Reza Pratomo
Resiliensi
adalah sebuah kemampuan sesorang untuk bangkit kembali dengan cepat disaat ia
menghadapi keadaan yang sulit. Tidaklah mengherankan jika kemampuan ini dimiliki
oleh sebagian besar rang-orang sukses di seluruh dunia.
Namun
bagaimana dengan anak kita? Sudahkah ia memiliki kemampuan ini untuk bertahan
dan bangkit kembali dalam menghadapi tantangan dunia saat ini?
Berikut
ini beberapa tips yang dibagikan oleh mantan instruktur pasukan elit angkatan
laut AS, Navy Seals, yang bernama Eric Greitens kepada penulis buku How to
Raise a Seccessful Kids : Bill Murphy Jr, yang bisa didapatkan disini.
Memberikan
contoh yang luar biasa
Program
perbaikan dari dalam diri sendiri atau yang biasa dikenal dengan self improvement
program membutuhkan contoh komitmen yang dilakukan oleh orang tua. Jika anda sebagai
orang tua tidak mampu menujukkan seperti apa itu komitmen, maka mereka juga
tidak mampu belajar tentang arti komitmen dan tanggung jawab.
Anak
belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar,
jadi kta sebagai orang tua sebaiknya mulai membiasakan perbuatan sehari-hari
yang baik yang akan dicontoh oleh anak kita. Sebagai contoh adalah disaat kita
memaksa mereka untuk melakukan sesuatu yang kita sendiri tidak lakukan seperti
membiasakan membaca Qur’an, maka anak juga akan tidak akan terbiasa untuk
melakukannya. Jadi lakukan dulu apa yag kita harapkan pada anak kita sebelum
kita mulai mengaja mereka untuk melakukannya.
Bertanggung
jawab
Seorang
anak harus amou bertanggung jawab atas segala hal yang mampu di kontrol
olehnya, dia mampu memebedakan apa hal yang masih bisa dia atasi dengan hal
yang sudah diluar jangkauannya. Dan dua hal tersebut kan sangat berbeda.
Anak
yang biasa bertanggung jawab, tidak mudah untuk terlalu cepat menyalahkan
seseorang ataupun lingkungan, karena dia tahu sampai dimana batas tanggung
jawab atas dirinya.
Mampu
berbagi
Seorang
anak yang sadar bahwa mereka hidup berdampingan dengan orang lain, dan mereka
tahu bahwa mereka selalu perlu untuk saling berbagi, akan membuat seorang anak
mampu membangun rasa empati dalam dirinya.
Jika
rasa empati ini sudah terbangun dalam dirinya, dia akan menjadi orang yang
merasa mampu untuk membuat lingkungannya menjadi lebih baik. Tentu saja dengan
bantun orang di sekitarnya.
Mampu
bersyukur
Seorang
anak yang terbiasa bersyukur kelak akan menjadi seseorang yang lebih sukses di
masa depan. Hal ini disebabkan ia biasa terbiasa untuk menghargai apa yang
telah diberikan oleh orang disekitarnya, dan hal ini akan meningkatkan
kapasitasnya sebagai seorang pemimpin yang baik.
Sebelum
kita menanamkan kemampuan ini pada anak kita, marilah kita tanyakan hal yang
sama pada diri kita sendiri dahulu ; Jika kita merasa hari kita cukup buruk,
mungkinkah ada orang lain yang mungkin keadaannya tidak lebih baik dari kita? Dibandingkan
kekurangan kita di hari itu. Akan jauh lebih banyak hal yang seharsnya kita
syukuri atas apa yang diberikan oleh Allah pada kita.
Biarkan
mereka memecahkan masalahnya sendiri
Orang tua
yang baik tentu saja tidak akan membiarkan anaknya terjatuh semakin dalam atas
apa masalah yang menimpanya. Namun terkadang anak akan belajar lebih banyak
disaat mereka mampu beajar memecahkan masalahnya secara mandiri. Mereka akan
lebih percaya akan dirinya sendiri sebelum akhirnya mereka datang pada orang
tuanya, meminta bantuan atas masalah yang merka hadapi saat itu.
Anak
harus sadar bahwa orang tua mereka ada di dekat meraka, dan anak tahu bahwa
orang tua bisa diandalkan untuk pemecahan masalah mereka, namun alih-alih
meminta bantuan orang tuanya, mereka akan berusaha semampunya untuk memecahkan
masalah tersebut sebelum datang pada orang tuanya.
No comments:
Post a Comment