Sunday, 20 November 2016

Digital Forensic I: Definition



Author: M. Sayyidus Shaleh

Forensik? Mendengar kata ini, pastinya yang terbayang adalah semacam pemeriksaan di TKP atau mayat seorang korban kekerasan. Tapi, bagaimana dengan “Forensik Digital”? Tinggal gabungkan saja makna kedua kata itu. Ya, Forensik Digital adalah setiap teknik untuk mengetahui setiap detil jejak apa saja yang telah ditinggalkan dalam sebuah sistem, baik itu server atau PC.


Sebelum melanjutkan, ada baiknya Pembaca yang Terhormat telah memastikan kalau anda telah selesai membaca dua serial artikel dari Penulis yang berjudul “Hacking dari Kacamata Lain”, dan “Kali Linux, Your Best Pet Ever: How to Fire It Up”, yang masing-masing seri memiliki dua bagian. Karena, seri selanjutnya ini tidak bisa dipahami tanpa membaca terlebih dahulu dua judul sebelumnya. Kalau belum baca, buruan! Kan gratis tuh, haha.

Tunggu dulu, sedikit lagi, sebelum we go to the point, Penulis merasa perlu memberitahu Pembaca sekalian apakah tujuan dari seri kali ini. Dua seri sebelumnya bertujuan untuk membuka minat dari diri orang yang membaca, dan meluruskan niat sebelum memulai. Tadi sudah dijelaskan kalau Forensik Digital bertujuan untuk, singkatnya, mencari dan menganalisa jejak. Tapi, bukankah itu tak sama dengan menjadi seorang PenTester? Tentu. Proses pentesting itu berbicara tentang memasuki sebuah sistem tanpa dikenali, mengambil informasi yang diperlukan, dan kalau perlu, menguasai alias mengeksploitasi sistem itu.

Tapi, masalahnya adalah, kita tak mungkin selamanya menguasai sistem itu. Ada saatnya untuk keluar meninggalkan sistem. Saat melangkah, kita tentu meninggalkan jejak kaki, sidik jari, dan petunjuk kehadiran lainnya. Bukan hanya ketika akan keluar, tapi juga ketika mau masuk apalagi waktu menyelinap didalam. Nah, sebagai PenTester, jejak ini tentu berbahaya jika ketahuan. Bagaimana cara menghapus jejak-jejak itu? Tentu kalau kita tahu cara orang mengenali tanda keberadaan kita, memanipulasi mereka adalah hal yang mudah. Karena itulah kita belajar teknik Forensik Digital. Istilah pepatahnya, “Kenali dulu musuhmu”, haha.

Sama seperti penetration testing, ada banyak tool yang bisa digunakan buat FD(Forensik Digital). Selayaknya seorang PenTester, mengetahui cara kerja tools ini penting juga untuk menghindarinya. Tapi, tentu didalam sekeranjang jeruk, hanya ada sedikit yang memberikan rasa terbaik. Sebagian besar Investigator FD menjadikan tiga software ini sebagai favoritnya. Sayangnya, tools ini bersifat komersial, alias kita harus membayar ke vendor untuk mendapat hasil maksimal. Jangan khawatir dulu, kita baru akan memerhatikan kemungkinan ini kalau sudah menjadi seorang Pro (hehe).

·                     Guidance Software’s EnCase Fornesic
·                     Access Data’s Forensic Toolkit (FTK)
·                     Prodiscover

Seperti yang telah disebut tadi, tools ini komersial, dan kita harus membayar. Tentu tools ini menjanjikan pemakaian yang mudah, jangkauan yang luas, efisiensi, security-training, dan sertifikasi di bidang keamanan jaringan. Tools semacam ini banyak ditemukan dipakai oleh lembaga penegakan hukum.


Di judul ke-2 kita akan membahas lebih lanjut sedikit tentang tools yang bersifat open source, serta beberapa macam pembagian teknik Forensik Digital. Open source? Kalau ada yang masih belum tahu makna dari istilah ini, open source adalah penamaan untuk jenis software yang dibolehkan oleh pembuatnya untuk pengguna untuk mengotak-atik kode sumbernya. Maksudnya? Singkatnya, software open source itu seperti sebuah mesin yang bisa diambil sekalian cetak biru-nya, jadi kita bisa mengubah rancangannya, dan juga bersifat gratis. Mantap juga ya?


Very Special thanks to: http://creator.wonderhowto.com/occupythewebotw/ a.k.a “Master OTW”



Tulisan yang dimuat adalah sepenuhnya milik penulis  risalah-online, bukan merupakan pernyataan dari risalah-online

No comments:

Post a Comment