Selipkan Nama ku dalam Do’a mu kawan . .
Agar Aku selalu terjaga dari hiruk pikuk
kefuturan..
Oleh: Devilla Indrayenti
Sudah hampir seperempat abad umurnya, bukan
hal mudah melalui dunia yang fana ini
bagi ia insan beriman yang sudah berazzam untuk senantiasa memperbaiki diri. Bersusah
payah melawan kefuturan yang seakan sering menjadi bayang-bayang perjalanan
selama hidup. Akan ter-elakkan jika saat iman naik, bahkan sering terbawa
ketika hati kalah dengan nafsu. Namun keseringan nafsu mengalahkan hati, Astaghfirullahal’azhiim
itulah realita yang terjadi ketika hati tak mau bersahabat dengan nafsu.
Merasa beruntung ketika Allah dekatkan diriku pada jendela-jendela hidayah,
hati langsung tersentak melawan kemalasan, sehingga mudah kujaga keistiqomahan.
Bahkan ketika itu terasa istiqomah adalah sebuah upaya yang tidak terlalu
sulit.
Maha besar Allah terhadap diri ini, yang
semasa hidup rasanya Allah lebih banyak mendekatkan ku pada hidayah. Berbahagia
diri ini ketika Allah tenangkan langkah berjalan dijalan yang Haq, sehingga
merasa menjaga izzah dan ifah bukanlah suatu beban. Lagi, Allah hadirkan
diseklilingku orang-orang yang senantiasa menjaga nikmat ibadah, Subhanallah,
seakan kefuturan jauh sangat jauh.
Tapi ketika sendiri berdiri di medan-medan berjuang sendirian, dengan cepat kefuturan berlari menuju ku tak ter-elakkan mengarah pada ku. Na’udzubillah,,ada pertanyaan dalam diri ini benarkah Allah telah menjaga ku?? Langsung dengan bekal keistiqomahan yang hampir menipis kubentengi diriku, meski tak sepenuhnya terjaga, sama ketika bersama orang-orang sholeh. Mahal benar mahal, orang-orang sholeh, pantas Allah telah membeli mereka dengan imbalan yang tak kalah mahalnya. Berada disekitarnya saja ia telah mensholehkan sekelilingnya.
Tak bisalah, ku jamin diriku ini akan terus berada ditengah-tengah orang-orang sholeh. Karena keimanan akan teruji saat sendirian, Tak mungkin Allah tak menguji hati. Sungguh kefuturan seperti mengintai setiap detik, sesekali diri kuat berusaha mengejar langit, lalu sesekali sering pula diri ini terhempas mencium bumi hingga enggan berdiri lagi.
Tapi ketika sendiri berdiri di medan-medan berjuang sendirian, dengan cepat kefuturan berlari menuju ku tak ter-elakkan mengarah pada ku. Na’udzubillah,,ada pertanyaan dalam diri ini benarkah Allah telah menjaga ku?? Langsung dengan bekal keistiqomahan yang hampir menipis kubentengi diriku, meski tak sepenuhnya terjaga, sama ketika bersama orang-orang sholeh. Mahal benar mahal, orang-orang sholeh, pantas Allah telah membeli mereka dengan imbalan yang tak kalah mahalnya. Berada disekitarnya saja ia telah mensholehkan sekelilingnya.
Tak bisalah, ku jamin diriku ini akan terus berada ditengah-tengah orang-orang sholeh. Karena keimanan akan teruji saat sendirian, Tak mungkin Allah tak menguji hati. Sungguh kefuturan seperti mengintai setiap detik, sesekali diri kuat berusaha mengejar langit, lalu sesekali sering pula diri ini terhempas mencium bumi hingga enggan berdiri lagi.
Diri ini bersyukur, Allah telah berkahi
nikmat bermunajat, Bagi kalian yang dihadiahi Allah dengan nikmat bermesraan
pada Nya, kalian yang dititipi Allah dengan nikmat menitikkan air mata saat
meminta pada Nya.
Ku mohon kawan,,
Dalam syukur mu, selipkan pangkal nama kami yang bersusah payah menjaga diri dari cengkraman kefuturan yang mengerikan, sisipkan nama kami yang tengah berjuang menjaga ibadah ibadah wajib dan sunah tiap harinya. Dalam doa mu sertakan nama kami yang sering kali terjatuh dalam kubangan dosa. Dalam sepertiga malam mu yang hampir tak pernah tinggal, pintakan untuk kami kekuatan yang sama seperti yang engkau miliki, sehingga tak sombong diri ini untuk menangis tersedu mahabbah pada Nya.
Ku mohon kawan,,
Dalam syukur mu, selipkan pangkal nama kami yang bersusah payah menjaga diri dari cengkraman kefuturan yang mengerikan, sisipkan nama kami yang tengah berjuang menjaga ibadah ibadah wajib dan sunah tiap harinya. Dalam doa mu sertakan nama kami yang sering kali terjatuh dalam kubangan dosa. Dalam sepertiga malam mu yang hampir tak pernah tinggal, pintakan untuk kami kekuatan yang sama seperti yang engkau miliki, sehingga tak sombong diri ini untuk menangis tersedu mahabbah pada Nya.
Image Source
No comments:
Post a Comment