Friday, 27 November 2015

Karakteristik keikhlasan


Oleh : Devilla Indrayenti
Setiap amal perbuatan tergantung dengan keikhlasan hamba yang mengerjakannya. Ketika hati sudah ikhlas dalam beribadah, maka tidak ada lagi penyakit hati yang timbul sesudah beribadah seperti riya, sombong dan merasa amal sudah sempurna.
Kehadiran keihklasan dalam sanubari tidaklah mudah untuk dimiliki oleh setiap manusia. Namun apa sebenarnya pengertian ikhlas itu? Secara harfiah ikhlas adalah sebuah kepasrahan atas pekerjaan hanya mengharapkan ridho Allah semata. Lalu bagaimana dengan suatu kondisi engkau melakukan amal untuk menyejahterakan orang lain lalu orang yang kau sejahterakan membalasmu dengan hujatan bahkan sampai melukai perasaanmu. Apakah engkau pantas untuk marah atas itu? Atau membalas hujatan mereka, bahkan sampai menunda kebaikan yang akan dilakukan. Sesungguhnya ketika hati dan tangan tergerak untuk melakukan amal kebajikan, maka semua anggota tubuh harus tertunduk dengan hati yang ikhlas. Tidak ada mulut yang menghujat ketika kebaikan kepada orang lain dibalas penghinaan, tidak ada mata yang membelalak kepada orang yang menghujat, serta tidak ada anggota tubuh yang melukai. Karena sejatinya biarkan Allah yang bekerja atas amal kita, tidak pula kita hiraukan balasan orang lain atas amal kita.
            Menurut ibnul qayyim. ada beberapa kriteria yang membantu kita untuk mudah mendapatkan keikhlasan, mari kita lihat apakah hal ini ada ketika kita melakukan amal kebajikan :
1.    Sembunyikan amal
         Orang-orang yang ikhlas ia mempunyai sifat wara’. Wara’ adalah kewaspadaan atas hal-hal yang bisa merusak amal kebajikan, orang ikhlas cenderung suka menyembunyikan amalnya. Ketika ia beramal ia menginginkan tidak ada orang yang mengetahui amalnya. Sehingga sebagai pencegah bagi ia untuk dilihat orang lalu menimbulkan riya’ . Menyembunyikan amal tidaklah perkara mudah, karena sifat manusia adalah butuh penghormatan. Namun bagi orang-orang yang ikhlas, penghormatan dari Allah jauh lebih utama dibandingkan penghormatan manusia. Karena pujian dan penghormatan manusia akan menyebabkan kelalaian semata.

2.    Tidak bangga dengan amal
         Bagi orang-orang yang ikhlas tidak ada yang harus mereka banggakan di dunia yang fana ini. Dalam Sekejap mata jika Allah berkehendak memusnahkan segalanya maka akan musnah. Ia merasa dirinya tidak ada apa-apanya, sehingga ia merasa amalnya yang ia lakukan belumlah seberapa, dibandingkan dengan dosa ia perbuat setiap hari. Ia merasa malu ketika setiap hari ia melakukan dosa, namun nikmat dan rahmat Allah tidak pernah putus sampai kepadanya, bahkan bertambah dari biasanya. Oleh sebab itu orang yang ikhlas, merasakan Allah adalah Tuhan maha segalanya yang berkuasa atas yang ia kerjakan , sehingga tiada daya upaya bagi orang-orang yang mengakar keihlasan dalam hatinya untuk membanggakan amal yang belum seberapa. Sedanfgkan orang yang sombong , jika tidak ada pujian datang kepdanya maka ia akan berhenti beramal. Sungguh semoga Allah merahmati dan meng-istiqomahkan bagi orang-orang yang hatinya sudah terhujam keikhlasan.

3.    Selalu melihat amal masih ada kecacatan
           Kesombongan biasanya hadir ketika kita merasa amal yang kita kerjakan adalah sempurna.
Ia tersinggung jika dinasehati mengenai pekerjaannya, serta akan berhenti beramal jika orang lain tidak memujinya. Kebalikannya dengan orang-orang yang ikhlas ia merasa setiap hari amal yang dikerjakannya banyak cacatnya, sehingga tidak ada daya bagi ia untuk membanggakan amalnya pada orang lain. Maka satu-satunya tempat pengharapan pada amalnya hanya pada Allah. Ketika setiap hari ia merasa amalnya cacat, maka setiap hari pula ia berusahan untuk memperbaiki amalnya agar Allah ridho dengannya. Ridho Allah adalah tujuan tertinggi dalam hidupnya, ia telah melibatkan secara jauh Allah dalam segala hal tentang hidupnya. Sehingga sudah menjadi ketergantungan bagi dia untuk selalu meraih tangan Allah dengan menjual amal-amal terbaiknya pada-Nya.

Demikianlah tiga kriteria yang membantu kita untuk mudah mendapatkan keikhlasan, Semoga kita adalah orang-orang yang dipilih Allah hatinya untuk ikhlas. Untuk menuju ikhlas memang tidak mudah, banyak kepahitan yang dirasakan. Namun bagi mereka yang sudah membudaya dalam qolbunya keikhlasan, kepahitan yang mereka rasakan berubah menjadi berkah bagi ia untuk banyak bersyukur. Mari kita jadikan keikhlasan menjadi penyempurna amal kita dimata Allah swt , sesungguhnya tiada tempat berharap kecuali hanya pada Allah.



Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

1 comment: