Thursday 31 March 2016

Menggunakan Kali Linux untuk Pemula (part 1)





Author: M. Sayyidus Shaleh
School: MA Ar-Risalah


            Di artikel sebelumnya, Penulis telah menulis beberapa pengenalan tentang PenTesing. Kali Linux adalah tool paling powerful yang pernah ditemui Penulis. Bagi yang masih belum kenal dengan OS ini, berikut beberapa penjelasan singkat tentang Kali.


            Sesuai dengan namanya, Kali Linux (yang sekarang sudah merilis versi 2.0) adalah salah satu dari sekian banyak distro Linux, mirip dengan Windows yang punya banyak edisi. Bedanya, Windows cuma satu macam dan Linux ada banyak macamnya. Bingung? Pembaca bisa tanya ke Om Google. Sebenarnya, Kali adalah sekumpulan tool yang dikemas dan akhirnya diberi kernel linux dan boot file. Bayangkan saja Kali adalah sekumpulan perkakas yang berserakan, lalu datanglah kernel sebagai kotak perkakas yang membuat semua rapi kembali. Salah satu keunggulan Kali adalah kita tak perlu lagi mencari software PenTesting karena rata-rata sudah tersedia di Kali.

            Yep, kita tak akan berlama-lama membahas overviewnya Kali. Topiknya sekarang adalah bagaimana mengakses Kali dengan mudah tanpa menimbulkan masalah pada komputer. Kenapa? Karena memang pada dasarnya Linux dan Windows adalah varian OS yang berbeda. Mereka jarang bisa bersama-sama di dalam satu komputer, karena kita tentu akan mengakses Kali lewat komputer (seperti menginstallnya ke hard disk, yang tentu akan mengorbankan seluruh data tersayang Pembaca), dan Penulis sudah bisa menebak kalau OS Pembaca pastilah Windows. Kecuali kalau di komputer ada lebih dari satu hard disk.

            Tapi, tentu saja ada cara lain agar Pembaca tak perlu mengorbankan data. Berikut cara meng-fire up Kali.

            Pertama, tentu kita harus punya file Kali-nya. Salah satu kelebihan Kali lainnya sebagai OS Linux adalah Open Source, gratis. Tak seperti Windows yang minta bayar atau kita terpaksa ambil yang bajakan. File ini dapat didownload dalam format .iso dengan ukuran 3.2GB di website resminya kali.org/downloads atau langsung lewat link http://cdimage.kali.org/kali-2016.1/kali-linux-2016.1-amd64.iso.

            Setelah dapat filenya, Pembaca akan dihadapkan pada beberapa pilihan langkah selanjutnya. Ada dua macam cara mengakses Kali dengan PC ber-OS windows. Tapi, sebelum itu, kita punya dulu media perantara buat file Kali kita dengan PC. Berbeda dengan Windows yang menyertakan DVD installer, Kali hanya diberi file pokoknya saja. Nah, untuk medianya, ada dua cara sih.

            Pertama, lewat DVD. Karena ukuran .iso kita lebih dari 700MB alias ukuran default sebuah CD, maka kita butuh DVD biasa yang berukuran 4,7GB. Lalu, software bernama PowerISO atau Nero, atau DVD burner lainnya untuk memasukkan Kali ke DVD.

            Kedua, lewat flashdisk. Ini cara yang direkomendasikan Penulis karena alasan fleksibilitas dan konsistensi data flashdisk karena DVD bisa tergores, dan tak semua PC punya DVD Writer. Untuk cara ini, kita butuh flashdisk kosong (kalau bisa yang baru beli) berukuran minimal 4GB dan software “Universal USB Installer”. Nah, setelah punya softwarenya, ikuti step by step berikut.

1.      Klik kanan pada software, klik “Run as Administrator”




2.      Kalau muncul dialog box tentang “…make changes to your computer….”, tekan saja Ok.
3.      Klik “Accept…”.
4.      Nah, sampai di sini, pilih opsi “Kali Linux di tab “Step 1”.
5.      Di “Step 2”, software meminta lokasi file .iso Kali kita. Klik browse, cari .iso-nya, klik Open.
6.      Lalu, ssebelum ke “Step 3”, pastikan flashdisk anda sudah dicolok di PC. Software akan meminta yang mana flashdisknya.
7.      Klik “Create” setelah centang opsi “Format drive…”, klik saja ok ketika software menkonfirmasi mereset data flashdisk kosong kita, dan jangan pernah panic ketika proses berlangsung.
8.      Tunggu dengan tertib s.d selesai.
Ta-da! Selamat! Sekarang kita sudah punya Kali di flashdisk.
            Nah, Step by step berikutnya akan dibahas di artikel Part 2!

#Proud to be PenTester



Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment