Sunday, 14 February 2016

Pemuda yang sukses bangkit dari kelemahan akal dan semangat hidup.






Oleh: Dewi Sartika

Kisah yang diceritakan oleh DR. Joseph Murphy dalam bukunya “Keajaiban Kekuatan Pikiran” tentang seorang pemuda yang baru-baru ini tidak pernah mempertahankan pekerjaannya mendatangi beliau untuk meminta bimbingan.
Ia sering mabuk-mabukkan, pemalas dan tak bertanggung jawab, serta memiliki tekad dan daya juang yang lemah. Ia mengatakan bahwa ia hanya tertarik pada satu hal, masuk syurga ketika ia mati.

DR. Joseph Murphy menjelaskan pada pemuda tersebut bahwa syurga merupakan pikiran yang tenang dan tidak ada yang dinamakan kematian fisik. Kematian yang sesungguhnya adalah suatu proses psikologis di mana kita “mematikan” kebodohan, ketakutan, takhayul, serta kemalasan, dan kita membangun iman, semangat, antusiasme, kepercayaan diri, serta pengekspresian sejati dalam hidup.

Pemuda tersebut mulai berdoa agar kecerdasan tak terhingga menuntun dan menagrahkannya pada pengekspresian sejati agar ia menjadi sejahtera secara spritual, mental, dan keuangan. Perlahan-lahan, ia mulai mengembangkan minat serta semangat baru dalam hidupnya dan giat bekerja. Dengan segera ia tidak hanya mempertahankan pekerjaannya, bahkan dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi. Sikap mental barunya mengubah segala hal dalam hidupnya dan ia mengatakan pada doktor Murphy tersebut: “sekarang saya hidup di syurga”.

Kisah di atas adalah inspirasi buat kita semua baik dari kalangan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang sudah jauh dari tujuan utama hidup ini, tidak lagi berpegang teguh pada prinsip kedisiplinan, semangat hidup yang tinggi, dan tanggung jawab.

Semuanya berawal dari kemauan yang positif, terus berlanjut pada aksi yang nyata dan terukur serta yang terakhir harapan dan doa akan hasil yang maksimal. Setelah itu selamat menikmati dan merasakan buah dari usaha yang keras dan sungguh-sungguh tersebut. Good job!!!.


Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online


No comments:

Post a Comment