Monday 29 February 2016

Kenapa Harus Ada al Quran?




                                           
Oleh: Oktarizal Fiardi

Setiap manusia yang terlahir ke dunia, Allah telah titipkan dalam diri mereka berbagai macam syahwat. Syahwat terhadap harta, kekayaan,kedudukan, keturunan, lawan jenis, jabatan dan lain sebagainya. Seluruh syahwat ini tanpa terkecuali terdapat dalam diri manusia. Allah telah jelaskan dengan tegas dalam kalam-Nya;


“Dijadikan indah dalam (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu; wanita wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga).”(QS: Ali Imran: 14).

Jika tidak ada petunjuk yang mengendalikan, membimbing dan mengarahkan syahwat, maka dia akan berubah menjadi energi negatif yangakan mengantarkan manusia kepada kebinasaan. Seorang yang ingin memilki harta, jika tidak ada petunjuk akan berusaha mendapatkan harta dengan cara yang haram. Dia akan mencuri, menipu, korupsi atau mengambil hak orang lain. Seorang yang ingin kenikmatan, bisa jadi akan melakukan pemerkosaan untuk melampiaskan syahwatnya. Seseorang yang ingin meraih jabatan, bisa jadi akan berusaha mendapatkannya dengan cara memfitnah, menyogok atau menginjak-nginjak orang lain.

“...Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun...” (QS: al Qashas: 50)

Sebaliknya, jika seluruh syahwat yang ada dalam diri manusia dikendalikan dengan petunjuk, diarahkan dengan cahaya hidayah. Ini akan menjadi energi positif yang akan mengantarkannya kepada kesuksesan. Seseorang yang ingin kaya tentunynya akan bekerja sungguh-sungguh dengan menempuh jalan yang halal. Seorang yang meinginginkan jabatan, tentunya akan selalu berusahauntuk melejitkan potensi dan memilki skill khusus sehingga dia pantas ditempatkan di jabatan tertentu.

Manusia sangat membutuhkan petunjuk dalam mengarungi samudera kehidupan. Tanpa adanya petunjuk manusia akan terombang-ambing dalam kesesatan dan terjerumus ke dalam jurang kebinasaan. Manusia yang hidup tanpa petunjuk ibarat seseorang yang berkendara dalam keadaan mabuk. Tidak ada rambu-rambu lalu lintas yang ditaatinya. Jalan yang lurus, tikungan yang tajam dan persimpangan pun tidak dihiraukannya. Akhirnya, kendaraan yang dikendarainya jatuh dan masuk ke dalam jurang. Meninggal!

Tanpa adanya petunjuk, kehidupan manusia di dunia tidak punya arti apa-apa. Pesan Ini yang ingin Allah sampaikan kepada manusia dalam firman-Nya;

“(Tuhan) Yang Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan al Quran. Dia menciptakan manusia.”(QS: ar Rahman: 1-3)

Hal terpenting setelah penciptaan alam semesta adalah petunjuk dan rambu-rambu yang akan membimbing dan mengarahkan manusia untuk menjalankan tugasnya di muka bumi. Ibarat seseorang yang membeli alat elektronik dengan harga mahal. Jika tidak ada petunjuk tentang cara memakainya, semahal dan secanggih apapun barangnya akan sia-sia belaka. Tidak bisa dimanfaatkan.

Tanpa al Quran manusia tak akan pernah sampai ke tujuannya. Tanpa al Quran manusia tak akan sempurna menjalankan tugasnya. Tanpa al Quran manusia tak akan pernah meraih kebahagiaan.

“Sungguh, al Quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus...,” (QS: al Isra’:9)



Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment