Oleh : Asmarnita, S.PdI
Indahnya kehidupan masih ku rasa
beberapa tahun yang lalu.saat senyuman bangga masih ku sunggingkan atas gelar
ku sebagai Warga Negara Indonesia. Bagaimana juga bangganya aku saat gelar
WNI itu mengantarkanku berkarya di Benua Biru Eropa. Namun semua kini bagai
hanya mimpi semata. Kenangan kehidupanku di Negeri khatulistiwa. Huh...
sudahlah ! kurasa mungkin semua sudah waktunya...
“Hooaam...” Huff... lepas penatku
sehari kemaren berkat tidur 8 jamku pada kasur empuk yang telah lama setia diruangan
bujur sangkar ini. Kini jam telah menunjukkan pukul 06:00 wib pagi. Dan itu
artinya aku harus segera menjalankan rutinitas pagiku. Olahraga pagi, hal ini
terbiasa ku lakukan saat beberapa tahun yang lalu sebelum keberangkatanku ke negeri kincir , Amsterdam. Dengan tidak
membutuhkan waktu lama aku telah siap dengan pakaian olahraga lengkap. Aku
melangkah keluar rumah. Aku berencana pergi bersama sepupuku. Tapi dia menolak
dengan alasan “MALAS”. Haduh ! kuputuskan pergi seorang diri. Baru beberapa detik
ku langkahkan kaki menuju pekarangan, udara segar yang biasa ku hirup, kini tak
tercium lagi. Hanya kepulan asap hitam hasil polusi pabrik yang tercium.
Sungguh jauh berbeda dengan Indonesia yang dulu ku kenal. Hijaunya pepohonan
yang dulu senantiasa sejukkan kekeringan kini juga telah tertindas hanya karna
deretan-deretan bangunan yang pada akhirnya menjadi perusak alam. Kemana alam
Indonesia yang dulu ada? Mengapa semua sirna termakan waktu?
Ingin rasanya kembali menuju masa
itu lagi. Masa dimana aku masih hidup dengan hembusan oksigen kehidupan.
Mengapa kini hanya gumpalan asap hitam yang selalu menemani tiap lagkahku?
Janji-janji pemerintah yang dulu ada juga lenyap entah kemana? Mengapa semua
berevolusi sangat cepat jika masih ada harapan, ku akan memohon pada tuhan demi
kembali sejahteranya indonesiaku! Rinduku akan semua yang dulu terjadi.
Hijaunya alam, rindangnya pepohonan kini hany bagai negeri hampa yang tak ada
apa-apanya. Tuhan... ku mohon kemabalikan segalanya!
Kekayaan yang dulu berlimpah, kini mengapa hilang tanpa jejak? Hanya
karena akibat tamaknya MEREKA, menjabat yang mungkin tak berhati! Jika boleh ku
utarakan sebuah harapan... ku ingin semua yang dulu melekat pada Indonesia!
Bukan begini! Bukan Indonesia yang tanpa hijaunya alam. Bukan juga Indonesia
yang hanya dihiasi oleh gedung-gedung tinggi yang merusak alam. Ku rindu
terpaan angin hasil pohon-pohon yang dulu selalu ada ditiap jalanan. Kini
mengapa semua hilang? Angin segar yang dulu ku rasa, kembalilah berhembus!
Meski hanya sebatas selingan dipanasnya mentari. Terik mentari seolah tak
berarti dikelamnya Indonesia kini! Indonesia yang dulu ada, tanpa kehampaan dan
kesengsaraan. Tanpa kata rintih, keluh resah, terdengar pada tiap mulut insan!
Ku ingin kembali bangga menyandang gelar WNI yang telah membuatku berjaya! Yang
membuatku berkiprah di eropa sana! Kembalilah Indonesiaku!Image Source
Opini yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online
No comments:
Post a Comment