Friday 27 November 2015

Di Ambang Pintu Keadilan Abadi




By: Dewi Sartika

Pernahkah kita mendengar atau membaca hadis Rasul Saw berikut;“perzinaan akan lazim dilakukan secara terang-terangan” (HR. Bukhari).[1] Jika jawabannya sudah, jadi di sini saya hanya akan mengulang untuk mengingatkan saudara akan apa yang sudah disampaikan oleh Nabi Kita Rasulullah Saw empat belas abad silam,
yang mana Beliau telah mensinyalir bahwa jika peristiwa yang disebutkan Beliau dalam hadis di atas sudah merajalela terjadi di suatu zaman, maka waspadalah bahwa itu salah satu tanda bahwa pengadilan hakiki (maksudnya kiamat) itu sudah dekat.
Coba perhatikan lingkungan di sekitar kita, apakah pemuda-pemudinya masih manganut nilai-nilai budaya yang menjunjung tinggi rasa malu untuk melakukan perbuatan-perbuatan sumbang[2], atau malah sebaliknya pemuda/i hanya mementingkan kepentingan pribadi, maunya seenak-enaknya wae[3] dalam melakukan perbuatan apapun, yang jauh dari nilai-nilai agama.
Coba kita rinci beberapa fenomena yang telah tercemar oleh pergaulan bebas di lingkungan kita, mulai dari pacaran, kumpul-kumpul yang di sana terjadi campur-baur antar laki-laki dan perempuan, walaupun sekedar ngerumpi[4] yang lama-kelamaan akan menjurus pada hubungan antar lawan jenis yang belum syah yang menghalalkan segala cara demi mendapat kesenangan sementara.
Coba kita lihat lagi peristiwa yang terjadi di negara kita secara keseluruhan, bisa kita peroleh beritanya lewat internet, televisi, radio, handpone, dan teknologi informasi lainnya, yang mana hampir setiap hari kita disuapi berita-berita kriminal seperti; pelecehan seksual, tindakan kriminal terhadap perempuan yang dilakukan oleh laki-laki yang kurang bertanggungjawab dalam hal merenggut kehormatannya (baca; pemerkosaan), menjaja kehormatan wanita, dan lain sebagainya.
Sadarkah kita bahwa fenomena-fenomena di atas sudah menyeret kita pada zaman yang tua, sebagaimana yang telah diprediksi oleh Nabi Muhammad Saw, itulah hari kiamat.
Bagaimana sikap kita, jika kita hidup di zaman yang tua ini?, jawabannya adalah sikap yang perlu kita ambil meliputi 3 W;
W Pertama bararti, Waspadai kemorosotan moral di kalangan generasi muda, jangan mau kita teracuni olehnya.
W Kedua berarti, Waktu yang kita miliki sekarang adalah aset yang sangat berharga untuk mengumpulkan bekal guna kehidupan yang abadi di hari akhir kelak, maka manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya waktu kita yang masih tersisa,
W yang ketiga berarti, Wujudkan cita-citamu meraih mimpi mati dalam keadaan syahid dan beriman pada Allah Swt.
Dengan demikian, jika kita sudah menerapkan prinsip 3 W ini, maka mudah-mudahan kita benar-benar siap menghadapi kondisi apapun, sekalipun hari kiamat menjelang alias pintu keadilan yang abadi sudah tersingkap tabirnya.



[1]Harun Yahya (Terj), Tanda-Tanda Hari Kiamat: Pemberitahuan Kejadian-Kejadian Futuristik Sebagaimana Diberitahukan Nabi Muahammad Saw, (Surabaya: Risalah Gusti, 2004), h. 69
[2] Maksudnya perbuatan yang dicela oleh masyarakat
[3] Artinya seenak hatinya saja
[4] Bincang-bincang
 
 
Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment