Oleh : Ali Usman
Setiap
kita pasti ingin mendapatkan predikat sukses.
Kita percaya kehadiran dalam
kancah pendidikan ini punya sebuah motivasi kuat untuk sukses dan mulia di
akhirat kelak. Guru sukses, awak
bana ini menginpirasi kita memantaskan diri untuk menjadi pribadi
guru sejati. Dalam sebuah seminar Prof. Dr. Sunardi, M.Pd mengungkapkan bahwa
guru yang ideal dan sukses bisa diimplementasikan dari kepanjangan kata guru
itu sendiri. Menurut beliau guru itu bermakna gagasan, usaha, rasa dan utama.
Ustadz
Satria Hadi Lubis lebih lanjut menjelaskan bahwa sebagai seorang guru sukses
harus dipenuhi dengan gagasan dan ide kreatif untuk menjadikan peserta didiknya
lebih berkembang. Ide tersebut harus disertai dengan usaha yang maksimal untuk
mewujudkannya. Ide dan usaha tersebut harus dilandasi dengan rasa atau empati
sehingga ilmu yang dimiliki akan mengarah ke jalan yang positif. Kalau
ketiganya sudah berjalan dengan baik maka keutamaan akan didapat.
Kaitannya
dengan guru sukses, awak bana untuk
mewujudkan peradaban, Pancasila dan Undang-undang ‘45 telah lama menyatakan
bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas bersama bangsa. Sedangkan
dalam mencerdaskan suatu bangsa sangat tidak mungkin bisa lepas dari campur
tangan sosok yang bernama guru. Dari tangan-tangan guru akan terbentuk
generasi-generasi yang akan datang, baik yang sekarang masih TK sampai sekolah
menengah. Oleh karena itu, seorang guru bukan hanya sekedar mencetak dan
mentransfer ilmunya. Tapi bagaimana seorang guru dapat membuat siswanya lebih
kreatif dan berkarakter sehingga bisa menumbuhkan peradaban yang bernilai di
masa mendatang.
Menurut
Ustadz Satria Hadi Lubis dalam “Seminar Online WA Grup Guru Sukses Mulia”
menyatakan bahwa tugas seorang guru dimaknai bahwa tidak hanya formalitas
mendidik dan mengajar saja. Akan tetapi lebih dari itu semua, meminjam istilah
Anis Baswedan yaitu sebagai perwujudan ikut turun tangan dalam melunasi hutang
kemerdekaan bangsa untuk menjadi penegak peradaban bangsa. Sebagai bagian pilar
penegak peradaban bangsa, tentunya para guru harus meningkatkan kualitasnya
dalam menyikapi perkembangan dunia pendidikan.
Hasil
penelitian dari Thomas J. Stanley, Ph.D mungkin akan mengubah apa yang kita
percayai bahwa penelitian beliau menunjukkan bahwa dari 100 faktor yang
berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang, ternyata IQ hanya diurutan ke-21, bersekolah
di sekolah favorit diurutan ke-23, dan lulus dengan nilai terbaik/hampir
terbaik cuma faktor sukses diurutan ke-30. Dengan demikian, ini benar-benar
menjadi bahan refleki untuk menilai dan menakar potensi dan kualitas diri kita
sebagai guru.
Berikut
10 faktor utama yang berperan penting dalam kesuksesan menurut Thomas J. Stanley, Ph.D untuk menjadi
seorang guru sukses yakni (1) Jujur, (2) Disiplin, (3) Gaul (good interpersonal skill), (4) Dukungan
dari pasangan hidup, (5) Bekerja lebih keras dari yang lain, (6) Mencintai apa
yang dikerjakan, (7) Kepemimpinan yang baik dan kuat (good and strong leadership), (8) Semangat dan berkepribadian
kompetitif, (9) Pengelolaan kehidupan yang baik (Good life management), dan (10) Kemampuan menjual gagasan dan
produk (Abilty to sell idea or product).
Mari
kita renungkan kembali apa yang kita percayai selama ini setelah membaca 10 faktor
utama di atas. Pengabdian dan keluhuran budi juga harus ditegakkan sebagai
perwujudan dari makna guru itu sendiri. Tanamkanlah dalam diri kita dan
teriakkan bahwa “Guru Sukses, Awak Bana” sehinga
selalu menjadi pengingat dan pemicu untuk jadi yang terbaik. Semoga keikhlasan
para guru menjadi amal yang barakah dunia dan akhirat. Amin.
Padang,
25 Mei 2016 pikul 11.15 WIB
Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online
No comments:
Post a Comment