Sunday, 1 November 2015

Menjilat Piring




Oleh: Ust. Firman Bahar, Lc
Di sebuah pesantren saat makan siang, saya melihat pemandangan mengejutkan, selesai makan santri ramai-ramai mengangkat piring mereka lalu menjilatinya sampai bersih...
bahkan sebagian tidak perlu lagi mencuci piring tsb dg air dan sabun krn...sudah bersih dan bahkan mengkilat...hmm
Lain peristiwa, seorang teman kuliah di Timur Tengah dulu sampai dihinggapi lalat siwaknya(alat gosok gigi dari kayu sugi) yang ditarok menyembul di saku dada, sementara di bibir beliau menempel serpihan kayu sugi tadi yg membuat saya kurang nyaman ngobrol dg beliau dan pingin cepat-cepat berlalu...
Suatu Ashar di masjid Nabawi saat kami baca-baca qur’an usai sholat, terdengar suara langkah kaki seseorang yang sepertinya pakai sandal...aneh, dan ternyata benar dia pakai sandal dan walah rupanya teman saya sama kuliah tapi jurusan kami berbeda. Dan tiba2 beliau dihampiri petugas mesjid yg marah-marah dan sita sandalnya...ada-ada saja
Dan ada juga masjid yang menyediakan batu-batu kerikil di WC untuk keperluan bersuci...
Beberapa kejadian unik ini sebenarnya ada akarnya dari Sunnah Rasul kita, bhw Rasul suruh menjilat tangan ada, Rasul pakai siwak ada, Rasul pakai sandal di masjid ada dan Rasul pakai batu saat bersuci juga ada.
Masalahnya hanya pada cara kita memahami pesan yang ingin disampaikan Rasul, sebagian melihatnya harus persis sama, sebagain melihat semangat/konteks dari pesan tersebut.
Saya lebih cenderung piring tersebut dicuci dg sabun setelah makanannya dihabiskan, saya akan pakai sikat gigi dg odol yang terbuat dari bahan yg halal krn lebih banyak tersedia dan lebih tuntas bersihnya, saya tidak akan pakai sandal di masjid krn masjid  skrg tidak lagi berlantai pasir/tanah. Dan bersuci dg batu bukan pilihan saya krn air cukup dan ada banyak sabun tangan yg jadi alternati.
Satu hal yang tidak boleh beda adalah cinta thd Rasul dan Sunnahnya...



Opini yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment