Oleh: Asmarnita, S.PdI
Sebagai seorang perempuan yang masih sendiri dan umur sudah mendekati dua
puluh lima, hasrat untuk menikah selalu ada. Namun, mental, ilmu, serta
keyakinan masih belum siap
. Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut bukan
alasan, artinya hanya dengan modal nekad tak banyak yang perlu di pertimbangkan,
dan kenyataannya banyak yang menikah tanpa perhitungan yang matang, tak melihat
ketentuan umur yang telah di tetapkan oleh Pemerintah, tak pernah
memperhitungkan apa bekal yang akan di persiapkan, semua ini tergantung pada
niatnya masing-masing.
Saudaraku yang baik, semua orang mengharapkan berumahtangga itu dalam
keadaan tentram, sejahtera, penuh dengan ketenangan, dan diantara kiatnya
adalah harus dengan ilmu. Sebagaimana Allah telah berfirman di dalam Al’Qur’an
yaitu surat Ar-Ruum Ayat 21 yang artinya : Dan diantara tanda-tanda
kekuasan-Nya, Dia menciptakan untuk kamu istri dari jenismu supaya kamu tentram
bersamanya. Dan Dia menjadikan cinta dan kasih sayang di antara kamu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi orang yang berpikir.
Sahabatku, bagi seorang yang sedang merantau atau tinggal di kota seperti
saya ini, banyak sekali pertimbangannnya untuk menikah, diantaranya kerja yang
masih kontrak, tempat tinggal masih ngontrak, gaji belum setabil, tapi saat aku
ingat kerja kurang semangat, mau ngapain2 malas tak ada yang nyemangatin,
teman-teman ada yang manas-manasin, kondisi badan yang sering sakit, hasrat untuk
menikah kembali semangat.
Sekarang aku mulai sadar kalau saat aku ingat kerja kurang semangat, mau
ngapain2 malas tak ada yang nyemangatin, teman-teman ada yang manas-manasin,
kondisi badan yang sering sakit, “ aku masih sendiri.”
Kalau melihat kondisiku sekarang ini, artinya gaji yang belum stabil, rumah
yang masih ngontrak, bahkan setiap bulan sering kehabisan anggaran sehingga
makan kadang tiga kali dalam sehari bahkan terkadang dua atau satu kali dalam
sehari, sepertinya ini keputusan yang tepat menurutku untuk sendiri. Bahkan
sepertinya teman-teman di kantor akan merasa iri kalau aku menikah duluan,
kenapa ! karena ada diantara teman-temanku yang secara umur jauh lebih lebih
tua, entah kenapa teman-teman ku di kantor yang sudah pada maksimal umurnya
belum juga menikah, alasannya belum siap mental, atau mungkin masih mencari
yang lebih baik segalanya.
Jika ada sahabat yang kondisinya sama seperti aku sekarang, yang terbaik
kiranya untuk tetap semangat, sabar, ikhtiar, dan senantiasa semangat untuk
terus memperbaki diri. Kita yakin semakin terus memperbaki diri maka Allah akan
memberikan yang terbaik pula. Begitu pula mengenai jodoh insya Allah, Allah
akan memberikan yang terbaik, semoga Allah senantiasa membimbing kita semua
dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan ujian serta cobaan. Amin
Opini yang dimuat adalah sepenuhnya milik
penulis risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online
Spirit for good job and ourself..
ReplyDelete