Tuesday 20 September 2016

Guruku, Do'akanlah Peserta Didik Kita



Oleh Ali Usman

Do'a adalah kekuatan seorang muslim. Seorang guru yang muslim dan muslimah, sejatinya mesti selalu berdo'a kepada Allah SWT. Berdo'alah untuk kebaikan peserta didik kita untuk teman-teman guru kita, kepada orang tua kita, saudara dan kaum muslimin, karena pada dasarnya ketika kita mendo’akan mereka kita sendirilah yang akan merasakan manfaatnya, sebagaimana yang terdapat dalam hadits Rasulullah saw berikut. "Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim).


Mendoakan sesama muslim tanpa sepengatahuan orangnya termasuk dari sunnah hasanah yang telah diamalkan turun-temurun oleh para nabi dan juga orang-orang shaleh yang mengikuti mereka. Mereka senang kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga mereka pun mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri. Dan ini di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara kaum muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman mereka. Nabi Muhammad saw bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).

Imam Ahmad selalu mendo’akan gurunya, yaitu Imam Syafi’i setiap usai shalat. Suatu ketika, ia berkata kepada anak Imam Syafi’i. ”Ayahmu salah satu dari enam orang yang aku do’akan usai setiap shalat. Marilah kita bercermin pada mereka yang senantiasa saling mendo’akan kebaikan, guru mendo’akan peserta didik Insya Allah peserta didik pun akan mendo’akannya, betapa indah jika hal ini dilakukan.

Guruku, do'akanlah peserta didik kita, karena banyak keutamaannya, di antara keutamaan mendoakan orang lain (apalagi peserta didik kita) tanpa sepengetahuannya akan mendatangkan kebaikan bagi kita yang mendoakan. Allah swt berfirman tentang doa nabi Ibrahim as yang artinya :

"Wahai Rabb kami, beri ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan semua orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41). 

Allah swt  juga berfirman tentang nabi Nuh as bahwa beliau berdoa “Wahai Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke dalam rumahku dalam keadaan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (QS. Nuh: 28). Dan  juga tentang Nabi Muhammad saw diperintahkan Allah yang artinya :

“Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19).

Guruku, sungguh Allah dan Rasul-Nya memotivasi kaum muslimin (khususnya kita seorang guru muslim-muslimah) untuk senantiasa mendoakan saudara kita atau peserta didik kita, sampai-sampai Allah swt mengutus malaikat yang khusus bertugas untuk meng’amin’kan setiap doa seorang muslim untuk saudaranya dan sebagai balasannya malaikat itu pun diperintahkan oleh Allah swt untuk mendoakan orang yang berdoa tersebut. Berhubung doa malaikat adalah mustajabah, maka kita bisa menyatakan bahwa mendoakan sesama muslim tanpa sepengetahuannya termasuk dari doa-doa mustajabah. Oleh karena itu, jika kita mendoakan peserta didik kita dan saudara kita, tentu saja doa yang sama akan kembali kepada kita, maka potensi dikabulkannya akan lebih besar dibandingkan kita hanya mendoakan untuk diri kita sendiri.

Hanya saja satu batasan yang disebutkan dalam hadits -agar malaikat meng’amin’kan- doa kita adalah peserta didik kita atau saudara kita itu tidak mengetahui kalau kita sedang mendoakan kebaikan untuknya. Jika dia mengetahui bahwa dirinya didoakan maka lahiriah hadits menunjukkan malaikat tidak meng’amin’kan, walaupun tetap saja orang yang berdoa mendapatkan keutamaan karena telah mendoakan saudaranya. Hanya saja kita mendoakannya tanpa sepengetahuannya lebih menjaga keikhlasan dan lebih berpengaruh dalam kasih sayang dan kecintaan.

Semoga kita dimudahkan Allah swt untuk menjadi guru yang ikhlas dan selalu mendoakan peserta didik kita. Amin.  Tentunya dengan hanya mengharap kasih sayang dan ridho Allah SWT.

Padang, 13 September 2016 pukul 21.40



Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment