Sunday 31 January 2016

KHADIJAH MASA KINI








By : Devila Indrayenti

Tidak. Demi Allah, aku tidak pernah mendapat pengganti yang lebih baik daripada Khadijah. Ia yang beriman kepadaku ketika semua ingkar. Ia yang mempercayaiku tatkala semua orang mendustakanku. Ia yang memberiku harta pada saat semua orang enggan memberi (Perkataan Rasulullah Saw, mengenai Khadijah)”



Muslimah dibalik keanggunannya, maka ia adalah perhiasan bagi suaminya dan penyejuk bagi Ayah Ibu nya. Namun sebaliknya pula, jika ia tidak pandai menjaga dirinya dari kemaksiatan maka ia adalah penyebab kerusakan dan aib bagi orang tuanya. Sungguh besar peran muslimah jika ia mengetahui kedudukannya di bumi Allah ini. Jika ia tidak hati-hati dalam menjaga dengan drinya maka ia adalah sumber fitnah.

Nama Khadijah binti Khuwailid tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Sejarah mencatat seorang saudagar sukses dari suku Quraisy yang menjunjung kejujuran dalam menjalani usahanya. Khadijah memiliki otak cerdas dan prilaku mulia. Ia pun memiliki ketabahan luar biasa ketika mengalami segenap rintangan dan kesulitan tanpa mengeluh. Seluruh jiwa, raga, upaya dan harta bendanya dipersembahkan bagi perjuangan meretas  jalan tegaknya agama islam bersama sang suami terkasih baginda Rasulullah SAW.

Bagaimana dengan peran muslimah masa kini? Tidak kalah tenarnya, dengan muslimah pada zaman lalu. Kita perhatikan sekarang ini, Alhamdulillah 7 dari 10 orang wanita di Indonesia mengenakan hijab. Tidak jarang juga kita lihat saat ini wanita meng-expose kepintaran akademiknya untuk menggaet mad’u nya bahwa muslimah itu tidak identik dengan kudet dan kekolotannya. Banyak ummahat kita yang berpendidikan tingga sampai doktor. Bahkan muslimah dibolehkan berkarir namun jangan sampai melupakan hal-hal yang menjadi tanggungjawabnya sebagai seorang anak atau seorang istri. Kita lihat ibunda Khadijah R.A beliau rela melepaskan semua urusan bisnisnya kepada suami tercinta dan beliau lebih memilih mengasuh anak dirumah dan mengurusi urusan rumah tangga. Beliau memilih pekerjaan mulia tersebut dan berharap meraih pahala dan ridho suami lebih banyak dari sana.

Sungguh banyak obsesi sebenarnya, apabila seorang muslimah sudah pasca campus. Ada yang memilih melanjutkan sekolah, berkarir atau stay at home untuk mengabdi kepada orang tua. Terkisah hal yang luar biasa yang saya temukan seorang muslimah bersekolah sampai profesi doktor, namun setelah mendapatkan gelar doktornya ia lebih memilih menjadi ibu rumah tangga yang baik, ia bercita-cita bisa membina anak-anaknya menjadi anak-anak yang sholihah. Ia gunakan skill nya untuk membina anak-anaknya dirumah, dan menyerahkan seutuhnya kewajiban mencari nafkah pada suami.

Apapun itu pilihan kita, sudah pasti keimanan kita tidak bisa menandingi keimanan ibunda Khadijah R.A namun, insyaAllah kita bisa mengikuti kesholihan beliau melalui risalah beliau dalam mengambil sikap untuk sang suami dan menyelesaikan tugas-tugas sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anak Rasulullah tanpa mengurangi keta’atannnya di mata Rabb nya. Sungguh bahagia hati ibunda Khadijah yang langsung mendapatkan salam dari Allah melalui jibril. Jadilah kita Khadijah masa kini, muslimah yang akan melanjutkan estafet dakwah kedepan untuk meninggikan kehormatannya serta memanfaatkan semua perannya untuk kepentingan dakwah serta melahirkan generasi-generasi rabbani memalui rahimnya dan sebagai ujung tombak pembinaan generasi penerus bangsa.





Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment