Thursday 31 December 2015

Muda Mulia




By: Devila Indrayenti

Kata muda adalah kata yang identik dengan pembaharu, semangat dan antusias. Hidupnya penuh perjuangan dan keyakinan mencapai asa, mereka yang muda merasa bahwa gerak mereka tidak dibatasi sehingga ia bisa show up pada hal-hal yang ingin ia capai. Mereka begitu antusias menjemput mimpi dan akselerasi diri. Namun bagaimana dengan muda mulia?
Seorang yang sering ber-akselerasi dengan mimpinya adalah hal yang biasa dan wajar, maka banyak kita temukan orang-orang yang sukses adalah mereka yang benar-benar menyediakan waktu untuk masa depannya. Tapi, terkadang ada yang terlupa, sifat antusias kita kala itu adalah kegiatan yang terkadang melupakan bahwa masa muda inilah kita bisa akselerasi kemuliaan dimata Tuhan.

Lalu apa itu MUDA MULIA? Ia adalah orang-orang yang tetap melejitkan prestasinya namun ia tidak lupakan masa-masa sekarang ia harus upgrade kualitas dirinya dimata sang Penciptanya. Ia tidak sekedar melejitkan namanya untuk dirinya tapi ia bagi waktunya untuk melejitkan namanya dimata Tuhannya. Jadilah yang muda mulia, menjadi yang istimewa maka sekejap mata Allah limpahi keberkahan di setiap perjalanan dalam menggapai asa. Ia Muda Mulia sigap terhadap hal-hal yang membuatnya berat melangkah, rasa malas, pengaruh sosial, dan kendala-kendala lainnya. Karena Allah akan kuatkan azzamnya, terkadang Allah jatuhkan ia agar ketika bangkit ia menjadi yang sangat luar biasa dan sadar akan kehalpaan dirinya tanpa sang Rahiim.

Ia tak kan berhenti bila terjatuh, dan tak pun ia menangisi masa lalunya. Ia kembali tetap menata semangat juangnya, ia yakin Tuhan membimbing asanya dengan pasti. Ia bimbing jiwanya berbuat yang terbaik. Hidup saling berlimpah untuk akhir yang indah. Hidupnya penuh manfaat bagi orang lain. Maka jadilah kita seorang pemuda yang hidup kita tercermin dengan karakter Muda Mulia. Hidup dipenuhi antusias mimpi namun tidak melupakan hakikat dirinya di dunia ini, adalah menebarkan kemuliaan pada orang lain.

Kesuksesan yang diselimuti dengan keberkahan jauh lebih manis rasanya, 



Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

1 comment: