Oleh : Fania rahmatul, qurthuba class 2014/2015
Lututku bergetar, keringat dingin mulai
bercucuran, air mataku berlinang, langit serasa runtuh dan menimpaku yang terkesiap.
Nasib seperti menamparku, mempermainkanku dalam samudera kehidupan ini. Hidup
sungguh pelik.
Aku tak tahan, aku berlari ke kamar dan
membanting pintu sekuat-kuatnya. Langsung ku ambil buku harianku. Aku menorehkan
semua kisah di buku pemberian Ibuku itu. Termasuk kisahku yang satu ini.
................................................................................................................................
1 Januari 2010.
English lesson.
“Hari ini kita kedatangan murid baru
dari London, silakan perkenalkan dirimu!”
Ku dengar sayup suara Ms. Loly dari
ujung kelas X. Aku sengaja memilih bangku paling sudut dan paling belakang agar
aku bebas melakukan apapun yang ku suka, termasuk tidur.
“Namaku Keys, senang bertemu kalian........................................”
Aku mendengar sayup suara anak laki-laki
itu. Aku tak peduli, aku lebih memilih meneruskan tidurku daripada harus
melihat wajahnya. Tiba-tiba....
“Aww..!!” aku mengerang.
Kazuha yang dari tadi menyenggolku tak
ku hiraukan. Ku kira dia memberi senggolan kecil agar tidurku lebih lelap dan
terbuai ke alam mimpi nan indah. Tapi, ternyata Ms. Loly sudah dari tadi
memperhatikanku, ia berjalan ke arahku seperti predator yang ingin menerkam mangsanya.
Ms. Loly menginjak kakiku nan mungil. Rasanya sakit sekali, mataku jadi
kunang-kunang, telingaku mendenging. Ini bukan yang pertama kalinya kaki
mungilku di injak.
“Hey! Azura! Kerjamu selalu saja tidur
di kelas! Jika kau mengulanginya lagi nilai bahasa inggrismu akan ku kurangi,
anak tidak sopan!” bentaknya.
“Maafkan diriku yang tak berdaya Ms.
Loly. Aku tak kuasa menahan kantukku ini, karena......................” kalimatku
terputus.
“Sudahlah! Kau anak yang sangat pandai ngeles dan sangat lebay!” bentaknya lagi. Ms. Loly berlalu dari hadapanku.
“Maaf Keys. Aku tau kau merasa terganggu
dengan hal ini. Silakan duduk di tempatmu.” Ucapnya sok manis.
Ternyata anak baru itu duduk di depanku.
Baguslah, dengan badannya yang tegap dan tinggi, aku bisa bebas melakukan
ritual ku: tidur.
2 Januari 2010.
Break time in canteen
Ini hari kedua Keys berada di sekolah.
Aku merasa ada hal yang aneh dari dirinya. Dia membangunkanku ketika tidur di
kelas, menyuruhku belajar, membuatkanku catatan,dan masih banyak hal aneh
lainnya. Dua hari saja dia sudah bersikap seperti itu, apalagi yang akan dia
lakukan di hari berikutnya. Aku tak peduli. Tapi, hal itu sangat menggangguku.
Semua orang menganggapku punya ‘hubungan khusus’ dengannya, termasuk Kazuha.
“Menurutku Keys tertarik denganmu,
hahaha.” goda Kazuha.
Secara tiba-tiba baksoku terbang dari
mulutku, aku tersedak.
“Impossible. Tak mungkin itu terjadi.
Anak pindahan London tertarik dengan Putri Tidur hanya dalam 2 hari? Sudahlah,
imajinasimu terlalu tinggi.” sanggahku.
“Kau selalu begitu! Cuek dalam hal ini,
kapan kau akan membuka dirimu Azura? Kau selalu tak menghiraukan.........”Kazuha
mengamuk. Aku tak terlalu mendengarkannya. Aku bosan, ini yang ke- 123 kalinya
dia mengamuk tentang hal ini.
“Bukannya aku tak menghiraukan, tapi aku
ingat pesan ibuku Kazuha sayang.”Aku berusaha menenangkannya. Aku malu. Banyak
mata yang melihat kami berdebat. Seisi kantin menatapku dan Kazuha sinis.
“Pesan? Apa? Kau tak pernah
menceritakannya padaku.”tanya Kazuhaheran.
“Ibuku selalu bilang cinta akan datang dengan sendirinya, kau tak
perlu risau, karna Allah telah mengaturnya, jika kau bisa menjaga hatimu kau
akan mendapatkan lelaki yang menjaga hatinya juga, dan sebaliknya jika kau tak
bisa menjaga hatimu kau juga akan mendapatkan lelaki yang tak menjaga hatinya
juga.”
Kazuha terdiam mendengar penjelasanku,
apalagi mendengarku menyebut nama Sang Pencipta. Selama ini Kazuha hidup di lingkungan
yang tidak religius dan selalu berfikir bebas tentang pergaulan. Aku maklum.
“Wow! kata-katamu sangat menyetuh kalbu
dan menyihir fikiranku Azura. Relung hatiku jadi bergetar. Kau hebat!” pujinya.
“Kau selalu lebay! Kau tau, karena
berteman denganmu aku tertular lebay juga! Karenamu juga Ms. Loly memberiku
nama baru ‘Ms. Lebay’ huh!” aku menggerutu.
“Lebay tak berdosa, kan?”
