Thursday 31 March 2016

Ketika Semut Mengajarkan Manusia



Oleh : Lita Oktaviani

Sobat semua pasti tahu dengan hewan yang namanya semut? Yap! semut adalah serangga kecil berkaki enam yang hidup secara kelompok yang disebut dengan koloni. Nggak pernah lihat kan semut hidup sendiri?he..he.. 


Tahu nggak sob, ternyata semut memiliki filosofi yang bagus banget! Mau tau?  Ok,tetap stay tune in here!
Pertama:  Pantang menyerah

Walaupun semut tidak mendapatkan training motivasi, ternyata dalam bekerja semut tidak mengenal apa tuh yang namanya menyerah. Nggak percaya?coba deh, saat para semut sedang berjalan menuju suatu tempat, sobat menghalangi jalan mereka. Pasti mereka akan mencoba mencari jalan yang lain,entah belok ke kanan, belok ke kiri ataupun harus memutar jalan. 

Nah sikap yang seperti ini nih yang harus ditiru oleh anak-anak muda sekarang. Hambatan-hambatan yang ditemui dalam mencapai tujuan hidup jangan dijadikan alasan untuk menyerah. Bila satu jalan tertutup, cari jalan lain hingga kita berhasil mencapai tujuan kita.Semut aja pantang menyerah, masa kita kalah sama semut? Apa kata dunia?

Kedua: Semut berpikir musim dingin saat musim panas

Semut memang hewan kecil tapi walaupun kecil,mereka punya cara pandang yang bagus dalam mempersiapkan masa depan hidup mereka. untuk menghadapi musim dingin,para semut sudah mengumpulkan makanan dalam jumlah banyak di pertengahan musim panas karena mereka tahu bahwa mereka tidak dapat melakukan banyak hal pada musim dingin.mereka telah mempersiapkan apa yang mereka butuhkan jauh-jauh hari,ibarat kata “sedia payung sebelum hujan”. 

Ketiga : semut berpikir musim panas saat musim dingin

Saat musim dingin,semut sudah menyadarkan diri mereka  sendiri bahwa musim dingin tidak akan lama makanya para semut akan keluar pada hari pertama musim panas tiba dan jika dingin turun lagi,mereka akan turun lagi ke bawah tetapi akan keluar lagi pada hari pertama cuaca panas tiba.
 
Keempat :  memiliki struktur “organisasi”  dan pembagian tugas yang jelas

Dalam dunia semut, juga terdapat struktur organisasi yang di sebut dengan kasta. Kasta ini terdiri dari tiga bagian :

1.      Anggota Kasta pertama adalah para ratu dan semut – semut  jantan,yang memungkinkan koloni berkembang  biak. Dalam satu koloni bisa memiliki lebih dari satu ratu. Ratu mengemban tugas reproduksi untuk meningktakan jumlah individu yang membentuk koloni. Tubuhnya lebih besar dari semut lain,sedang tugas semut jantan hanyalah membuahi sang ratu. Malah, hampir semua semut jantan ini mati setelah kawin.

2.      Anggota kasta kedua adalah, prajurit yang bertugas membangun koloni, menemukan lingkungan baru untuk hidup dan berburu.

3.      Anggota kasta ketiga adalah semut pekerja. Semua pekerja ini adalah semut betina yang steril. Semut betina ini bertugas intuk merawat semut induk dan bayi-bayinya,membersihkan dan memberi makan. Selain itu, membangun koridor dan serambi baru untuk sarang mereka,mencari makan dan membersihkan sarang adalah tugas lain dari semut pekerja

Meskipun dalam dunia semut ada kasta yang anggotanya para ratu, prajurit dan pekerja, namun mereka tidak saling iri dengki ataupun merasa rendah dengan kasta mereka. Semuanya bekerja sesuai dengan tugas masing-masing. Tidak ada diantara para semut yang demo ataupun protes dengan tugas-tugas mereka,lantas bagaimana dengan kita?

Kelima : memiliki rasa solidaritas yang tinggi

Di saat manusia dikuasai oleh keegoisan dan tidak peduli dengan orang lain, ternyata semut-meskipun kecil- mengajarkan kita sesuatu yang besar dan berharga. Dalam dunia mereka, tidak ada kesombongan apalagi mementingkan diri sendiri. Mereka hanya mengenal saling tolong menolong, mereka- mahluk kecil memiliki rasa solidaritas yang tinggi. contohnya, bila koloni mengalami paceklik,maka semut pekerja  berubah menjadi semut “pemberi makan” dan mulai memberi  makan sesamanya dengan partikel makanan dalam perut cadangannya. Bila koloni kelebihan makanan,mereka kembali menjadi semut pekerja. Contoh lain, sobat semua pasti pernah lihat kawanan semut yang beramai-ramai saling bahu membahu membawa makanan bila makanan tersebut tidak bisa mereka bawa sendiri. 

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih ber-gantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau. Maka, peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali 'Imran, 3: 190-191) 




Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online 

No comments:

Post a Comment