Thursday, 31 March 2016

Bersabarlah Menunggu Terkabulnya Do’a




Oleh: Devilla Indrayenti

“Hal yang menarik ketika ada seorang mukmin berdo’a namun tak kunjung dikabulkan. Ia pun mengulang-ulang doanya sampai sekian lama, namun tiada kunjung datang tanda-tanda jawaban dari Allah”
  

Ketahuilah, hal itu adalah cobaan yang membutuhkan kesabaran. Tidak boleh memendam kekhawatiran selama menunggu terkabulnya do’a, karena kekhawatiran itu adalah penyakit yang harus disembuhkan. Di suatu waktu imam Al-jauzi ditimpa musibah, Berdo’alah beliau dengan sungguh-sungguh, tetapi tak kunjung terlihat percik-percik jawabannya. Lalu mulailah iblis menebar perangkap tipu daya. Suatu saat dia iblis mengatakan “Kedermawanann itu sangatlah luas dan Allah tidaklah kikir. Apakah artinya bila jawaban dari do’a-do’amu ditunda -Nya ? ”
 
Lalu terangkanlah pada jiwa masing- masing hal-hal berikut:

Pertama, Allah adalah Maharaja yang memiliki kekuasaan dan wewenang untuk memberi ataupun tak memberi. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita menentang kuasa-Nya

Kedua, hikmah-hikmah-Nya telah tergambar dengan jelas melalui dalil-dalil yang absah. Mungkin engkau menilai sesuatu itu baik untuk mu, namun sebenarnya dibalik itu ada hikmah yang tiada engkau ketahui. Terbayang oleh logika, seorang dokter yang memberikan resep yang tidak engkau ketahui hikmahnya, karena secara lahiriah obat adalah pahit dan memiliki indikasi/efek samping. Hal tersebut sama halnya dengan cara Allah memperlakukan kita.

Ketiga, bisa saja pengabulan doa ditunda demi suatu mashlahat, sementara jika doa segera dikabulkan akan memunculkan bahaya. Rasulullah pernah bersabda Seseorang akan berada dalam kebaikan selama ia tidak tergesa-gesa berkata, ‘Saya berdoa  namun tak kunjung dikabulkan’.

Keempat, bisa saja doamu tertolak, wahai jiwaku, karena aib yang engkau simpan dalam dirimu. Mungkin saja dalam makananmu ada sesuatu yang syubhat atau hatimu lalai saat berdoa. Mungkin saja karena engkau tidak bersngguh-sungguh taubat pada Allah, karena tidak bersegera meninggalkan perbuatan dosa. Itulah siksaan yang engkau alami. Hendaknya engkau lihat, wahai jiwaku dimana letak kekuranganmu.

Ibrahim bin al-khawwash menceritakan, suatu saat dia keluar untuk menentang hal-hal yang mungkar. Dia lalu dikejtkan dengan sekawanan anjing yang menyalak dihadapannya. Kemudia dia kembali masuk mesjid dan kemudian shalat. Stelah keluar dari mesjid, kawanan anjing itu mengibas-ngibaskan ekornya berjalan meninggalkannya. Dia pun bisa meneruskan perjalanan dan melaksanakan niatnya.
Ditanya tentang peristiwa tersebut, Dia bercerita, “ Dalam diriku sendiri saat itu masih ada kemungkaran, maka anjing-anjing itu menghadangku, tatkala aku kembali dan bertaubat ia sekawanan kemudian pergi”.

Kelima, Berusaha memandang segala sesuatu dengan jernih. Barangkali, dengan tercapainya apa apa yang kita inginkan akan bertambah pula dosa-dosa, Atau bisa jadi hal tersebut dapat mengurangi derajat amalmu dalam kebaikan.

Keenam, mungkin saja apa yang tidak engkau capai itu adalah rahmat agar engkau tetap dekat dengan pintu-Nya.

Allah Mahatahu apa yang harus dilakukan-Nya terhadap para hamba. Tidak jarang, ketika seorang hamba mendapat nikmat, ia sangat disibukkan dengan nikmat itu. Oleh karena itu, ditengah-tengah nikmat itu datanglah cobaan yang membuatnya lari menuju pintu-Nya dan memohon pertolongan kepada-Nya. Itulah sebuah nikmat yang dibungkus dengan bala dan cobaan.



Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment