Wednesday 26 October 2016

Buah Manis Berjabat Tangan


Oleh : Divano R.A.A (Siswi MAS Ar-Risalah)

Assalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pembaca yang diridhoi allah swt.Dibawah ini saya akan menuliskan sedikit ulasan tentang kebiasaan dulu yang kini sudah mendekati kepunahan.Yaitu berjabatan tangan,apalagi ketika kita berjumpa satu sama lain.Akankah kebiasaan itu akan hilang?TIDAK!!! Saya tidak ingin kebiasaan itu hilang.itu sebabnya saya menulis tulisan ini,agar kita semua dapat menumbuhkan kebiasaan lamayang dulu pernah ada.


Coba perhatikan Hadis nabi dibawah ini,

Rasulullah SAW. bersabda;
“Berjabat tanganlah kalian,maka rasa dendam akan sirna.saling berkirim hadiahlah kalian,maka kalian akan saling mencintai dan permusuhan akan sirna.”(HR. Malik,no.1685)

Dan beliau bersabda;
“Tidaklah dua orang muslim berjumpa lalu berjabat tangan,melainkan keduanya diampuni (dosanya) sebulum berpisah.”(HR.ABU Daud,no.5212-Hadis shahih)

Sahabat sekalian,sama-sama kita ketahui berdasarkan kedua hadis diatas bahwa berjabat tangan dapat melenyapkanrasa dendam dan menyebabkan di ampuninya dosa.Bahkan nabi kita sendiri Muhammad SAW. sangat menganjurkan berjabat tangan dan dilaksanakan oleh para sahabat  kita terdahulu.
Sahabat,pada ulasan kali ini saya akan menyebutkan beberapa atsar(riwayat) yang memperbolehkan bahkan menganjurkan untuk berjabat tangan.Di antaranya;

*Disebutkan di dalam hadis Anas yang bercerita tentang kedatangan orang-orang Yaman,Nabi SAW.bersabda :

“Telah datang orang-orang Yaman. Mereka lebih lembut hati dari kamu,. Dan mereka adalah orang pertama yang membawa tradisi berjabat tangan (HR. Abu Daud, NO. 5213)”

*Sementara Al-Barra’ bin Azib mengatakan :
“Berjabat tangan adalah bagian dari kesempurnaan ucapan salam (Al-Adab Al-Mufrad, Al-Bukhari, NO. 968)”

Berjabat tangan sunnah dilakukan pada saat berjumpa, dan merupakan penguat ucapan salam.

Di dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad disebutkan juga :

“Ketahuilah bahwa berjabat tangan pada waktu berjumpa adalah untuk menjalin keakraban dan memperkuat ucapan salam. Sebab, ucapan salam merupakan pengumuman keamanan secara lisan. Sedangkan jabat tangan adalah semacam bai’at (janji setia), penekanan dan penegasan terhadap ucapan salam yang mereka ucapkan. Fungsinya adalah agar mereka masing-masing merasa aman satu sama lain”

Setelah menyebutkan beberapa Atsar (riwayat) yang memperbolehkan bahkan menganjurkan untuk berjabat tangan ketika berjumpa, maka saya kira setelah para pembaca membaca tulisan ini, kelak tidak akan ada lagi orang Islam yang kikir hati terhadap kebijakan ini, atau enggan melaksanakan sunnah.

Pembaca yang setia, marilah sama-sama kita memulai untuk berbuat kebaikan. Apa salahnya kita meringankan mulut dan tangan kita untuk mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan orang lain ketika kita berjumpa. Tidakkah kita ingin untuk meniru para sahabat terdahulu agar kelak kita dapat berjumpa dan bertegur sapa dengan mereka di tempat yang abadi. Yakni tempat di surga-Nya. Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
            “
           



Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment