Beberapa dari kita mungkin sering mengeluh bahwa hidup
tidaklah adil, namun ahukan anda bahwa sebenarnya ada beberapa hal yang patut
kita renungkan yang seharusnya bisa merubah paradigma kita akan hidup yang
lebih bermanfaat.
Sesungguhnya jika kita mengembalikannya kepada ajaran agama,
maka nikmat yang diberikan tidak akan sanggup dihitung oleh manusia, dan yang
akan disampaikan pada tulisan ini hanya sedikit sekali dari nikmat Allah yang
diberikan kepada kita manusia. Karena hidup tidak selalu adil, namun ada
karunia Allah yang tersembuny di balik setiap ketidak adilan tersebut.
Saat anda membaca tulisan ini, temukan lagi pengalaman hidup
anda yang berkaitan dengannya
1. Apa
yang anda pikirkan itulah yang anda rasakan
Saat kita mengalami situasi yang
membuat kita marah, tertekan atau khawatir, maka respon pertama yang kta
lakukan adalah menyalahkan. Baik yang berupa menyalahakan orang lain maupun
situasi saat itu. Kita berusaha mencari di luar diri sendiri sesuatu yang kita
harapkan dapat merubah keadaan.
Walaupun sebenarnya tidak ada yang
salah jika kita berharap bahwa kita akan berkumpul dan bersama dengan orang
yang siap menolong kita atau berkumul dengan orang yang menyenangkan, namun
jangan terjebak dengan hasrat apa yang kita rasakan. Karena sesungguhnya apa
yang kita rasakan tergantung bagaimana kita berpikir tentang diri kita sendiri
dan bgaiaman kita memandang kita memandang situasi kita berada.
Seseorang yang memiliki kekurangan
fisik, mungkin akan mudah menyalahkan situasi atau keadaan mereka, namun
bagaimana mereka mengambil tanggung jawab atas perasaan mereka, dan mengambil
peran atas seluruh tindakan mereka secara positif. Karena kita yang seharusnya
menjadi tuan atas perasaan yang kita miliki pada sebuah situasi.
2. Orang
lain akan memandang diri kita seperti kita melihat diri kita sendiri.
Kita seringkali berhadapan dengan
situasi bertemu orang untuk pertama kalinya, apa yang kita rasakan pada saat
itu? Walau mereka belum mengucapkan sepatah katapun, kita sudah mulai mengambil
kesan yang ada pada orang tersebut, dan mulai mengkategorikannya dalam berbagai
tipe. Rapi, berkharisma, percaya diri dan sebagainya.
Namun juga kita mungkin pernah
menemukan orang yang tidak memberikan kesan apapun pada diri kita pada saat
pertama kali bertemu, kenapa? Karena apa yang kita pikirkan akan mempengaruhi
Sskap, gaya bicara dan kata yang keuar dari lisan kita. Oleh karena itu
perhatikan apa yang kita pikirkan, karena itu yang akan dilihat oleh orang lain
pertama kali.
3. Mengeluh
itu bagaikan keluar dari lubang menggunakan sekop dibandingkan tangga
Kita semua mengeluh, dan tidak ada
salahnya mengeluh sepanjang kita memahami bahwa keluhan itu bukan solusi
permasalahan, dan mengeluh terlalu sering membuat kita terpaku pada masalah
tersebut. Kita harus belajar, bahwa apapun masalah yang terjadi selalu ada
solusi yang bisa diperjuangkan untuk bisa keluar dari maalah tersebut.
Kadang kita tidak selalu harus
menerima keadaan tersebut, dan kecewa bisa menjadi motivasi akan perubahan. Dan
hal tersebut tida sama dengan mengeluh tanpa adanya keinginan untuk berubah.
Jadi kita dapat memilih untuk mengutuk keadaan yang terjadi atau kita dapat
mengusahakan perubahan yang kita harapkan.
No comments:
Post a Comment