Sunday 20 September 2015

Nasihat Untuk Pemudi Muslimah


Oleh : Dewi Sartika
Merenungi diri dalam keheningan, timbul sebuah pertanyaan dalam diriku, apa sebenarnya peranku di dunia ini, memang sudah nyaris memasuki tahun-tahun kehidupan semenjak saya dilahirkan,
saya menjalani profesi sebagai insan yang berhasil melewati pertarungan hebat dalam rahim seorang ibu.


Dalam kegalauan yang tak menentu itulah mendorong saya untuk rajin membaca buku-buku islami yang sekiranya dapat menuntun saya pada pemahaman yang lurus. Berawal dari sebuah buku yang berjudul “Fikih Perempuan” karangan Syaikh Mutawalli As- Sya’rawi, serasa embun pagi yang memberi kesejukan di pagi hari. Dalam buku tersebut ada pertanyaan yang muncul dari pembaca yang berbunyi seperti ini: “apa nasehat Imam Sya’rawi kepada para pemudi muslimah?”, kemudian beliau menjawab: “sebaiknya nasehat yang saya tujukan bagi para pemudi muslimah adalah beberapa wasiat yang disampaikan oleh Ummu Iyas bagi putri-putrinya. Wasiat-wasiat tersebut berbunyi: 


“Putri-putriku, ketahuilah! Ketika seorang perempuan merasa tidak perlu menikah karena keluarganya berkecukupan, niscaya engkau tidak perlu menikah. Akan tetapi seorang perempuan  telah diciptakan khusus untuk kaum perempuan. Sebagaimana juga laki-laki yang diciptakan khusus untuk kaum perempuan. Wahai putri-putriku, peliharalah dan jagalah beberapa sifat yang akan menjadi bekal kalian nanti;
  • Pertama dan kedua: berikanlah suamimu kepuasan lahir dan batin. Dengarkanlah semua perintahnya dengan taat. 
  • Ketiga dan keempat: jagalah penciuman dan penglihatannya. Maka jangan sampai kedua matanya melihat hal-hal yang tidak pantas dan hidungnya mencium hal-hal buruk.
  • Kelima dan keenam: usahakanlah agar ia terlelap dalam tidurnya dan menikmati waktu makannya, karena orang yang sedang lapar cenderung akan cepat terbakar dan orang yang kekurangan tidur akan cepat marah. 
  • Ketujuh dan kedelapan: menjaga harta dan keluarganya dengan baik.
  • Kesembilan dan kesepuluh: jangan sampai kalian membantah satupun perintahnya (selama masih dalam kebaikan) atau menyebar rahasianya, karena seandainya kalian membantahnya pastilah hatinya akan dirasuki api kemarahan.
Saya berharap nasehat di atas menjadi cambuk bagi saya untuk terus mejadi lebih baik dari hari ke hari dan dapat menutup mata dengan tenang ketika waktunya telah datang.

image source 


Opini yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online
  

No comments:

Post a Comment