Author: M.
Sayyidus Shaleh
Istilah Cracker
ditemukan untuk mendefinisikan yang kedua. Para jurnalis diberi tahu kalau
Cracker adalah antagonis, sedangkan Hacker adalah protagonis. Hacker tetap
setia pada Etika Hacker. Sementara Cracker hanya tertarik pada menerobos hukum
dan merusuh. Cracker disimpulkan jauh lebih tak bertalenta daripada Hacker,
sebagaimana mereka dengan mudahnya menggunakan program yang ditulis Hacker,
tanpa tahu bagaimana mereka bekerja. Cracker diartikan sebagai setiap orang
yang melakukan hal apapun yang tak berguna bahkan merugikan banyak pihak di
komputer seperti membajak software, merusak website, dan yang paling parah, tak
mengerti apa yang sebenarnya mereka lakukan. Tapai sangat sedikt orang yang
memakai istilah ini sekarang.
Ketidakpopuleran istilah ini mungkin berasal dari
defenisinya yang membingungkan. Cracker telah biasa dideskripsikan sebagai
orang yang membajak hak cipta software dengan memutar-balikkan skema proteksi
paten software tersebut. Ini dihasilkan oleh dua defenisi yang sangat ambigu:
sekelompok orang yang beroperasi di kegiatan illegal di bidang komputer atau
sekelompok Hacker tak bertalenta. Bagi para jurnalis teknologi, tentu lebih
nyaman menyebutkan istilah yang familier dengan pembacanya. Kontras, publik
menjadi curiga dan awas terhadap setiap kemampuan dan misteri yang
diasosiasikan dengan istilah Hacker. Jadi untuk para jurnalis, lebih mudah
untuk menggunakan istilah Hacker. Meski, istilah script kiddie masih merujuk kepada Cracker, namun tak se-abu abu
istilah Hacker.
Segala hukum yang mulai berlaku berkaitan dengan
pelarangan kriptografi dan riset kriptografi lebih jauh lagi membuat blur garis batas antara Hacker dan
Cracker. Di tahun 2001, Profesor Edward Felten dan tim risetnya dari
Universitas Princeton akan mempublikasikan sebuah tesis berkaitan dengan
kelemahan metode watermarking di
sistem layanan konsumen digital. Hal ini langsung memancing tuntutan pengadilan
dari Secure Digital Music Initiative (SDMI) Foundation dan Recording Indusrty
Association of America (RIAA). Badan Digital Millenium Copytight Act (DCMA) pun
akhirnya menyatakan kalau membeberkan teknologi atau metode yang bisa menerobos
sistem kontrol konsumen dari industri, adalah ilegal. Hukum yang sama pun digunakan melawan Dmitry Sklyarov,
seorang programmer dan Hacker. Dia membuat sebuah software yang bisa melewati
sistem enkripsi yang terlalu simpel dari keamanan software produksi Adobe, dan
kemudian mempublikasikannya di sebuah Konferensi Hacker di USA. Sebagai akibat,
FBI mengejar dan menangkapnya, membawanya pada pertempuran sidang yang panjang.
Dibawah hukum, kompleksitas sebuah sistem layanan konsumen digital bukanlah
masalah.
Siapa Hacker dan
siapa Cracker yang sebenarnya sekarang? Ketika hukum yang berlaku
mengintervensi alias ikut campur dalam urusan kebebasan berpendapat, apakah
mereka yang berbicara tentang pikiran mereka untuk dunia yang lebih baik
otomatis menjadi penjahat? Semangat dari seorang Hacker melampaui hukum
pemerintah, sebagaimana mereka disalahpahami.
Begini, ilmu
nuklir dan biokimia bisa digunakan untuk membunuh, sebagaimana mereka memberi
kita kemajuan sains yang pesat dan pengobatan modern. Tak ada persoalan baik
atau buruk tentang sains itu sendiri, karena moralitas berlaku pada aplikasinya
di kehidupan. Bahkan walaupun kita sangat ingin, kita tak bisa memaksa
penghentian berbagai penelitian tentang pengetahuan bagaimana mengubah materi
menjadi energi ataupun menyetop perkembangan teknologi yang merambah kehidupan
sosial. Di jalan yang sama, semangat Hacker tak akan bisa dihentikan, dengan
catatan kalau mereka tak mudah digolongkan. Mereka secara konstan akan terus
menembus batas pengetahuan, memaksa kita untuk menjelajah lebih jauh.
Sebagian dari
hasil yang nyata dari breakthrough para Hacker ini adalah evolusi super pesat dari sistem keamanan dalam
kompetisi antara White Hat dan Black Hat. Identik dengan peristiwa dimana rusa
berusaha berlari lebih cepat ketika dikejar cheetah, dan cheetah juga berusaha
menambah kecepatannya, perlombaan ini secara tak langsung memberikan para
pengguna komputer sistem keamanan yang lebih baik dan lebiha kuat, sebagaimana
cara menembus keamanan yang lebih kompleks dan canggih. Hasil pasti dari dari
interaksi ini sangat positif, sebagaimana ia menciptakan masyarakat yang lebih
cerdas, software yang lebih stabil, solusi masalah lebih inventif, dan bahkan
ekonomi baru.
Tulisan
yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis risalah-online, bukan merupakan
pernyataan dari risalah-online
No comments:
Post a Comment