karena cinta, dan pergi juga karena cinta. Kita merasa nyaman karena
cinta, ingin slalu mengingatnya, menghabiskan waktu bersama, bahkan menguras
tenaga, dan pikiran hanya karena nya.
Cinta yang paling fenomenal kini adalah
cinta moyet, yang mana sangat mempengaruhi sosok remaja zaman sekarang. Bukan
cinta sepasang kekasih yang tlah ber-akad menjabat tangan penghulu tapi mereka
yang saling berjabat tangan. Astaghfirullah.
Remaja yang menghalalkan pacaran padahal
allah telah berfirman dalam Q.S an-nur; 31 yang artinya “jangan dekati zina”,
lihatlah Negara kita, Indonesia mayoritas islam, tapi apa?, dimana mana dosa,
berapa banyak gadis yang sudah tidak perawan?.
Jatuh cinta adalah hal yang wajar,
sangat wajar, normal memang allah ciptakan rasa suka kepada setiap insan
didunia, tapi bagaimana kita menyikapinya, bagaimana kita menahan diri untuk
waktu yang tepat,lihatlah dunia kita!
Ketika kita sedang bercinta pasti kita
mengingat ingat orang yang kita cintai, ingin menceritakan ke siapa saja
kejadian yang kita alami dengannya, walau hanya sebatas berpapasan.surat cinta
atau pesan nya dibaca ber ulang-ulang
kali.
Kita juga mencintai dan menyukai
seseorang karena kita kagum dengan nya baik dia anak basket,keren ataupun
pintar dan yang lainnya. Wajah yang dag dig dug saat akan bertemu
dengannya.kita rela berkorban sampai harus berbohong kepada orang tua, tak hanya
itu kita rela dipegang olehya, walau juga mengorbankan harta.
Kita takut, sangat-sangat takut jika
terucap olehnya putus. Ada panggilan darinya kita raih dan berlari
menyambutnya, senang berlama-lama olehnya, apapun yang dilakukan terasa manis
jika bersamanya, menyenangkan. Kadang tertawa sendiri mengingatnya dan banyak
hal lain yang kita rasakan.
Namun, apakah kita lupa?
Apakah kita lupa pada pemilk cinta?
Apakah kita lupa siapa yang memberikan
rasa cinta kepadamu?
Apakah kita lupa pada yang maha
mencintai?
Allah. Subhanallah, allah lah yang maha
mencintai, kepunnyaanNYa lah cinta, lalu mengapa kita tidak mencintai allah?,
mengapa kita melupakan Allah?
Begitukah kita manusia, tak banyak yang
memperhatikan bagaimana allah membuat alam semesta ini,sungguh luar biasa
kekuasaan allah, subhanallah. Tapi apakah masih ada kita kagum kepada allah?,
padahal allh lah yang memberikan kelebihan kepada orang yang kau kagumi?
Masihkah kita menyebut asmaNYa ? , membaca
surat cinta dariNYa ber kali-kali sampai menkhatamkannya?
Apakah kita rela mengorbannkan diri kita
untuk Allah?, mengorbankan harta kita di jalan Allah?, bukan sekedar untuk pergi makan atau nonton dengan sang kekasih.
Apakah kita takut jika murka Allah
datang?
Apa yang ada di benak kita?
Apakah kita rela berlama-lama bersama Allah, terkadang sholat wajib 5 menit
saja kita lupa mengerjakannya. Lalu, apakah kita rela waktu tidur kita dipakai
10 menit untuk bermunajat kepada NYA?,
tapi kita rela diambil berjam-jam waktu tidur kita hanya untuk chatting
an bersamannya?
Apakah kita langsung datang ketika
panggilan Allah telah berkumandang?
Apakah ada rasa dag dig dug ? takut kita
ketika hendak bertemu allah?
Ada suatu kisah pada zaman tabi”in,
beliau selalu pucat setelah ber wudhu, lalu salah seorang menanyakannya,”:
mengapa kau slalu pucat selepas wudhu?”, beliau menjawab,”aku takut , aku akan
bertemu allah” subhanallah.apakah kita begitu?
Sombong sekali kita, tak ada milik kita
didunia ini, bahkan diri sendiri bukan milik kita, hanya seperti debu kita di
alam semesta ini atau malah lebih kecil, namun apakah kita mencintai Allah,
yang telah memberikkan nikmat yang tak bisa dihitung? Yang memberikan cinta
pasti.
Maka, cinta syar’I itu cinta yang
dilandasi iman dan cinta yang tidak syar’I adalah cinta yang dilandaskan hawa
nafsu, masuk kemana kah cinta kita saat ini?
Masyaallah, marilah kita rasakan bagaimana
nikmat nya jika kita dengan Allah, marilah kita bersama-sama menunggu janji
suci seseorang yang mencintaimu karena Allah, dan sanggup berpisah juga Karena
allah, subhanallah.
Supaya allah menjaga hati kita dan
dijadikan kita orang-orang yang dekat serta di cintai Allah, amin.
Tulisan
yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis risalah-online, bukan merupakan
pernyataan dari risalah-online
No comments:
Post a Comment