Monday 9 January 2017

Konsekuensi dari Waktu yang Terbuang Sia-sia


Oleh: Dinia Leony Sandrita

Apa jadinya dunia ini tanpa adanya sang waktu.

Segenap urusan menjadi tidak terencana, segala maksud dan tujuan menjadi tak berujung dan tak bertepi.

Maha Besar Allah yang telah mengamanahkan waktu dalam aliran darah, hembusan nafas, dan detik jarum jam.


Hanya dengan kemurahan-Nya, selaut pahala dan segunung kesuksesan dapat kita raih.
Sebaliknya, siapa saja yang menyia-nyiakan sang waktu, sama halnya dia telah menggali lubang kuburnya sendiri.

Ingat!! Jarum jam tak pernah sudi bergerak mundur, sementara kita sendiri bukanlah pemilik hak veto garius hidup dan nasib.

Apa akibat buruk yang akan terjadi manakala waktu tidak diarahkan dan diatur?

Di bawah ini ada beberapa poin yang menunjukkan buruknya kondisi apabila kita menyia-nyiakan waktu.

1)                  Umur dan waktu akan terbuang secara percuma. Itu berarti, seseorang akan kehilangan makna hidup, padahal siapa yang tidak bisa menemukan dirinya sendiri di dunia bagaimana dia bisa menemukan dirinya di akhirat nanti. Kalau sudah seperti  itu, maka seseorang akan terlihat putus asa dan gelisah tanpa mampu memilih langkah pada tujuan yang tepat.

2)                  Pekerjaan berlalu tanpa manfaat karena konsentrasi hanya pada bagian luarnya saja. Pekerjaan seperti itu membuang-biang waktu saja, sebab jika ia harus diulang meski tidak atau hanya mendatangkan sedikit manfaat karena dilakukan tanpa memperhatikan waktu yang tersita. Berarti ada banyak waktu dan tenaga yang seharusnya bermanfaat dan berfaedah terbuang secara percuma. Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya Allah suka jika salah satu dari kalian bekerja dan menyempurnakan pekerjaannnnya (HR. Baihaqi)

Seseorang pernah berkata: “Ketika seseorang menyadari arti penting serta manfaat aktifitas, biasanya ia akan bergegas melaksanakannya dengan lebih bermanfaat dan penuh gairah.

3)                  Munculnya rasa sempit, bosan dan gelisah karena ketentuan hidup mengatakan bahwa manusia selalu mencari hal baru dan menghabiskan masa-masa hidupnya untuk kebaikan dunia dan agama.

4)                  Selanjutnya kita akan selalu merasa rugi, sedih, dan menyesal karena banyak kebaikan yang terlewati tanpa bias dimanfaatkan. Juga sedih karena banyak hari yang terlewati tanpa kesuksesan baru yang terukir dalam hidup.

5)                  Hadirnya perasaan tidak senang karena selalu dihantui oleh pekerjaan-pekerjaaan yang belum terlaksana dan butuh waktu tambahan untuk bisa dilaksanakan. Terkadang ambisi orang yang tidak mengerjakan apa-apa lebih besar dari orang-orang yang bekerja!

Sahabat sekalian, kita semua pasti tidak ingin berada dalam kondisi-kondisi buruk tersebut. Sebab apabila kita telah berada disalah satu kondisi tersebut maka akan menimbulkan beberapa akibat diantaranya:

1)  Umur tebuang sia-sia.

Rasulullah SAW pernah bersabda “Dua nikmat yang sering menipu manusia yaitu kesehatan dan waktu luang” (HR. Bukhari)

2)  Gelisah dan goncangan jiwa.

Orang yang waktunya kacau akan lupa untuk menyucikan diri atau menyucikan diri tapi dengan hal-hal yang tidak tepat.

3)  Rendah dan hina di dunia.

Itu karena orang yang waktunya kacau, hanya selalu berjalan di tempat atau bergerak pelan, padahal kebatil;an tak pernah berhenti atau bosan bergerak dalam satu detik pun.

4)  Merugi dan menyesal di hari kiamat.

Sebab, orang yang waktunya kacau akan menemui Tuhannya di hari kiamat sedangan Allah tidak meridhoinya. Dengan begitu, dia akan merugi dan menyesal, bahkan berandai bisa kembali ke dunia untuk memperbaiki kesalahannya.


Sahabat sekalian, marilah kita sama-sama memulai untuk lebih memanfaatkan waktu yang kita miliki di dunia ini karaena kita tidak tau pasti kapan roda waktu itu akan berhenti. Wallahu A’lam.




Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment