By: Dewi Sartika
Pernahkah kita
mendengar atau membaca hadis Rasul Saw berikut;“perzinaan akan lazim
dilakukan secara terang-terangan” (HR. Bukhari).[1]
Jika jawabannya sudah, jadi di sini saya hanya akan mengulang untuk
mengingatkan saudara akan apa yang sudah disampaikan oleh Nabi Kita Rasulullah
Saw empat belas abad silam,
yang mana Beliau telah mensinyalir bahwa jika
peristiwa yang disebutkan Beliau dalam hadis di atas sudah merajalela terjadi
di suatu zaman, maka waspadalah bahwa itu salah satu tanda bahwa pengadilan
hakiki (maksudnya kiamat) itu sudah dekat.
Coba perhatikan
lingkungan di sekitar kita, apakah pemuda-pemudinya masih manganut nilai-nilai
budaya yang menjunjung tinggi rasa malu untuk melakukan perbuatan-perbuatan sumbang[2],
atau malah sebaliknya pemuda/i hanya mementingkan kepentingan pribadi,
maunya seenak-enaknya wae[3]
dalam melakukan perbuatan apapun, yang jauh dari nilai-nilai agama.
Coba kita rinci
beberapa fenomena yang telah tercemar oleh pergaulan bebas di lingkungan kita,
mulai dari pacaran, kumpul-kumpul yang di sana terjadi campur-baur antar
laki-laki dan perempuan, walaupun sekedar ngerumpi[4]
yang lama-kelamaan akan menjurus pada hubungan antar lawan jenis yang belum
syah yang menghalalkan segala cara demi mendapat kesenangan sementara.
Coba kita lihat lagi
peristiwa yang terjadi di negara kita secara keseluruhan, bisa kita peroleh
beritanya lewat internet, televisi, radio, handpone, dan teknologi informasi
lainnya, yang mana hampir setiap hari kita disuapi berita-berita kriminal seperti;
pelecehan seksual, tindakan kriminal terhadap perempuan yang dilakukan oleh
laki-laki yang kurang bertanggungjawab dalam hal merenggut kehormatannya (baca;
pemerkosaan), menjaja kehormatan wanita, dan lain sebagainya.
Sadarkah kita bahwa
fenomena-fenomena di atas sudah menyeret kita pada zaman yang tua, sebagaimana
yang telah diprediksi oleh Nabi Muhammad Saw, itulah hari kiamat.
Bagaimana sikap kita,
jika kita hidup di zaman yang tua ini?, jawabannya adalah sikap yang perlu kita
ambil meliputi 3 W;
W Pertama bararti, Waspadai
kemorosotan moral di kalangan generasi muda, jangan mau kita teracuni olehnya.
W Kedua berarti, Waktu
yang kita miliki sekarang adalah aset yang sangat berharga untuk mengumpulkan
bekal guna kehidupan yang abadi di hari akhir kelak, maka manfaatkanlah dengan
sebaik-baiknya waktu kita yang masih tersisa,
W yang ketiga berarti, Wujudkan
cita-citamu meraih mimpi mati dalam keadaan syahid dan beriman pada Allah Swt.
Dengan demikian, jika
kita sudah menerapkan prinsip 3 W ini, maka mudah-mudahan kita benar-benar siap
menghadapi kondisi apapun, sekalipun hari kiamat menjelang alias pintu keadilan
yang abadi sudah tersingkap tabirnya.
[1]Harun Yahya (Terj), Tanda-Tanda Hari
Kiamat: Pemberitahuan Kejadian-Kejadian Futuristik Sebagaimana Diberitahukan
Nabi Muahammad Saw, (Surabaya: Risalah Gusti, 2004), h. 69
[2] Maksudnya perbuatan yang dicela oleh
masyarakat
[3] Artinya seenak hatinya saja
[4] Bincang-bincang
Tulisan
yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis risalah-online, bukan merupakan
pernyataan dari risalah-online
No comments:
Post a Comment