Oleh : Asmarnita, S.PdI
Allah
menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan Dia
menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan_Nya agar mereka bersyukur
kepada-Nya. Namun, mereka justru banyak yang menyembah dan bersyukur kepada
selain Dia. Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan
meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia.
Karena itu, kita tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah kita berikan, mencampakkan budi baik yang telah kita tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah kita persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi kita dengan sangat keji dan membenci kita sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena kita telah berbuat baik kepada mereka.
Karena itu, kita tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah kita berikan, mencampakkan budi baik yang telah kita tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah kita persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi kita dengan sangat keji dan membenci kita sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena kita telah berbuat baik kepada mereka.
Coba
kita buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini! Dalam salah satu
babnya diceritakan syahdan, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik.
Ia memberinya makan, pakaian dan minuman, pendidikannya hingga menjadi orang
pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya
kenyang, dan bahkan, mau bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apa lacur,
ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing
galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya. Ia tak hanya berani
menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak, dan durhaka terhadap
orang tuanya. Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan.
Karena
itu, siapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang
menyalahi fitrah, sudah seyogyanya menghadapi semua itu dengan kepala dingin.
Dan, ketenangan seperti itu akan mendapatkan balasan pahala dari Dzat Yang
perbendaharaan-Nya tidak pernah habis dan sirna. Ajakan ini bukan untuk
menyuruh kita meninggalkan kebaikan yang telah kita lakukan selama ini, atau
agar kita sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain. Ajakan ini hanya
ingin agar kita tak goyah dan terpengaruh sedikitnya oleh kekejian dan
pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah kita perbuat. Dan janganlah kita
pernah bersedih dengan apa saja yang mereka perbuat. Berbuatlah kebaikan hanya
demi Allah semata, maka kita akan menguasai keadaan, tak akan pernah terusik
oleh kebencian mereka, dan tidak pernah merasa terancam oleh perlakuan keji
mereka. kita harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika
orang-orang di sekitar kita berbuat jahat.
Percayalah kalau Allah itu Maha Adil, seluruh kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan mendapatkan ganjaran di sisi-NYA. Kebaikan yang Allah berikan mungkin tidak sama dengan kebaikan yang kita lakukan. Sebuah sedekah mungkin akan diganti Allah dalam bentuk keselamatan dalam perjalanan, atau kesehatan tubuh yang prima. Sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk menunda kebaikan yang akan kita lakukan.
Lakukan sekarang juga, karena kita tidak pernah tahu akan diganti dalam bentuk apa oleh Allah SWT. Karena "terima kasih" dari Allah jauh lebih berharga dari apapun juga.
Opini yang dimuat adalah sepenuhnya milik
penulis risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online
No comments:
Post a Comment