Oleh : Divano R.A.A (Siswi MAS Ar-Risalah)
Assalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pembaca yang diridhoi allah swt.Dibawah ini saya akan menuliskan
sedikit ulasan tentang kebiasaan dulu yang kini sudah mendekati kepunahan.Yaitu
berjabatan tangan,apalagi ketika kita berjumpa satu sama lain.Akankah kebiasaan
itu akan hilang?TIDAK!!! Saya tidak ingin kebiasaan itu hilang.itu sebabnya
saya menulis tulisan ini,agar kita semua dapat menumbuhkan kebiasaan lamayang
dulu pernah ada.
Coba perhatikan Hadis nabi dibawah ini,
Rasulullah SAW. bersabda;
“Berjabat tanganlah kalian,maka rasa dendam akan sirna.saling
berkirim hadiahlah kalian,maka kalian akan saling mencintai dan permusuhan akan
sirna.”(HR. Malik,no.1685)
Dan beliau bersabda;
“Tidaklah dua orang muslim berjumpa lalu berjabat tangan,melainkan
keduanya diampuni (dosanya) sebulum berpisah.”(HR.ABU Daud,no.5212-Hadis
shahih)
Sahabat sekalian,sama-sama kita ketahui berdasarkan kedua hadis
diatas bahwa berjabat tangan dapat melenyapkanrasa dendam dan menyebabkan di
ampuninya dosa.Bahkan nabi kita sendiri Muhammad SAW. sangat menganjurkan
berjabat tangan dan dilaksanakan oleh para sahabat kita terdahulu.
Sahabat,pada ulasan kali ini saya akan menyebutkan beberapa
atsar(riwayat) yang memperbolehkan bahkan menganjurkan untuk berjabat tangan.Di
antaranya;
*Disebutkan di dalam hadis Anas yang bercerita tentang kedatangan
orang-orang Yaman,Nabi SAW.bersabda :
“Telah datang orang-orang Yaman. Mereka lebih lembut hati dari
kamu,. Dan mereka adalah orang pertama yang membawa tradisi berjabat tangan
(HR. Abu Daud, NO. 5213)”
*Sementara Al-Barra’ bin Azib mengatakan :
“Berjabat tangan adalah bagian dari kesempurnaan ucapan salam
(Al-Adab Al-Mufrad, Al-Bukhari, NO. 968)”
Berjabat tangan sunnah dilakukan pada saat berjumpa, dan merupakan
penguat ucapan salam.
Di dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad disebutkan juga :
“Ketahuilah bahwa berjabat tangan pada waktu berjumpa adalah untuk
menjalin keakraban dan memperkuat ucapan salam. Sebab, ucapan salam merupakan
pengumuman keamanan secara lisan. Sedangkan jabat tangan adalah semacam bai’at
(janji setia), penekanan dan penegasan terhadap ucapan salam yang mereka
ucapkan. Fungsinya adalah agar mereka masing-masing merasa aman satu sama lain”
Setelah menyebutkan beberapa Atsar (riwayat) yang memperbolehkan
bahkan menganjurkan untuk berjabat tangan ketika berjumpa, maka saya kira
setelah para pembaca membaca tulisan ini, kelak tidak akan ada lagi orang Islam
yang kikir hati terhadap kebijakan ini, atau enggan melaksanakan sunnah.
Pembaca yang setia, marilah sama-sama kita memulai untuk berbuat
kebaikan. Apa salahnya kita meringankan mulut dan tangan kita untuk mengucapkan
salam dan berjabat tangan dengan orang lain ketika kita berjumpa. Tidakkah kita
ingin untuk meniru para sahabat terdahulu agar kelak kita dapat berjumpa dan
bertegur sapa dengan mereka di tempat yang abadi. Yakni tempat di surga-Nya.
Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
“
No comments:
Post a Comment