“Tentu tidak, apa hubungannya lebay
dengan dosa?” aku heran.
“Nah! Untuk apa kau risau. Toh, lebay
tidak berdosa. Hahaha.” jawab Kazuha dengan wajah polosnya.
“Hhhhhhhhh,, kau ini ada-ada saja.
“O ya.. jadi bagaimana kabar calon ayah
barumu? Kapan beliau datang?”
“Ibu bilang 4 Januari, beliau sedang
menyeleaikan tugasnya. Kau tau? Nama beliau Paman Nobi. Dia 15 tahun lebih muda
dari Ibuku. Umur Ibu sekarang 40 tahun, berarti umur Paman Nobi 25 tahun. Wah..
wah.. wah..”
“Itu perkara biasa Azura. Jaman sekarang
banyak yang suka brondong. Tidak berdosa kan jika menikah dengan laki-laki yang
lebih muda?”
The bell is ringing.
Percakapanku dengan Kazuha terputus
mendengar bel soak itu. Sebelum masuk kelas Aku dan Kazuha membayar jajanan
kami, tapi....
“Udah di bayarin sama anak bujang tadi.”
Ujar Mbok Sri.
“Sama siapa mbok?” tanyaku.
“Dia bilang namanya you know who.”
“Hoo, makasih ya mbok.”
Tanpa membuang waktu aku dan Kazuha
langsung masuk ke kelas, takut dipanggil ke mahkamah lagi karna dituduh
melarikan diri ke kantin. Aku masih bingung siapa itu you know who.Sepanjang jalan aku selalu memikirkannya.
3 Januari 2010.
Bedroom.
Sepulang sekolah aku langsung mandi dan
merebahkan badanku di atas kasur. Aku sangat lelah, saking lelahnya aku merasa
engsel-engselku akan lepas, otakku akan meledak dalam hitungan detik. Baru saja
aku akan terlelap, HP ku bergetar. Aku langsung meraih HP ku di bawah bantal.
Tertera nama KAZUHA.
AZURA!!!!!
Ada apa?
|
Kau payah!
Keys orangnya.
O, anak pindahan itu. -_-‘
|
Kau yakin? 0_o
|
Hanya
“hoooooo” ? Dasar cewek jutek! Kau tak peka ya?
Peka apa?
|
x_x’ Dia
tertarik padamu.
|
Kau jangan memancingku, Kazuha. Aku tak ingin menodai
hatiku! Berhenti menggoda!
|
Menyebalkan! Huh! -_-‘
|
Ku banting HP-ku. Ternyata you know who adalah anak baru itu, Keys.Dugaanku benar, hal aneh
yang dilakukan Keys bertambah, apa maksud semua ini? Dia ingin membuatku
tertarik padanya? Atau membuat hatiku ternodai dan fikiranku terkotori karna
selalu memikirkannya?
Saat ku baca
namanya hatiku berdesir, lututku bergetar. Aku tak mengerti, hal ini tak hanya
sekali ku alami tapi berkali-kali dengan rasa yang berbeda. Buluku selalu
merinding berada di dekatnya, tatapannya membuatku salah tingkah, ketika dia
memanggil namaku lidahku jadi kelu. Aaarrrrgghhh... Aku tak bisa terus menerus
membohongi perasaanku dengan selalu berfikir “tak mungkin” dan “itu tak boleh
terjadi”. Aku ingat pesan Ibu cinta akan datang dengan sendirinya, kau tak
perlu risau, karna Allah telah mengaturnya, jika kau bisa menjaga hatimu kau
akan mendapatkan lelaki yang menjaga hatinya juga, dan sebaliknya jika kau tak
bisa menjaga hatimu kau juga akan mendapatkan lelaki yang tak menjaga hatinya
juga, dan aku percaya itu.
Malam itu, waktuku habis untuk hal yang tidak
bermanfaat, galau. Begitu anak jaman sekarang menyebutnya. Dan aku benci. Aku
hanya membuang waktuku untuk memikirkan anak baru itu.
4 Januari 2010. Bad day
Malam ini aku akan bertemu dengan Ayah baruku. Sesuai
dengan janji Ibu, beliau akan datang kerumah. Aku yang dari tadi menunggu
sempat-sempatnya mencuri waktu untuk tidur di sofa. Tiba-tiba....
Tok.. tok.. tok...
Tak sampai 5 menit aku tertidur, orang yang di
tunggu-tunggu datang. Aku langsung membukakan pintu dan memasang senyum terbaik
dari sekian banyak jenis senyum yang ku punya.
“Azura, ini orang yang Ibu maksud.”
Aku tercengang. Ingin rasanya aku bunuh diri setelah
melihatnya dihadapanku, pergi ke tebing tinggi dan langsung terjun bebas,
setelah itu aku masuk TV ditemukan tewas.Ternyata Ayah baruku yang selama ini
Ibu bicarakan adalah.... anak pindahan dari London itu. Keys.
Ternyata.....
1.
Nama asli Keys: Keys Nobizu.
2. Keys datang ke sekolahku karena ia ingin
menyelesaikan penelitiannya dengan cara menyamar jadi anak
baru.
3. Sikap – sikap Keys yang ku anggap aneh
adalah wujud pendekatan agar ia bisa menarik perhatianku dan menyetujui
pernikahannya dengan Ibuku. Tapi, aku tak pernah merasa.
No comments:
Post a Comment