Nama : Al
Hafidh Ramadhan
Senin,
25 Januari 2016, 15:00. Angin berhembus kencang, menerbangkan debu, kertas,
plastik, daun, dan segala yang dapat diterbangkannya, merebahkan pohon,
merontokkan daun, melepas spanduk, dan baliho. Hari itu angin berhembus,
merusak apa yang dapat dirusak olehnya.
Aku
berdiri di sana, ditengah tengah hembusan angin, membiarkan angin meniup
diriku. Berharap angin kencang dapat
menerbangkannya, merebahkannya, merontokkannya, atau merusaknya. Sesuatu yang
ada di dalam diriku, sesuatu yang sangat ingin kumusnahkan. Kegundahan dan
segala masalah hidupku.
Aku
masih berdiri di tempat yang sama, berharap hal yang sama. Namun, tak terjadi
apa apa, aku masih memikirkannya. Masalah demi masalah terus menghantui
fikiranku tak sedikitpun masalah yang berkurang.
Masih
di hari yang sama, Pukul 22:00. Aku berbaring di atas kasur, di luar, angin
memberontak, menerbangkan gorden, mengguncang jendela. Masih dalam masalah yang
sama, aku masih memikirkan masalah yang sama, aku menyerah, tidak memaksakan
diriku untuk memikirkannya, tidak memaksakan hatiku unutuk merasa bersalah. Dan
tahukah apa yang aku dapatkan?. Masalah itu tak lagi sebesar yang aku
bayangkan.
Kadang
saat kita berusaha melupakan sesuatu, sesuatu itu malah tambah membebani
fikiran kita, semakin keras kita berusaha, semakin keras pula masalah itu untuk
tetap berada dalam fikiran kita. Tak selamanya kita harus berfikir keras untuk
menyelesaikan masalah, terkadang kita harus tenang, mendinginkan fikiran, dan
bahkan berhenti berfikir.
Ketika
mesin bekerja, dan dipaksa untuk terus bekerja. Melebihi batas waktu yang
ditentukan, melebihi kapasitas kemampuan mesin tersebut, apa yang terjadi?.
Apakah mesin tersebut masih dapat bekerja dengan baik?. Tentu saja
tidak,pastilah ada perbedaan, mesin itu pastinya tak lagi berfungsi sebagaiman
mestinya, pastinya terdapat kerusakan mesin, baik itu kerusakan kecil, maupun
kerusakan besar.
Begitupula
dengan otak, ketika dipaksa untuk bekerja di luar kemampuanya, maka, hal
tersebut tidak baik bagi otak, ketika dipaksa untuk memaafkan, menyelesaikan
masalah yang tak dapat di selesaikan oleh otak, masalah yang hanya dapat di
selesaikan oleh hati. Maka, masalah itu bukannya selesai, tapi, malah menambah
masalah masalah lainnya, dan pastinya hal itu tak baik bagi diri kita
Jadi bagi yang memiliki
masalah, cobalah berfikir dengan kepala dngin, jangan terlalu memaksakan diri
untuk menyelesaikannya, karna, bisa jadi, hal itu tak dapat di selesaikan
dengan berfikir.
No comments:
Post a Comment