Friday, 30 September 2016

Hacking Dari Kacamata Lain (Part 2)



Author: M. Sayyidus Shaleh

Istilah Cracker ditemukan untuk mendefinisikan yang kedua. Para jurnalis diberi tahu kalau Cracker adalah antagonis, sedangkan Hacker adalah protagonis. Hacker tetap setia pada Etika Hacker. Sementara Cracker hanya tertarik pada menerobos hukum dan merusuh. Cracker disimpulkan jauh lebih tak bertalenta daripada Hacker, sebagaimana mereka dengan mudahnya menggunakan program yang ditulis Hacker, tanpa tahu bagaimana mereka bekerja. Cracker diartikan sebagai setiap orang yang melakukan hal apapun yang tak berguna bahkan merugikan banyak pihak di komputer seperti membajak software, merusak website, dan yang paling parah, tak mengerti apa yang sebenarnya mereka lakukan. Tapai sangat sedikt orang yang memakai istilah ini sekarang.

Ketidakpopuleran istilah ini mungkin berasal dari defenisinya yang membingungkan. Cracker telah biasa dideskripsikan sebagai orang yang membajak hak cipta software dengan memutar-balikkan skema proteksi paten software tersebut. Ini dihasilkan oleh dua defenisi yang sangat ambigu: sekelompok orang yang beroperasi di kegiatan illegal di bidang komputer atau sekelompok Hacker tak bertalenta. Bagi para jurnalis teknologi, tentu lebih nyaman menyebutkan istilah yang familier dengan pembacanya. Kontras, publik menjadi curiga dan awas terhadap setiap kemampuan dan misteri yang diasosiasikan dengan istilah Hacker. Jadi untuk para jurnalis, lebih mudah untuk menggunakan istilah Hacker. Meski, istilah script kiddie masih merujuk kepada Cracker, namun tak se-abu abu istilah Hacker.

Segala hukum yang mulai berlaku berkaitan dengan pelarangan kriptografi dan riset kriptografi lebih jauh lagi membuat blur garis batas antara Hacker dan Cracker. Di tahun 2001, Profesor Edward Felten dan tim risetnya dari Universitas Princeton akan mempublikasikan sebuah tesis berkaitan dengan kelemahan metode watermarking di sistem layanan konsumen digital. Hal ini langsung memancing tuntutan pengadilan dari Secure Digital Music Initiative (SDMI) Foundation dan Recording Indusrty Association of America (RIAA). Badan Digital Millenium Copytight Act (DCMA) pun akhirnya menyatakan kalau membeberkan teknologi atau metode yang bisa menerobos sistem kontrol konsumen dari industri, adalah ilegal. Hukum yang sama pun digunakan melawan Dmitry Sklyarov, seorang programmer dan Hacker. Dia membuat sebuah software yang bisa melewati sistem enkripsi yang terlalu simpel dari keamanan software produksi Adobe, dan kemudian mempublikasikannya di sebuah Konferensi Hacker di USA. Sebagai akibat, FBI mengejar dan menangkapnya, membawanya pada pertempuran sidang yang panjang. Dibawah hukum, kompleksitas sebuah sistem layanan konsumen digital bukanlah masalah.

Siapa Hacker dan siapa Cracker yang sebenarnya sekarang? Ketika hukum yang berlaku mengintervensi alias ikut campur dalam urusan kebebasan berpendapat, apakah mereka yang berbicara tentang pikiran mereka untuk dunia yang lebih baik otomatis menjadi penjahat? Semangat dari seorang Hacker melampaui hukum pemerintah, sebagaimana mereka disalahpahami.
Begini, ilmu nuklir dan biokimia bisa digunakan untuk membunuh, sebagaimana mereka memberi kita kemajuan sains yang pesat dan pengobatan modern. Tak ada persoalan baik atau buruk tentang sains itu sendiri, karena moralitas berlaku pada aplikasinya di kehidupan. Bahkan walaupun kita sangat ingin, kita tak bisa memaksa penghentian berbagai penelitian tentang pengetahuan bagaimana mengubah materi menjadi energi ataupun menyetop perkembangan teknologi yang merambah kehidupan sosial. Di jalan yang sama, semangat Hacker tak akan bisa dihentikan, dengan catatan kalau mereka tak mudah digolongkan. Mereka secara konstan akan terus menembus batas pengetahuan, memaksa kita untuk menjelajah lebih jauh.


Sebagian dari hasil yang nyata dari breakthrough para Hacker ini adalah evolusi super pesat dari sistem keamanan dalam kompetisi antara White Hat dan Black Hat. Identik dengan peristiwa dimana rusa berusaha berlari lebih cepat ketika dikejar cheetah, dan cheetah juga berusaha menambah kecepatannya, perlombaan ini secara tak langsung memberikan para pengguna komputer sistem keamanan yang lebih baik dan lebiha kuat, sebagaimana cara menembus keamanan yang lebih kompleks dan canggih. Hasil pasti dari dari interaksi ini sangat positif, sebagaimana ia menciptakan masyarakat yang lebih cerdas, software yang lebih stabil, solusi masalah lebih inventif, dan bahkan ekonomi baru.




Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment