Oleh:
Dinia Leony Sandrita
Apa
jadinya dunia ini tanpa adanya sang waktu.
Segenap
urusan menjadi tidak terencana, segala maksud dan tujuan menjadi tak berujung
dan tak bertepi.
Maha
Besar Allah yang telah mengamanahkan waktu dalam aliran darah, hembusan nafas,
dan detik jarum jam.
Hanya
dengan kemurahan-Nya, selaut pahala dan segunung kesuksesan dapat kita raih.
Sebaliknya,
siapa saja yang menyia-nyiakan sang waktu, sama halnya dia telah menggali
lubang kuburnya sendiri.
Ingat!!
Jarum jam tak pernah sudi bergerak mundur, sementara kita sendiri bukanlah
pemilik hak veto garius hidup dan nasib.
Apa
akibat buruk yang akan terjadi manakala waktu tidak diarahkan dan diatur?
Di
bawah ini ada beberapa poin yang menunjukkan buruknya kondisi apabila kita
menyia-nyiakan waktu.
1)
Umur dan waktu akan
terbuang secara percuma. Itu berarti, seseorang akan kehilangan makna hidup,
padahal siapa yang tidak bisa menemukan dirinya sendiri di dunia bagaimana dia
bisa menemukan dirinya di akhirat nanti. Kalau sudah seperti itu, maka seseorang akan terlihat putus asa
dan gelisah tanpa mampu memilih langkah pada tujuan yang tepat.
2)
Pekerjaan berlalu tanpa
manfaat karena konsentrasi hanya pada bagian luarnya saja. Pekerjaan seperti
itu membuang-biang waktu saja, sebab jika ia harus diulang meski tidak atau
hanya mendatangkan sedikit manfaat karena dilakukan tanpa memperhatikan waktu
yang tersita. Berarti ada banyak waktu dan tenaga yang seharusnya bermanfaat
dan berfaedah terbuang secara percuma. Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya Allah suka jika salah satu dari
kalian bekerja dan menyempurnakan pekerjaannnnya (HR. Baihaqi)
Seseorang pernah berkata: “Ketika
seseorang menyadari arti penting serta manfaat aktifitas, biasanya ia akan
bergegas melaksanakannya dengan lebih bermanfaat dan penuh gairah.
3)
Munculnya rasa sempit,
bosan dan gelisah karena ketentuan hidup mengatakan bahwa manusia selalu
mencari hal baru dan menghabiskan masa-masa hidupnya untuk kebaikan dunia dan
agama.
4)
Selanjutnya kita akan
selalu merasa rugi, sedih, dan menyesal karena banyak kebaikan yang terlewati
tanpa bias dimanfaatkan. Juga sedih karena banyak hari yang terlewati tanpa
kesuksesan baru yang terukir dalam hidup.
5)
Hadirnya perasaan tidak
senang karena selalu dihantui oleh pekerjaan-pekerjaaan yang belum terlaksana
dan butuh waktu tambahan untuk bisa dilaksanakan. Terkadang ambisi orang yang
tidak mengerjakan apa-apa lebih besar dari orang-orang yang bekerja!
Sahabat
sekalian, kita semua pasti tidak ingin berada dalam kondisi-kondisi buruk
tersebut. Sebab apabila kita telah berada disalah satu kondisi tersebut maka
akan menimbulkan beberapa akibat diantaranya:
1) Umur tebuang sia-sia.
Rasulullah SAW pernah bersabda “Dua nikmat yang sering menipu manusia yaitu
kesehatan dan waktu luang” (HR. Bukhari)
2) Gelisah dan goncangan
jiwa.
Orang yang waktunya kacau akan lupa
untuk menyucikan diri atau menyucikan diri tapi dengan hal-hal yang tidak
tepat.
3) Rendah dan hina di
dunia.
Itu karena orang yang waktunya kacau,
hanya selalu berjalan di tempat atau bergerak pelan, padahal kebatil;an tak
pernah berhenti atau bosan bergerak dalam satu detik pun.
4) Merugi dan menyesal di
hari kiamat.
Sebab, orang yang waktunya kacau akan
menemui Tuhannya di hari kiamat sedangan Allah tidak meridhoinya. Dengan
begitu, dia akan merugi dan menyesal, bahkan berandai bisa kembali ke dunia
untuk memperbaiki kesalahannya.
Sahabat sekalian, marilah kita sama-sama
memulai untuk lebih memanfaatkan waktu yang kita miliki di dunia ini karaena
kita tidak tau pasti kapan roda waktu itu akan berhenti. Wallahu A’lam.
Tulisan
yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis risalah-online, bukan merupakan
pernyataan dari risalah-online
No comments:
Post a Comment