Al Hafidh Ramadhan
Aku
tak tahu apa yang kalian fikirkan tentang negeriku. Indonesia adalah tanah
kelahiranku, tempatku dibesarkan, tempatku berdiri sekarang, ayahku
berkebangsaan indonesia, ibuku berkebangsaan indonesia, begitu pula aku.
Ketika
kau menyebut Amerika, aku membayangkan jejeran gedung pencakar langit, dan Las Vegas
sebagai pusat perjudian dan hiburan malam. Ketika kau mengatakan Jepang aku
memikirkan bunga sakura, anime, dan Sushi. Ketika kau berkata Vatikan, aku
membayangkan paus agama kristiani, serta betapa kecilnya negara dengara
tersebut. Ketika kau bertanya Indonesia? Entahlah.
Sebagian
orang mungkin berkata indonesia adalah negara dengan hutan terluas di dunia
zamrud khatulistiwa, paru paru dunia, dan lain sebagainya. Namun menurutku
tidak, dulu mungkin iya, tapi, sekarang?. Kau dapat mendengarnya sendiri, baik
di televisi, internet, maupun surat kabar, berita berita tentang penebagan
hutan secara liar, pembakaran hutan, polusi udara, masih pantaskah gelar
tersebut disandingkan terhadap nama indonesia?, kurasa tidak.
Sebagian
lainnya mungkin berfikir bahwa indonesia adalah negara dengan spesies flora dan
fauna terbanyak di dunia, berbagai macam hewan dan tumbuhan tersebar dari
sabang sampai merauke. Apakah jumlah itu masih sama, setelah gencarnya
perburuan liar, penyempitan habitat, serta berbagai macam seleksi alam lainnya.
Apakah populasi itu masih sama?.
Mungkin
ada pula yang mengatakan indonesia itu adalah negara yang rukun, walau berbeda
beda suku, agama, ras, warna kulit. Sesuai dengan semboyan negara kita Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda beda tapi tetap satu,
kabar lama tentang tragedi poso, dan lepasnya timor timor dari indonesia, menyadarkan
kita bahwa sepertinya lagi lagi pendapat ini salah.
Sisanya?
Kurasa sisanya sama sepertiku, tak tau apa yang khas di negri ini, sesuatu yang
hanya bisa kau dapatkan di indonesia, sesuatu yang patut dibanggakan, orang
orang di golongan ini hanya belajar, bekerja, menetap,tinggal, dan
berkewarganegaraan indonesia, tapi mereka tak mengenal siapa indonesia itu
sendiri.
Dalam
berbagai hal, Indonesia telah kehilangan ciri khas dirinya, ciri khas yang
mulai luntur seiring berjalannya waktu, perkembangan zaman, serta efek
globalisasi. Budaya barat mulai bercampur dengan kebiasaan serta tata krama
budaya timur, meurunnya moralitas dan keramahtamahan rakyat indonesia itulah yang dapat kita rasakan saat ini.
Apakah
kita harus menghadirkan kembali ciri khas indonesia?, apa yang orang fikirkan
tentang indonesia?, seluruhnya?, seolah memutar waktu kembali beberapa dekade?,
Kurasa tidak. Indonesia memang harus banyak berbenah, Namun tak semua harus
dikembalikan, masih ada beberapa hal yang harus masih dipertahankan.
Meski
aku hanya seorang siswa dan dapat dikatakan aku belum melakukan sesuatu untuk
indonesia. tapi, aku memiliki harapan untuk negri ini, harapan yang mungkin
suatu saat akan berguna untuk menemukan jati diri negeri, harapan yang mungkin
akan menjadi mimpi setiap orang untuk indonesia, namun, sekali lagi, ini hanya
mungkin, dan dalam essay ini aku menyebut negeri harapanku dengan nama negeri
impian.
Untuk
mewujudkan negeri impianku di indonesia, tentu indonesia harus berbenah
sedemikian rupa, melakukan operasi besar besaran dari sebagian besar aspek
kehidupan, mulai dari segi pendidikan hingga lingkungan hidup. Baik pemerintah,
maupun rakyatnya.
Satu
satunya hal yang ingin kunbenahi dari indonesia yaitu aspek pendidikannya,
mengapa?, karna pendidikan merupakan
awal dari segalanya, dan sebagai pelajar, pendidikan merupakan hal terdekat dalam
kehidupanku.
Jujur,
menurutku kehidupan sekolah itu sangat membosankan, kita hadir di pagi hari,
berbaris di lapangan, mengadakan upacara, masuk kelas, mendengarkan guru
menerangkan pelajaran, hingga jam pelajaran berakhir, dan itu terjadi setiap
hari selama 12 tahun.bukankah itu membosankan?.
Apa
sebenarnya tujuan dari belajar itu sendiri?. Bukankah belajar itu diperlukan
untuk mendapat nilai, masuk perguruan tinggi, dapat pekerjaan, dan punya
penghasilan?. Untuk mendapat uang saja telah dihabiskan waktu belasan atau
bahkan puluhan tahun, jika jatah umur seseorang hanya belasan tahun?, tak
bisakah waktu tersebut dipotong?.
Menurut
saya, akan lebih efektif jika seorang siswa hanya mempelajari hal hal yang
menjadi passion atau tujuan hidupnya,
dengan begitu, masa SMA dapat di persingkat, dan siswa tak perlu mengemban hal
hal yang tak perlu diemban, selain itu hal ini dapat membantu siswa untuk lebih
dekat dengan impiannya.
Selain
itu, Hal lain yang harus dibenahi adalah metodenya, metode pembelajaran yang
monoton dan berulang ulang merupakan penyebab malasnya siswa dalam belajar.
Jadi, untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar, seorang guru harus memiliki
trik trik khusus untuk menarik minat siswa dalam belajar.
Satu
hal lagi yang sangat di butuhkan yaitu pendidikan moral dan agama, sia sia
rasanya, bila seorang siswa yang baik dalam hal akademik tak memiliki moral
sebagai pelajar yang baik, dan dengan pendidikan moral, seorang siswa dapat
memahami bahwa indonesia membutuhkan pertolongannya untuk membangun negeri
impian yang berkualitas, dan mengabdikan dirinya untuk indonesia.
Dengan
majunya aspek pendidikan ini, maka, secara otomatis aspek aspek lain akan ikut
maju secara otomatis, karna suatu saat kelak seorang pelajarlah yang
menggantikan kepemimpinan negeri ini dalam segala bidang, jika setiap siswanya
berkualitas dan bermutu, maka segala aspek di indonesia ini juga akan
berkualitas dan bermutu.
No comments:
Post a Comment