Monday, 17 October 2016

Pesantren Sarang Penulis



Penulis: Fadil Ahmadhia Warman

Menulis adalah suatu hal yang menyangkan. Dengan menulis, kita bisa mengekspresikan seluruh gundah hati, kesenangan, kita bisa menyampaikan kepada khalayak ramai tentang pemikiran kita. Tulisan membuat suatu peristiwa menjadi lebih tahan lama.kita juga bisa memberikan pesan moral pada cerita kita, bahkan bisa menjadi penunjang hidup. Jika kita menulis dan karya kita dimuat di koran, majalah, atau online bisa dikasih honor. Perasaan yang akan dirasakan jika tulisan kita dimuat pertama kali itu adalah senang, senangnya minta ampun. Dan pastinya kita akan semangat menulis untuk hari-hari selanjutnya.

Di Perguruan Islam Arrisalah Padang, bakat menulis itu dirampung dalam sebuah wadah yang berbentuk ekstrakulikuler. Tapi bukan sembarangan ekskul, dijamin asik deh ikut ekskul ini. Ini nih buktinya, siapa bilang anak asrama itu gaptek dan ketinggalan zaman.

Eksul yang menampung seluruh bakat siswa Arrisalah ini disebut Sanggar Sastra Arrisalah (SSAR). SSAR adalah kelompok ekskul menulis kreatif siswa Perguruan Islam Arrisalah, baik SMP maupun MA. Ekskul ini mulai aktif sejak tahun 2011 dengan nama “Nur Q Community”, namun sejak 2013 disederhanakan menjadi SSAR.

Kegiatan sanggar adalah pelatihan menulis mingguan, yang lebih ditekankan pada penulisan karya sastra berupa prosa (cerpen dan novel) dan puisi, meskipun juga ada materi nonfoksi seperti esai, artikel, dan biografi. “Sanggar sastra di Arrisalah bikin gue bisa berkarya lebih. Sekarang gue udah jadi crew di koran Singgalang.” Komentar Naufal, sebagai salah satu anggota SSAR

Anggota SSAR ada sekitar 50-an, biasanya pertahun ada regenerasi antara alumni dan siswa yang baru bergabung. Sanggar dilaksanakan sekali seminggu, pada Sabtu sore pukul 16:30-18:00 di ruang kelas, gazebo, saung, atau alam sekitar, pokoknya tempat yang membuat otak lebih rileks dalam merangkai kata-perkata. Biasanya ada pemberian materi seputar kepenulisan, bedah karya sastra, dan latihan menulis yang disertai dengan diskusi oleh pembina SSAR, Ade Efdira, S.S.


Pembina yang memiliki nama pena Ragdi F. Daye ini telah menerbitkan buku kumpulan cerpennya yaitu Perempuan Bawang dan Lelaki Kayu, tulisan beliau sering masuk ke koran lokal maupun nasional.

“Bakat yang diasah sekarang akan terasa ketajaman dan manfaatnya pada waktu kelak, demikianlah belajar menulis di SSAR. Bukan menjadi penulis melainkan intelektual yang cerdas dalam menyampaikan gagasan melalui kata-kata.” Sambut Ustadz Adef, pembina SSAR.

Hingga akhir tahun 2015, SSAR telah menerbitkan 4 buah buku antologi kumpulan cerpen maupun puisi karya peserta sanggar. Buku pertama berjudul Sebuah Janji Allen Fleera (2013). Yang disusul oleh buku The Day When You When Away (2014), Cukuplah Kau  Yang Dikirimkan Untukku (2014), dan Yang Tak Terhapus Waktu (2015). Rencanya akan ada satu buku lagi yang akan diterbitkan di tahun ini, yaitu antologi cerpen yang saling sambung-menyambung, dari satu cerpen maka cerita akan disambung oleh penulis lain hingga menjadi buku yang sempurna. Buku-buku antologi tersebut diterbitkan secara indie dan dana patungan peserta ekskul.

Selain menerbitkan buku, anggota SSAR juga berhasil dalam kompetisi penulisan karya sastra, juga mempublikasikan karya mereka di media massa (koran dan majalah) baik lokal maupun nasional, bahkan ada yang menjadi reporter di koran lokal maupun majalah, seperti koran Singgalang dan majalah HAI.

Ke depannya semoga SSAR tetap eksis, selalu berkembang melahirkan calon-calon penulis masa depan, mengadakan kegiatan literasi, dan rutin menerbitkan buku. “Semoga ada sponsor sehingga buku yang dicetak lebih banyak dan harganya lebih terjangkau.” Tambah Harris sebagai anggota sanggar.

“Semua ilmu dan skill tentang kepenulisan yang didapat selama ekskul diharapkan dapat membantu siswa untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan menjadi karya yang kreatif.” tutup pimpinan Perguruan Islam Arrisalah, Ustadz Kamrizal.


Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment