Author:
M. Sayyidus Shaleh
School:
MA Ar-Risalah
Di artikel sebelumnya, Penulis telah
menulis beberapa pengenalan tentang PenTesing. Kali Linux adalah tool paling
powerful yang pernah ditemui Penulis. Bagi yang masih belum kenal dengan OS
ini, berikut beberapa penjelasan singkat tentang Kali.
Sesuai dengan namanya, Kali Linux
(yang sekarang sudah merilis versi 2.0) adalah salah satu dari sekian banyak
distro Linux, mirip dengan Windows yang punya banyak edisi. Bedanya, Windows
cuma satu macam dan Linux ada banyak macamnya. Bingung? Pembaca bisa tanya ke
Om Google. Sebenarnya, Kali adalah sekumpulan tool yang dikemas dan akhirnya
diberi kernel linux dan boot file. Bayangkan saja Kali adalah sekumpulan
perkakas yang berserakan, lalu datanglah kernel sebagai kotak perkakas yang
membuat semua rapi kembali. Salah satu keunggulan Kali adalah kita tak perlu
lagi mencari software PenTesting karena rata-rata sudah tersedia di Kali.
Yep, kita tak akan berlama-lama
membahas overviewnya Kali. Topiknya sekarang adalah bagaimana mengakses Kali
dengan mudah tanpa menimbulkan masalah pada komputer. Kenapa? Karena memang
pada dasarnya Linux dan Windows adalah varian OS yang berbeda. Mereka jarang
bisa bersama-sama di dalam satu komputer, karena kita tentu akan mengakses Kali
lewat komputer (seperti menginstallnya ke hard disk, yang tentu akan
mengorbankan seluruh data tersayang Pembaca), dan Penulis sudah bisa menebak
kalau OS Pembaca pastilah Windows. Kecuali kalau di komputer ada lebih dari
satu hard disk.
Tapi, tentu saja ada cara lain agar
Pembaca tak perlu mengorbankan data. Berikut cara meng-fire up Kali.
Pertama, tentu kita harus punya file
Kali-nya. Salah satu kelebihan Kali lainnya sebagai OS Linux adalah Open
Source, gratis. Tak seperti Windows yang minta bayar atau kita terpaksa ambil
yang bajakan. File ini dapat didownload dalam format .iso dengan ukuran 3.2GB di
website resminya kali.org/downloads atau langsung lewat link http://cdimage.kali.org/kali-2016.1/kali-linux-2016.1-amd64.iso.
Setelah dapat filenya, Pembaca akan dihadapkan pada beberapa pilihan
langkah selanjutnya. Ada dua macam cara mengakses Kali dengan PC ber-OS
windows. Tapi, sebelum itu, kita punya dulu media perantara buat file Kali kita
dengan PC. Berbeda dengan Windows yang menyertakan DVD installer, Kali hanya
diberi file pokoknya saja. Nah, untuk medianya, ada dua cara sih.
Pertama,
lewat DVD. Karena ukuran .iso kita lebih dari 700MB alias ukuran default sebuah
CD, maka kita butuh DVD biasa yang berukuran 4,7GB. Lalu, software bernama
PowerISO atau Nero, atau DVD burner lainnya untuk memasukkan Kali ke DVD.
Kedua,
lewat flashdisk. Ini cara yang direkomendasikan Penulis karena alasan
fleksibilitas dan konsistensi data flashdisk karena DVD bisa tergores, dan tak
semua PC punya DVD Writer. Untuk cara ini, kita butuh flashdisk kosong (kalau bisa yang
baru beli) berukuran minimal 4GB dan software “Universal USB Installer”. Nah,
setelah punya softwarenya, ikuti step by step berikut.
1. Klik kanan pada software, klik “Run as
Administrator”
2. Kalau muncul dialog box tentang “…make
changes to your computer….”, tekan saja Ok.
3. Klik “Accept…”.
4. Nah, sampai di sini, pilih opsi “Kali Linux
di tab “Step 1”.
5. Di “Step 2”, software meminta lokasi file
.iso Kali kita. Klik browse, cari .iso-nya, klik Open.
6. Lalu, ssebelum ke “Step 3”, pastikan
flashdisk anda sudah dicolok di PC. Software akan meminta yang mana
flashdisknya.
7. Klik “Create” setelah centang opsi “Format
drive…”, klik saja ok ketika software menkonfirmasi mereset data flashdisk
kosong kita, dan jangan pernah panic ketika proses berlangsung.
8. Tunggu dengan tertib s.d selesai.
Ta-da!
Selamat! Sekarang kita sudah punya Kali di flashdisk.
Nah,
Step by step berikutnya akan dibahas di artikel Part 2!
#Proud to be PenTester
No comments:
Post a Comment