Friday, 9 October 2015

Ksatria Anggun


Oleh : Devilla Indrayenti
Ku sebut ia ksatria anggun, karena semua aktivitasnya dari sebelum orang sekitarnya terbangun, sampai ia tidur paling akhir ketika semuanya sudah tertidur. Anggun memang karena mereka perempuan bukan laki-laki.
Pagi itu pukul 04.00 wib, hampir semua orang terlelap hebatnya, menurut penelitian bahwa tepat jam 04.00 pagi adalah waktu ter-enak untuk tidur. Makanya jarang orang-orang terbangun di waktu itu. Bahkan preman-preman di kampung-kampung sengaja pada jam segitulah ia beraksi untuk maling. Dan Allah yang maha pengasih, pada jam segitu menurunkan tanganNya ke bumi untuk menjawab do’a hamba-hamba yang terjaga dan bermunajat kepada Nya. Ujian memang, tidak sembarang orang yang bisa terjaga, bagi yang bisa pun tidak rutin setiap hari ia terbangun, karena terlalu lelah aktivitas siangnya.
Ksatria anggun, begitulah saya menyebutnya. Dan saya berada ditengah-tengah kumpulan mereka. Setiap hari adalah pembelajaran bagi saya terhadap apa-apa yang menjadi rutinitas mereka. Dahsyat memang, banyak tuntutan yang harus mereka penuhi setiap hari nya.
Tuntutan sekolah, pengasuhan, dan organisasi. Saat ini saya berada di sebuah rumah peradaban yang penuh berkah, dimana tempat bermukimnya para ksatria anggun dan ksatria hebat. Banyak impian dan harapan para perancang rumah peradaban ini. Adakalanya mereka para perancang peradaban lebih mudah meneteskan air mata ketimbang tertawa, siang malam memikirkan kemajuan rumah peradaban ini ketimbang keperluan pribadi dan keluarga, sangat dahsyat!! Betapa tidak ?? Mereka mendahulukan kepentingan umat dari pada kepentingan mereka sendiri, apalagi mereka punya Tuhan yang tidak bisa dikatakan lagi Maha Pemurah nya, sempurnalah. Hal itu menambah poin kagum saya, semoga Allah berkahi mereka.
Kembali lagi pada para ksatria anggun, kita bayangkan para remaja-remaja di zaman modernisasi seperti ini. Tidak kalah banyak para pelajar yang akhlaknya tidak seperti para pembelajar, bahkan lebih parah. Nongkrong sana sini , mengganggu masyarakat, melakukan pencemaran dan lain lain. Sungguh miris saya menyebutnya,  tapi Alhamdulillah ditengah-tengah itu masih banyak orang-orang yang sadar akan tujuan dirinya diciptakan Tuhan. Masih banyak yang bersemangat bertauhid, bersemangat mengejar cita, dan bersemangat menjadi generasi Rabbani. Merekalah para ksatria anggun, kau lah para pelanjut peradaban agama ini, jika bukan kau siapa lagi yang akan menyelamatkan bangsa ini.
Maka tetaplah bersemangat, jangan biarkan orang lain yang tidak bertanggung jawab merubah hidupmu. Tetaplah engkau anggun namun dibalik itu hatimu bak ksatria, secara diam-diam kau kerahkan tenagamu untuk menyelamatkan bangsa ini. Tetaplah pada amalan rahasiamu. Meski keistiqomahan susah dicari, mungkin kau merasa bahwa adakalanya engkau lemah, itu biasa. Jadikanlah itu nikmat bahwa kau akan meloncat lebih tinggi
Jadilah engkau kelak para penakluk hati umat ini, karena jiwa tak bisa takluk dengan hujjah, nafsu pun sulit tunduk dengan argumentasi, tapi ketika hati telah tersentuh oleh keindahan pesona akhlak, maka ia akan mencari jalannya sendiri untuk segera menginsyafi kebenaran (Ridho, 2015)

Kau para ksatria anggun, beberapa hari ini kau berhasil mencuri perhatianku


image source 


Opini yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment