Tuesday 4 April 2017

7 Hal Yang Patut Direnungkan (Bag 1)

Zulfiandri

Beberapa dari kita mungkin sering mengeluh bahwa hidup tidaklah adil, namun ahukan anda bahwa sebenarnya ada beberapa hal yang patut kita renungkan yang seharusnya bisa merubah paradigma kita akan hidup yang lebih bermanfaat.


Sesungguhnya jika kita mengembalikannya kepada ajaran agama, maka nikmat yang diberikan tidak akan sanggup dihitung oleh manusia, dan yang akan disampaikan pada tulisan ini hanya sedikit sekali dari nikmat Allah yang diberikan kepada kita manusia. Karena hidup tidak selalu adil, namun ada karunia Allah yang tersembuny di balik setiap ketidak adilan tersebut.

Saat anda membaca tulisan ini, temukan lagi pengalaman hidup anda yang berkaitan dengannya

1. Apa yang anda pikirkan itulah yang anda rasakan
Saat kita mengalami situasi yang membuat kita marah, tertekan atau khawatir, maka respon pertama yang kta lakukan adalah menyalahkan. Baik yang berupa menyalahakan orang lain maupun situasi saat itu. Kita berusaha mencari di luar diri sendiri sesuatu yang kita harapkan dapat merubah keadaan.

Walaupun sebenarnya tidak ada yang salah jika kita berharap bahwa kita akan berkumpul dan bersama dengan orang yang siap menolong kita atau berkumul dengan orang yang menyenangkan, namun jangan terjebak dengan hasrat apa yang kita rasakan. Karena sesungguhnya apa yang kita rasakan tergantung bagaimana kita berpikir tentang diri kita sendiri dan bgaiaman kita memandang kita memandang situasi kita berada.

Seseorang yang memiliki kekurangan fisik, mungkin akan mudah menyalahkan situasi atau keadaan mereka, namun bagaimana mereka mengambil tanggung jawab atas perasaan mereka, dan mengambil peran atas seluruh tindakan mereka secara positif. Karena kita yang seharusnya menjadi tuan atas perasaan yang kita miliki pada sebuah situasi.

2. Orang lain akan memandang diri kita seperti kita melihat diri kita sendiri.
Kita seringkali berhadapan dengan situasi bertemu orang untuk pertama kalinya, apa yang kita rasakan pada saat itu? Walau mereka belum mengucapkan sepatah katapun, kita sudah mulai mengambil kesan yang ada pada orang tersebut, dan mulai mengkategorikannya dalam berbagai tipe. Rapi, berkharisma, percaya diri dan sebagainya.

Namun juga kita mungkin pernah menemukan orang yang tidak memberikan kesan apapun pada diri kita pada saat pertama kali bertemu, kenapa? Karena apa yang kita pikirkan akan mempengaruhi Sskap, gaya bicara dan kata yang keuar dari lisan kita. Oleh karena itu perhatikan apa yang kita pikirkan, karena itu yang akan dilihat oleh orang lain pertama kali.

3. Mengeluh itu bagaikan keluar dari lubang menggunakan sekop dibandingkan tangga
Kita semua mengeluh, dan tidak ada salahnya mengeluh sepanjang kita memahami bahwa keluhan itu bukan solusi permasalahan, dan mengeluh terlalu sering membuat kita terpaku pada masalah tersebut. Kita harus belajar, bahwa apapun masalah yang terjadi selalu ada solusi yang bisa diperjuangkan untuk bisa keluar dari maalah tersebut.



Kadang kita tidak selalu harus menerima keadaan tersebut, dan kecewa bisa menjadi motivasi akan perubahan. Dan hal tersebut tida sama dengan mengeluh tanpa adanya keinginan untuk berubah. Jadi kita dapat memilih untuk mengutuk keadaan yang terjadi atau kita dapat mengusahakan perubahan yang kita harapkan.

No comments:

Post a Comment