Oleh : Devila Indrayenti
Tidak ada kata lain, jika ia beriman, selalu bermesra dengan Tuhannya, lihatlah kesehariannya. Bagaimana tidak, Allah telah mencurahkan rasa sensitif bagi dirinya untuk selalu tergetar hatinya pada hal-hal yang tidak sepantasnya.
Tidak ada kata lain, jika ia beriman, selalu bermesra dengan Tuhannya, lihatlah kesehariannya. Bagaimana tidak, Allah telah mencurahkan rasa sensitif bagi dirinya untuk selalu tergetar hatinya pada hal-hal yang tidak sepantasnya.
Kisah ini bermula ketika
saya sholat berjama’ah di mesjid, mesjidnya cukup rapi dan bersih. Setelah usai
salam, saya segera sholat sunat rawatib, karena ba’da sholat saya harus
menyelesaikan agenda yang lain. Melirik kanan kiri, saya takjub dengan
kebersihan mesjid, demikian bersihnya tanpa sajadah pun tetap nyaman sholat.
Mata saya menuju saff belakang dekat
pintu masuk. Disana saya melihat ada bekas kemasan minuman mineral kosong,
terombang-ambing oleh kaki-kaki yang sering sujud dan ruku berharap ada bersedia
memindahkannya. Jarak sampah tersebut sekitar 5 meter dari posisi saya
sekarang. Setelah sekian lama saya memperhatikan, sempat terfikir sebanyak itu
orang yang sholat, keluar masuk mesjid tidak ada yg tergerak untuk mengambil
sampah air mineral tersebut. Oh kasihannya dikau sampah?
Karena ini pemandangan yang
menarik, saya rela memperhatikan lebih dari 15 menit, untuk mencari siapa tuan
yang berbaik hati dan mulia yang mau mengambil
si sampah malang. Benarkah orang yg bertauhid itu sensitif? Setelah 15 menit
tidak ada tanda-tanda ada insan yang mengambilnya. Cukup geram, oh my god, ini
baru sampah loh, bukan anak orang yang terombang ambing. Astaghfirullah, secara
lahiriah terlihat kontras sekali, mesjid yang bersih , tenyata ada 1 saja
sampah yang berserakan, tapi miris hanya sampai tersentuh dengan kaki saja
karena tertendang-tendang.
Setelah beberapa saat masih juga
tidak ada yang tergerak menyelamatkannya. Saya sudah tidak tahan lagi melihat
pemandangan itu, saya bergerak menuju sampah tersebut. Masih ada harap dihati,
ada orang yang lebih dulu sampai disana dan membuangnya ke tong sampah.
Tenyata, ketika saya hampir dekat, ada seorang wanita, nampaknya ia seorang
siswa MA, menggunakan tas, spontan
mengambilnya dan memasukkan sampah tersebut kedalam tasnya. Subhanallah...saya
akan mencari tahu wanita tersebut dan saya akan buktikan, orang yg bertauhid
benarlah yang action!! Jam sudah menunjukkan pukul 13.15 nampaknya saya sudah
lupa dengan kegiatan-kegiatan saya karena penasaran dengan kejadian ini.
"Assalamu’alaykum, dek”. Tanya
saya. Perawakannya tinggi, jilbabnya cukup lebar. Saya menanyakan namanya dan
asal sekolahnya, ia terlihat cepat-cepat mengunci tasnya. Sepertinya ia tahu
gelagatku akan SKSD (sok kenal sok dekat) dengannya.
“Buru-buru ?”, Tanya ku.
“Tidak kak, Ada apa ya kak?”,
Jawabnya yang tegas dan lembut.
“Itu sampahnya?”, Tanyaku lembut
“Bukan kak”, jawabnya lugas. ” Tapi
ini sampah ketendang sama saya, lebih baik saya buang aja ke tong sampah depan”.
Sambil jalan ke tong sampah, saya
tanya-tanya seputar sekolahnya, ternyata dia hafal Al-qur’an 15 juz dari SMP
mulai menghafal kelas 2. Masya Allah, Ia menghafal qur’an hanya Allah yang
mengetahui niatnya, namun siapa yang mengira, bagi seorang munafik tidak akan
tahan dengan pembinaan yang diterapkan islam,
lama-kelamaan mereka yang munafik akan tersingkir dengan sendirinya.
Singkat cerita, dari gelagatnya dia
adalah pribadi yang sholihah, maka wajarlah prilakunya akan tercermin dengan
perbuatan, amalnya hanya dia dan Tuhannya yang mengetahui. Jadi, benar adanyalah
Iman akan berbanding lurus dengan perbuatan jika dia bertauhid dengan benar.
Hal ini saya terapkan hanya dalam rangka pembuktian, Dia yang bertauhid benar, dia
lah yang akan action!
Penulis : Devilia Indrayenti
Foto diambil dari :
http://gogreen-smkmuhseyegan.blogspot.co.id/2013/01/tips-go-green-di-sekolah.html
No comments:
Post a Comment